Menyetir Mobil Saat Hamil

Pregnancy

affi・12 Apr 2010

detail-thumb

Waktu saya hamil Aluf dua tahun yang lalu, semua orang melarang saya untuk menyetir mobil. Berhubung waktu itu saya punya supir pribadi dan memang malas menyetir di tengah kemacetan Jakarta yang bikin pusing, saya sih menurut saja. Tapi kadang-kadang gemas juga sih, misalnya weekend saya ingin pergi padahal supir lagi nggak masuk kerja dan suami juga lagi nggak ada, karena tidak boleh menyetir saya jadi tidak bisa pergi sendiri.

Saya ingat sekali terkagum-kagum mendengar cerita seorang teman yang menyetir dalam keadaan hamil cukup besar, dengan dua anaknya, yang satu balita dan satu bayi, bertiga saja! Setelah membaca di berbagai sumber saya baru ngeh bahwa ternyata boleh-boleh saja kok menyetir mobil saat hamil dan saya jadi merasa sedikit bodoh waktu itu :D

Tapi tentu saja ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tetap aman saat menyetir dalam keadaan hamil. Berikut beberapa tipsnya:

1. Pasang sabuk pengaman dengan benar, seperti di bawah ini:

  • Selalu gunakan kedua sabuk untuk pangkuan dan bahu
  • Letakkan sabuk bawah di bagian bawah pangkuan, di bawah perut
  • Letakkan sabuk atas dari bahu ke samping perut, melalui bagian tengah dada (di antara payudara)
  • Jangan pernah meletakkan sabuk untuk bahu di bawah lengan
  • Pastikan sabuknya terpasang dengan pas
  • Bagian atas sabuk harus menyeberangi bahu tanpa menggesek leher kita. Jangan pernah menurunkan bagian atas sabuk ke bawah bahu atau ke punggung ya moms. Harus diingat juga bahwa sabuk pengaman yang dikenakan terlalu longgar atau terlalu tinggi di perut dapat menyebabkan patah tulang rusuk atau cidera pada perut. Namun cidera lebih parah akan terjadi jika sabuk pengaman tidak digunakan sama sekali.

    2. Atur posisi tempat duduk supaya kaki kita tidak terlalu menempel ke setir dan dashboard. Pastikan sirkulasi darah di kaki kita  cukup supaya tidak kebas saat menyetir.

    3. Juga jaga jarak antar setir dan perut agar tidak terlalu dekat, supaya kita bebas bernapas dan juga menghindari terjadinya kecelakaan dengan airbag.

    4. Hindari menyetir malam hari. Mama hamil cenderung cepat merasa lelah dan takutnya jadi kehilangan fokus dalam menyetir

    5. Jika berencana menyetir jarak jauh, usahakan berhenti setiap 30-45 menit untuk meluruskan kaki sebentar. Jika memungkinkan, turunlah dari mobil dan berjalan-jalan sebentar untuk melancarkan kembali sirkulasi darah.

    6. Bawa camilan, jadi kalau tiba-tiba lapar muncul, yang bisa mengganggu konsentrasi menyetir,  kita bisa segera mengisi perut.

    Tentunya dengan kondisi jalanan di Jakarta yang semakin semrawut, akan lebih santai dan tidak melelahkan jika kita disupirin orang daripada menyetir sendiri ya. Tapi kadang-kadang ada situasi yang memang mengharuskan kita melakukannya dan sepanjang kita menjaga keselamatan dan kenyamanan selama menyetir, seharusnya sih tidak perlu ada yang ditakutkan.

    Mommies yang lain gimana? Apakah dulu menyetir mobil saat hamil?