Barusan seorang mommy mengirimkan tweet yang terbaca di timeline Twitter Mommies Daily: "Duh, kurang tidur nih karena semaleman menjaga si kecil yang demam dan rewel. Semoga nanti malam dia membaik.."
Cuaca memang sering berubah dengan sangat cepat ya akhir-akhir ini, dan akibatnya sering ditemui perubahan suhu dan kelembaban secara tiba-tiba dan tubuh ‘dipaksa’ untuk dapat beradaptasi ekstra keras terhadap perubahan ini, sehingga kada kala menyebabkan daya tahan tubuh si kecil menurun.
Selain itu, perubahan cuaca juga mempegaruhi kondisi lingkungan dan kualitas air. Debu dan kotoran di masa udara kering dapat menjadi pembawa penyakit. Kualitas air pun dapat berkurang, misalnya air menjadi lebih keruh menjelang musim panas atau air menjadi lebih mudah terkontaminasi polusi di musim hujan. Hal ini mengakibatkan penyakit lebih mudah berkembang dibandingkan kondisi cuaca yang stabil. Nggak heran ya kalau kondisi ini sering menyebabkan gangguan kesehatan di anak-anak kita dan membuat daya tahan tubuhnya juga menurun.
Berikut beberapa gangguan yang sering dialami anak-anak di kala perubahan cuaca:
Penyakit Saluran Cerna
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi pembawa penyakit. Penyakit saluran cerna biasanya didahului keluhan mencret, mual, muntah, demam, dan sakit kepala. Tinja anak mungkin tampak berlendir dan bahkan berdarah.
Berikut ada beberapa tips untuk mencegah bidadari dan pangeran kecil kita untuk terhindar dari gangguan kesehatan di atas:
Stay healthy and happy, moms!