banner-detik
BREASTFEEDING

Banyak Jalan untuk Berikan yang Terbaik

author

Mommies Daily20 May 2010

Banyak Jalan untuk Berikan yang Terbaik

Well saya sekarang mau cerita tentang ASI. Kebaikan ASI seperti nya tidak perlu saya jabarkan lagi di sini :) Ibu mana yang tidak mau memberikan yang terbaik buat anak nya? Begitu juga dengan saya.

Tapi saya merasa ada sebagian ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif sepertinya menghakimi ibu yang tidak bisa melakukannya tanpa mengerti apa penyebabnya. Tentu saja dengan berbagai sindiran dan pertanyaan, seperti: Kenapa? Kok tega? Kasian dong anak tidak mendapat haknya?

Ya memang, saya adalah ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada buah hati saya, Aurellia :( Bukan saya tidak mau, dari menjelang kelahiran saya sudah berusaha keras agar ASI bisa keluar, selama hamil obat/vitamin agar ASI bisa keluar saya minum, dari hamil 5 bulan, sayur bening katuk tiaaaap hari saya makan sampai mau muntah rasanya.

Sebelum melahirkan pun saya bolak balik ke klinik laktasi RS Carolus, sampai anak saya lahir. Bahkan sampai Aurell berumur 7 bulan saya tetap rajin ke klinik laktasi.

Tapi saya sadar, sekeras apa pun saya berusaha, tetap lah kuasa Ilahi yg menentukan, seperti ketika saya berjuang 22 jam lebih untuk lahir normal tapi tetap caesar juga.

Begitu banyak hal yang saya pelajari di buku dan di internet kalau 2 hari setelah melahirkan bayi tidak mendapatkan makanan sebenarnya tidak apa-apa karena dia masih menyimpan cadangan makanan di tubuhnya.

Tapi dari Aurell lahir, ASI saya entah kenapa tidak bisa keluar walaupun sudah di lakukan pemijatan oleh suster-suster di rumah sakit. Saya bersikeras Aurell tidak boleh diberi makanan lain selain ASI. Tapi apa daya setelah 18 jam Aurell lahir, ASI saya belum keluar juga sedangkan my lil angel sudah menangis kelaparan. Belum lagi tekanan keluarga yang tidak tega melihat my baby menangis, akhirnya dengan sedih dan berurai air mata saya merelakan suster memberikan Aurell susu sapi :((

Saya sempat merasa syok, marah dan sediiiiih sekali. Rasanya belum apa-apa saya sudah tidak bisa memberikan yang terbaik baginya. Waktu Aurell tidur di ruang bayi, malam-malam saya menangis menyesali diri, saya merasa bersalah banget. Beruntung saya tidak sampai baby blues.

Suami saya mengingatkan ASI hanyalah salah satu dari bentuk kasih sayang, ada beribu jalan untuk memberi kasih sayang. Akhir nya saya berusaha tegar. Saya bertekad untuk memberikan perhatian dan kasih sayang saya yang optimal ke Aurell. Saya bukan lah ibu yang gagal, saya bersedia melakukan apa pun untuk ASI (sampai nipple saya berdarah-darah karena dihisap terus sama Aurell, tapi nggak keluar juga).

Saya hanya merasa saya bukanlah yang terpilih oleh Tuhan untuk memberikan ASI, tapi saya sudah terpilih oleh NYA untuk diberikan titipan anak. Itu yang tidak henti-hentinya saya syukuri :)

Saya bersyukur anak saya mengalami tumbuh kembang yang baik dan jarang sakit. Sekarang Aurell sudah genap 3 thn, saya tidak menyesali lagi kegagalan saya.

Benar jika kedekatan ibu- anak bisa terjalin dengan ASI. Tapi itu hanya 1 cara, beribu cara bisa terlaksana :)

Untuk semua ibu -ibu yang tidak bisa memberikan ASI, jangan patah semangat. Yang penting berikan yang terbaik untuk anak kita. Dan untuk ibu-ibu yang bisa memberikan ASI, tidaklah bijak rasanya menghakimi ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI tanpa tau apa penyebabnya :)

Dikirimkan oleh Mama Aurellia. Semoga tulisannya bisa membuat mommies lain yang punya pengalaman sama tidak merasa sendirian :)

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan