Dunia kita sepertinya nggak jauh-jauh dari musik. Siapa yang nggak suka musik? Saat kerja, nonton film, makan di restoran, atau bahkan di dalam mobil atau angkutan umum pun kerap kita dengar musik berkumandang.
Musik alamiah pertama yang manusia dengar adalah detak jantung saat dalam rahim. Iramanya yang teratur, memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi bayi. Dengan nadanya yang teratur, makanya ibu hamil atau bayi sering disarankan mendengarkan untuk mendengar musik klasik yang notabene iramanya mirip dengan detak jantung.
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa anak yang sejak dalam kandungan diperdengarkan musik, memperlihatkan perkembangan bahasa dan memori yang lebih pesat sejak balita. Percaya atau tidak, musik dapat memberikan ketenangan, meningkatkan aktifitas gelombang otak dan membangun jaringan-jaringan otak.
Sejak Langit dalam kandungan saya rajin mendengarkan musik. Bukan musik klasik sih, karena saya memang kurang suka sama musik klasik, bikin ngantuk! Hehehe… Saya percaya, musik apapun yang didengarkan, selama ibunya nyaman mendengarkan maka janin akan nyaman juga, makanya saya pilih jenis musik kesukaan saya yaitu brit-pop, hehehe…
Mungkin hanya sebuah kebetulan, tapi saya perhatikan Langit memang cenderung lebih pesat perkembangan bahasanya. Ia juga cepat sekali menyerap jika saya perdengarkan lagu baru, cukup 2-3 kali mendengar sebuah lagu biasanya ia sudah bisa menyanyikannya kembali (yah, mungkin ada beberapa kalimat yang salah tapi biasanya nadanya benar).
Tempelkan earphone pada sisi kiri dan kanan perut ibu dengan volume yang cukup diatur untuk janin saja. Waktu yang bagus adalah di malam hari sekitar pukul 8, saat bayi masih beraktifitas hingga ia tertidur di dalam rahim. Atau bisa juga ibu/ayah/anggota keluarga lain yang menyanyi loh!
Musik tepat diperdengarkan saat janin berusia 3 minggu karena di usia itu telinga mulai terbentuk dan akan semakin sempurna pembentukannya saat usia 24 minggu.
Selain memiliki nilai positif untuk meningkatkan kecerdasan, janin juga memiliki kemampuan mengingat atas apa yang ia dengar. Sekelompok ilmuwan dari Inggris memutarkan sebuah lagu pada janin usia 20 minggu. Kemudian, 2-3 minggu setelah lahir, mereka menguji respon bayi tersebut. Hasilnya, bayi mampu mengingat jenis musik yang pernah diperdengarkan dan menjadi tenang ketika musik tersebut di putar kembali. Hal ini merupakan bukti bahwa pada janin telah berkembang ingatan jangka panjang (long-term memory).
Nah karena ingatan jangka panjangnya ini, maka nggak ada salahnya kalau kita selalu mendengarkan hal-hal positif kepada anak sejak masih didalam rahim. Caranya? Ya itu tadi bisa dengan menyanyi atau mengaji (bagi yang muslim), membacakan cerita atau hanya sekedar bercakap-cakap dengan janin.
Bagaimana dengan mommies? Suka mendengarkan musik ke perut juga nggak waktu hamil?
*Gambar diambil dari sini