Dear dr. Ian,
Dok, sebetulnya perlu nggak sih balita diberi vaksin IPD. Kok saya sering denger kalo nggak perlu, tapi liat campaignnya di mana-mana jadi serem juga. Kalo memang nggak perlu vaksin IPD, gimana kita make sure anak-anak terhindar dari pneumokokus? Thank you dok
Fifi
Dear Mommy Fifi, terima kasih atas emailnya.
Pneumokokus atau streptokokus pneumonia sebenarnya ada di sekitar kita, boleh dikatakan dia kuman normal disaluran napas kita. Tapi, dia baru berbahaya pada manusia saat kondisi khusus yaitu saat daya tahan tubuh menurun. Untuk itu yang kemungkinan rentan terhadap pneumokokus ini adalah balita dan manula, khususnya yang memiliki gizi dan higiene yang buruk. Selain kondisi khusus, virulensi (kekuatan/kecenderungan menjadi jahat) bakteri tersebut. Invasive pneumococcal disease (IPD) adalah penyakit yang disebebkan oleh bakteri pneumokokus yang bersifat jahat atau menyerang. Salah satu penyakit yang bisa disebabkan oleh penyakit ini yang cukup berbahaya adalah meningitis (radang selaput otak) dan pneumonia (radang paru). Tapi tunggu dulu, yang perlu diingat adalah meningitis dan pneumonia BUKAN hanya disebabkan oleh pneumokokus saja, tetapi oleh berbagai mikroorganisme lainnya, utamanya oleh virus (yang dapat dicegah dengan imunisasi juga).Yang perlu diketahui juga adalah tentang strain atau galur (tipe) dari pneumokokus ini juga banyak, dan sayangnya untuk di Indonesia belum ada data strain mana yang terutama menyerang atau menimbulkan penyakit. Sebaliknya vaksin yang beredar di Indonesia, mencakup banyak strain yang justru ada di negara maju, bukan di desain khusus di negara berkembang.
Apakah harus takut? Insya Allah belum saatnya untuk takut. Saya teringat pesan salah seorang guru besar: "untuk melindungi satu anak akibat infeksi pneumokokus invasif, dibutuhkan dana bermilyar milyar". Artinya, bahwa angka kesakitan dari pneumokokus disini sangat kecil, kalaupun terjadi biasanya terjadi pada anak-anak yang berasal dari sosial ekonomi rendah, anak-anak dengan gizi dan higiene yang buruk. Akan tetapi keputusan untuk melakukan imunisasi kembali kepada orang tua, apalagi bila dana menjadi masalah. Saya pribadi sebagai orang tua lebih mendahulukan imunisasi-imunisasi yang wajib dan memang diketahui angka kesakitannya tinggi. Untuk menghindarinya: jaga kesehatan anak dengan asupan nutrisi yang seimbang, selalu menjaga kebersihan, dan jangan lupa melengkapi imunisasi yang lainnya/wajib (saat anak terinfeksi virus, tubuh menjadi lemah dan berisiko untuk terinfeksi kuman lain termasuk pneumokokus).Mudah-mudahan jawaban saya bisa menjadi pertimbangan ya.
Sun mesra untuk si kecil...