banner-detik
MPASI

Menyiapkan MPASI Untuk Maika

author

Mommies Daily05 Aug 2010

Menyiapkan MPASI Untuk Maika

Setelah saya menikah 2 tahun, akhirnya saya hamil. Begitu tahu hamil, saya langsung sibuk mencari referensi. Beli buku tentang kehamilan yang sehat, melahirkan tanpa rasa sakit, cara menyusui, browsing berbagai macam website tentang kehamilan dan menyusui, bergabung dengan berbagai macam milis dan sebagainya.

Saya tahu harus menyusui eksklusif selama 6 bulan, baru sesudah itu mulai deh makanan padat buat bayi. Rasanya waktu itu 6 bulan masih lama, saya sibuk dengan bayi baru saya tanpa asisten rumah tangga, apalagi babysitter. Ternyata 6 bulan itu cepat sekali berlalu, dan saya mulai panik! Saya harus masak buat Maika.

Saya tidak bisa dan tidak suka memasak! Saya tidak pernah menginjak pasar tradisional (mungkin kalaupun pernah, hanya 1-2 kali ). Sejak menikah saya tidak pernah memasak. Tentu pernah mencoba beberapa kali masak dan gagal :) Sejak pacaran suami saya sudah tahu saya tidak bisa memasak, jadi tidak ada tuntutan sama sekali untuk memasak. Tabung gas di apartemen saya selama 5 tahun tidak pernah diisi ulang! Kompor saya masih bersih, tidak ada bedanya dengan kompor baru. Kulkas saya tidak ada bahan makanan sama sekali, kecuali buah dan cemilan. Bahkan saya tidak punya garam!

Kembali saya mencari berbagai macam referensi tentang mempersiapkan makanan rumahan untuk bayi. Saya baca thread tentang makanan padat bayi di Forum FD, bergabung di milis MPASI Rumahan, beli berbagai macam buku resep, hasilnya saya tambah panik. Saya tidak mengerti sama sekali jargon memasak. Saya tidak bisa membedakan antara tumis, kukus, tim, sangrai, dan sebagainya. Saya sama sekali tidak punya peralatan memasak. Kecuali sebuah panci kecil buat masak mie instan.

Saya iri dengan pernyataan para ibu "Duh, rasanya ga sabar deh pengen cepet-cepet nyuapin anak saya makan" Padahal kalau memungkinkan mendingan saya menyusui Maika setahun penuh eksklusif :)

Akhirnya setelah membaca berbagai macam referensi, browsing, curhat sama ibu-ibu muda di FD, saya memutuskan makanan pertama Maika adalah gerber cereal yang cuma perlu dicairkan asip saja. Kenapa? Karena saya takut sekali memasak!

Ternyata cereal itu lebih banyak yang dilepeh daripada yang dimakan :( huuu.. Padahal saya (terlalu) banyak membaca anak yang diberi makanan padat pertama kali amat antusias sampai ngejer sendok. Makanan kedua yang saya coba tepung beras yang dimasak. Masak tepung beras saja, saya latihan dulu lho. Saking takut gagal :) dan, kembali Maika terlihat tidak antusias :( Rasanya mulai putus asa deh..

Untung saya 'bertemu' Tante Annabel Karmel, dan saya beli buku resepnya di Kinokuniya. Saya ikuti resep-resep sederhana sekaligus sistem frozen food-nya. Dannnn... Maika doyan makanannya :) Walau pertama kali baca buku resepnya saya bingung dengan jenis sayurannya, sama sekali tidak pernah tahu bentuknya seperti apa. Jadi saya hanya mengandalkan label nama di supermarket saja.

Sekarang Maika sudah 2 tahun, apakah saya sudah pintar memasak? Masih saja belum :) Maika relatif gampang makan, jadi saya tidak terlalu kreatif dalam mengolah makanan, buka buku resep, ikuti plek, suapin Maika :) Ada masa Maika agak susah makan, saya lebih banyak buat cemilan, kebanyakan resep saya contek dari milis MPASI Rumahan. Malah terakhir ini Maika cuma suka makanan berkuah. Jadi nyaris tiap hari saya bikin sop-sop, semua berbasis kaldu, cuma beda isinya saja. Saya malah takut Maika jadi picky eater karena jarang coba makanan lainnya. Jadi sebulan terakhir ini saya coba catering gizi untuk anak, jenis masakannya bervariasi, sayangnya Maika tetap memilih makanan berkuah.

Pernah satu kali, semua menu dari katering itu ditolak Maika. Akhirnya saya buat sop misoa. Cuma misoa, ayam suwir, oyong, dan telur ayam kampung saya cemplung dalam kaldu ayam. Dan reaksi Maika "Wah Maaa.. Enyak cekaiiiiiiii" sambil tersenyum puas. Dalam 10 menit habislah makanannya :)

Saya tetap tidak terlalu suka memasak, tapi saya berharap ada beberapa masakan saya akan jadi makanan favorit Maika sepanjang masa. Bahkan mungkin masakan sederhana saya akan membangkitkan memori menyenangkan untuk Maika kelak.

Terima kasih Maika sudah jadi pencicip makanan Mama yang supportif :) (belum bisa protes soalnya..hehe)

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan