Sorry, we couldn't find any article matching ''
Selamat Hari Ibu!
Ibu saya, seorang single parent yang masih aktif bekerja, (dengan caranya sendiri) mengajarkan pentingnya keseimbangan antara menjalankan peran ibu dan merawat diri sendiri sebagai seorang individu. Sepanjang ingatan saya, beliau tidak pernah mau dipanggil dengan sebutan “Mamanya (masukkan nama anak di sini)” atau “Bu (masukkan nama suami di sini)”. Beliau selalu meralat orang yang berani melontarkan sebutan itu kepadanya. Alasan beliau sederhana tapi (ternyata) punya makna dalam: beliau berpendapat kalau dia punya nama sendiri. Maknanya? Wanita yang sudah memiliki anak tetap punya identitas sebagai seorang individu, identitas itu tidak lantas melebur dengan perubahan status.
Saya menyadari betul hal tersebut. Overwhelmed menjadi seorang ibu seringkali membuat wanita lupa identitas dirinya. Tugas merawat keluarga, bekerja di luar rumah, membersihkan rumah sampai membereskan tumpukan baju untuk disetrika, sudah pasti bagian penting di dalam kehidupan keseharian kita. Tapi bukan berarti kita harus kehilangan jati diri sebagai individu. Perasaan terjebak, tidak berdaya, atau tidak berguna bisa membuat pencapaian kita sebagai seorang individu menjadi lebih sulit. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, sadari kalau kita butuh waktu untuk diri sendiri. Dan ini sama pentingnya dengan tugas keseharian kita dalam mengurus rumah tangga. Bersantai menikmati waktu luang melakukan kegiatan sederhana yang kita suka memang langkah yang tepat, tapi ini masih tergolong “me time”. Waktu untuk diri sendiri yang saya maksud adalah melakukan hal-hal yang dulu sering kita lakukan untuk bersenang-senang saat status belum berubah menjadi istri dan ibu atau melakukan hal apa saja yang sudah menjadi impian sejak lama. Apapun passion yang Anda miliki, luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana hal itu bisa diwujudkan. Dan jika passion itu tak lagi cocok dengan gaya hidup kita sekarang (berlibur ke Brazil selama sebulan penuh mungkin seru dibayangkan tapi belum tentu cocok dengan situasi keluarga), jangan putus asa—kitabisa merencanakan plesiran ke Belitung bersama teman-teman terdekat tanpa membawa keluarga, tetap bisa berpetualang dengan seru kan? We can always compromise things.
Apapun yang akan dilakukan, luangkan waktu untuk mengembangkan diri di tengah sibuknya mengurus keluarga. You are worth it, setiap energi yang kita keluarkan, setiap usaha yang dilakukan untuk mengembangkan diri akan membuat kita menjadi seorang individu yang lebih baik. It’s never too late to be you.
Ibu adalah individu yang juga memiliki kebutuhan dan perasaan sebagai pribadi. Selamat Hari Ibu, moms!
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS