banner-detik
ACTIVITY & DESTINATION

Baking with Kids: Sugar, Spice & Everything Nice

author

affi18 Mar 2011

Baking with Kids: Sugar, Spice & Everything Nice

Saya punya hobi yang lumayan baru, yaitu bikin kue alias baking. Sejak sekitar 1,5 tahun belakangan ini, entah kenapa tiba-tiba saya beli oven listrik kecil dan mulai mencoba resep demi resep hampir setiap weekend. Saya sama sekali belum bisa menyebut diri sebagai baker, masih jauh deh, tapi buat saya nggak ada hal yang lebih menyenangkan dari browsing resep di Jumat malam, belanja berbagai bahan masak hari Sabtu pagi lalu menghabiskan sepanjang sore berjibaku dengan tepung, telur, dan gula :)

Saya juga dari dulu ingin sekali punya kegiatan rutin/ritual bersama Aluf yang bisa jadi kenangan manis buat kita berdua kalau dia sudah besar nanti.  Saya masih ingat waktu kecil, bersama adik dan kakak, mengerubungi mama yang sedang membuat kue tart. Sambil sesekali mencolek buttercream coklat, kami bertiga menunggu dengan penuh antisipasi, mama mencampur bahan dengan mixer, menuangkannya ke loyang dan menghias kue tersebut ketika sudah keluar dari oven. Hari-hari di mana mama membuat kue, yang sebenarnya tidak terlalu sering, merupakan hari yang penuh kenangan manis buat saya. Saya ingin Aluf mempunyai pengalaman yang sama. I want her to remember our little home as a happy place filled with scent of banana bread or chocolate chip cookies from the oven :)

Anyway, selain tentunya fun, saya juga baru sadar kalau ternyata baking bersama anak itu bisa menjadi waktu belajar dia juga. Misalnya dia bisa belajar:

  • Bentuk dan warna. Ketika membuat cookies, seperti sugar cookie seperti yang pernah saya publish di sini, saya minta Aluf mencetak kuenya dengan cookie cutter berbagai bentuk dan menghiasnya dengan gula yang diberi sedikit pewarna
  • Berbagai bahan dapur serta kegunaan dan rasanya. Sambil mencampur adonan, saya biasanya menjelaskan ke Aluf, kalau tepung itu digunakan untuk memadatkan kue, gula untuk rasa manis dan bubuk cocoa untuk memberikan rasa coklat yang enak :)
  • Matematika sederhana. Biasanya setelah cookies selesai dibentuk, saya akan minta Aluf untuk membantu menyusunnya ke loyang dan menghitung, ada berapa cookies yang bisa diletakkan ke loyang tersebut.
  • Kreatifitas. Saya memberikan sebagian adonan ke Aluf khusus untuk dibentuk dan hias sesuai keinginannya atau memberikan satu atau dua cupcakes yang sudah saya beri frosting, untuk ditaburi meisjes atau bola-bola salut gula.
  • Tapi karena Aluf baru 3 tahun, jadi jangan bayangkan suasana baking kita seperti dapur di Junior MasterChef ya :D Namanya juga batita, dia belum bisa mengikuti instruksi bikin kue dari awal sampai akhir dan kalau saya nekad minta bantuan dia di seluruh tahapan, bisa-bisa kuenya keluar oven dengan bentuk ajaib dan rasa nggak keruan. Ini sedikit tip yang bisa saya bagi, untuk memastikan kegiatan baking tetap fun untuk si kecil, dan juga menghasilkan baking goods yang lezat :)

  • Anak-anak biasanya senang sekali kalau diminta menolong mamanya :) Jadi, beri dia tugas-tugas kecil yang membuatnya merasa punya kontribusi dalam pembuatan kue tersebut, misalnya menuang susu ke dalam adonan, mengolesi mentega ke loyang, dll
  • Seperti yang saya tulis di atas, sisihkan sebagian kecil adonan untuk eksperimen tangan kecilnya. Kalau adonan tersebut jadi kue 'beneran' ya bagus, tapi kalau ternyata hanya jadi main-mainan dia (seperti Aluf yang sering memperlakukan adonan layaknya play dough), kue kita nggak akan ikutan "rusak" :)
  • Kalau memungkinkan, sediakan loyang ukuran mini seperti mini  bakingware dari The Children Store, yang dihadiahkan oleh tante Hani dan Vanya untuk Aluf :) Selain isinya ada berbagai macam loyang dengan ukuran imut (mini muffin pan, mini loaf pan, bundt pan dan springform pan), ada juga beberapa kartu resep kue yang cukup mudah untuk diikuti oleh anak-anak yang sudah lebih besar. Our little baker can put their dough into these tiny tins and watch the proud look on their adorable face when it comes out of the oven!
  • They're kids and things are bound to get messy! Jadi jangan stres kalau dapur kita jadi jauh lebih kotor dan berantakan ketika baking sama anak-anak. I think that's part of the fun! :)
  •  

    Share Article

    author

    affi

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan