Growth spurt sebenarnya bagian penting dari perkembangan normal bayi. Semua bayi, baik bayi ASI maupun yang minum susu formula pasti mengalami growth spurt. Namun yang paling terlihat memang pada bayi ASI karena si ibu jadi merasa keteteran karena jadwal minum bayi yang jadi lebih sering sementara jadwal tidurnya berkurang. Pada bayi yang minum susu formula, setidaknya susu formula lebih susah dicerna jadi bayi merasa kenyang lebih lama. Karena itu perubahan jadwalnya tidak sedrastis bayi ASI.
Itulah sebabnya pada masa ini sering kali ibu mengira ASInya kurang. Soalnya tiba-tiba saja bayi yang tadinya anteng, minum dan tidur berjadwal normal, eh tau-tau maunya nempel nyusu melulu seharian. Bayi juga jadi rewel dan ibu ngga bisa mengerjakan pekerjaan lain.
Jadi, bagaimana caranya membedakan growth spurt dengan produksi ASI yang memang kurang?
Selama growth spurt bayi akan minum lebih sering dan lebih lama periodenya ketimbang hari-hari sebelumnya. Kadang juga jadi sangat rewel dan pola tidurnya juga bisa berubah jadi tidur terus atau malah ngga mau tidur.
Growth spurt paling awal terjadi pada usia 7-10 hari atau sekitar masuk minggu kedua, kemudian 3 dan 6 minggu; lalu 3 dan 6 bulan. Selain ini ada juga waktu-waktu random dimana anak juga mengalami semacam growth spurt dan ternyata, ini berlangsung sampai usia remaja :D
Banyak ibu bertanya-tanya, bayinya menyusu lebih banyak apa memang lapar atau sekedar ngempeng?
Kalau dirasa bayi sudah cukup minum (terdengar suara menelan, payudara melunak dan kosong setelah menyusui dan secara kesuluruhan bayi nampak lebih tenang), beberapa hal dibawah ini bisa dicoba:
Tawarkan minum lagi, kalau bisa dari payudara yang sama terlebih dulu. Kadang perlekatan suka lepas sebelum bayi betul-betul kenyang. Kalau ini terjadi, ngga lama bayi akan gelisah dan mau minum lagi. Jadi pastikan bayi sudah benar-benar kenyang sebelum mengakhiri penyusuan.
Ajak bayi berjalan-jalan. Bila dirasa asupan sudah cukup banyak, coba bawa bayi jalan-jalan keliling kompleks. Kadang bayi susah memulai tidur, tapi begitu rewel suka diterjemahkan sebagai lapar. Kalau memang dia ngantuk, begitu terkena udara luar rata-rata bayi lebih cepat tertidur. Lebih ampuh lagi kalo jalan-jalannya naik kendaraan. Somehow goyangan kendaraan juga bikin bayi cepat terlelap.
Tapi bila bayi tetap gelisah dan rewel, mungkin memang masih lapar. Tanda-tanda yang biasanya menunjukkan bahwa bayi sedang mengalami growth spurt diantaranya:
Cluster Feeding. Minum nyaris tanpa jeda. Bila jadwal minum biasanya 2-3 jam dan tiba-tiba berubah jadi lebih rapat, kemungkinan besar bayi sedang mengalami growth spurt dan memerlukan asupan lebih banyak.
Bayi tidak lagi tidur semalam suntuk seperti sebelumnya. Mungkin dia mengawali tidur seperti biasa, tapi jadi lebih sering terbangun dan terlihat lapar. Pada dasarnya pola tidur masing-masing bayi berbeda-bed, namun perubahan mendadak pada pola tidur bisa mengindikasikan adanya growth spurt.
Perubahan jadwal tidur siang. Terbangun lebih cepat dari tidur siang atau jadwal tidur siang yang lebih pendek.
Banyak ibu-ibu mengeluhkan bayinya suka rewel kalo menyusu. Bila bayi menyusu, lalu berhenti atau melepas perlekatan sambil rewel atau merengek ada kemungkinan dia tidak mendapat aliran susu secepat yang dia mau. Bila kesulitan berlanjut, lebih baik konsultasikan pada konselor laktasi.
Lamanya growth spurt pada bayi antara 2-3 hari sampai seminggu atau bisa juga lebih. Bila berlangsung lebih dari seminggu, ibu perlu memastikan asupan kalori dan cairannya cukup. Bila pola tidur (siang maupun malam) bayi berubah atau terganggu selama growth spurt, ini akan kembali normal dalam beberapa hari.
Additional Source:
American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding "10 Steps to Support Parents Choice to Breastfeed Their Baby", 1999.
http://breastfeeding.about.com/od/breastfeedingbystage/a/growthspurts.htm
http://www.suite101.com/content/baby-growth-spurts-a55784