Sorry, we couldn't find any article matching ''
Nizma, The Handy Mommy!
I knew her since she was a member of Female Daily forum (formerly Fashionese Daily forum) a long time ago. Since then, I've been checking her blog every now and then, reading her Facebook status and even following her on Twitter. The thing that always amazes me is the fact that she resembles an energizer bunny. An energizer bunny with three adorable children (Adam 4.5 year old, Isya 2.5 year old, Alif 10 months old). It seems like she is always on the go, always busy managing her business (one is based in Cirebon and the other one can be managed online) yet always updated with everything that's going on and always have time for her kids. That's why I think she would fit into this yummy mommy section as we all can learn a few things from her :)
Mengurus anak bukanlah hal yang mudah. Banyak yang menunda atau merasa cukup dengan satu anak saja karena alasannya masing masing. Apa nih yang membuat dirimu berani untuk menambah 'pasukan'? :D Terus bagaimana sih rasanya punya anak tiga? Repotnya beda banyak nggak antara punya anak dua dengan tiga? (Hmm, do I sound like I'm contemplating on something? :p).
Punya anak tiga kenapa yah? hehehe udah rejekinya kali, mungkin juga karena waktu itu gak serius pake KBnya :p jadi si Alif lolos deh ;-) But we are very blessed with three adorable children.
Repot? Udah pasti! Tapi seruuuu. Jangan dipikirin deh kalo yang belum punya anak atau baru punya satu, nggak KEBAYANG soalnya :-) Okay we have our ups and downs, but when they sleep at night, tidak ada yang lebih membanggakan selain kita sudah melalui hari ini dengan baik.
Antara dua anak dan tiga anak itu bedanya, kalau dua anak, pas lagi nyebrang kita bisa gandeng tangan kedua anak kita. Lah kalo tiga? Yang satu siapa yang gandeng? ihihihi
Gue memang dibantu ART untuk urusan anak-anak, tapi nggak selalu sih. Tau sendiri dong ART jaman sekarang, nggak ada yang betah lama-lama. Jadi, begitu mereka memutuskan berhenti, tentu aja kita urus semua sendiri. Udah biasa kok, tiga minggu gak ada ART. Pernah juga tiga bulan, bahkan sampai enam bulan.
Jam terbang dalam memberikan ASI sudah tinggi dong ya?
Tiga-tiganya ASI eksklusif 6 bulan, Adam sampe 18 bulan (terhenti karena hamil Isya 4 bulan), dan Isya sampe 18 bulan (terhenti karena hamil Alif). Insya Allah kalo Alif mau sampai 2 tahun atau lebih, tergantung nanti anaknya maunya kapan. Intinya weaning with love. Gue dimudahkan memberi ASI karena selain didukung oleh suami, kerjaan gue juga bisa fleksibel waktunya. Jadi bisa bawa anak atau pulang dulu ke rumah sebentar. Soalnya gue juga gak terlalu rajin nyetok ASI hehe, enakan langsung dari pabriknya :-) Gw malah seneng direpotkan dengan membawa anak kemana-mana
Cerita dong tentang ketiga anakmu, apakah mereka mempunya sifat/karakter yang sama? Atau tiap anak beda juga manajemennya?
Hal-hal apa yang selalu ditekankan pada anak-anak?
Gue selalu menekankan untuk selalu bersyukur. Jika diberi mainan baru atau buku baru, selain kata terimakasih, mereka juga wajib bilang Alhamdulillah. Dengan menambahkan bahasa yang dimengerti anak tentunya. Misalnya "Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, Adam dapat mainan baru". Saking seringnya gue mengajarkan ini, pernah suatu waktu dia diberi barang sama tantenya, dan secara otomatis Adam bilang, "Makasih bunda". Trus dia bilang ke dirinya sendiri sambil mengangkat tangannya, "Alhamdulillah Adam dapat mainan baru", tantenya kaget banget :)
Selain bersyukur, tentu saja belajar untuk berempati. Sering gue ajarkan untuk memberi pengemis di pinggir jalan atau pengamen anak kecil di lampu merah, untuk kemudian memasukkan ajaran bahwa "Kita tidak boleh sombong, harus berbagi kepada yang kesusahan. Alhamdulillah Adam masih bisa makan enak, tidur pake AC, tidak seperti kakak yang itu, makan aja harus ngamen dulu"
Pada waktu Koin Peduli Prita, gue bertanya apakah mereka mau menyumbangkan koin-koin mereka yang ada di celengan ayam? Mereka mau dan sangat semangat! Khas semangatnya anak-anak sih, mungkin cuma seneng karena bisa ngebanting celengan ayamnya, hehe. Tapi mereka tau, karena pas ditanya oleh, orang-orang, mereka bilang "Adam dan Isya kasih koin untuk ngebantu orang yang lagi kesusahan"
Selain jadi ibu, apalagi nih aktivitasnya?
Mengurus hotel di Cirebon, kebetulan ini adalah hotel milik keluarga, dan gue dipercaya oleh orangtua untuk mengawasi usaha yang ini.
Trus gue ngejalanin bisnis Oriflame sejak Mei 2008. Dulu tertariknya karena di grup dBC Network bisa ngejalanin secara online. Waktu itu gw ngeliat temen gue sendiri yang tiba-tiba kok di blognya dia bilang dia udah director, pas gue selidikin ternyata dia jalanin Oriflame. Gw mikir, dia aja bisa, why not me? Kan kita sama-sama ibu-ibu.
Setelah dijalanin, Alhamdulillah udah keliatan banget hasilnya. Dari yang bonus uang pertama 'hanya' Rp 45,000, sekarang udah 120 kali lipatnya.
Kayanya Oriflame ini pilihan tepat untuk ibu-ibu yang ingin tetap berkarir tanpa harus sering sering meninggalkan anak ya?
Hani, you are right dear! Tapi bukan berarti bisa langsung join Oriflame, karena untuk menjalankan bisnis multilevel seperti ini, kita harus masuk ke grup yang tepat, yang akan membimbing dan mengantarkan kita ke jalan kesuksesan yang diinginkan. Banyak loh konsultan Oriflame yang hanya tau menjual tapi nggak tau sistem, karena nggak diajarin sama uplinenya. Kalo di grup gue, kita betul-betul dibimbing step by step by step untuk menjalankan bisnis ini.
Dan benar, karena sistem online yang disediakan oleh grup gue ini, membuat kita nggak usah sering-sering prospek door-to-door layaknya multilevel konvensional. Kita hanya perlu modal komputer di rumah atau ke warnet, cukup dua jam sehari.
Terus terang, gue sebelum jalanin ini minta restu dulu sama suami. Pertimbangan suami adalah produknya dulu. Katanya kalo gue gak bisa ngejualin ini, paling nggak produknya bisa dipakai untuk kebutuhan keluarga. Lalu, suami ngeliat dengan sistem online, gue gak perlu banyak keluar rumah. Suami emang gak suka gue ninggalin anak-anak kelamaan. So, this business suits me.
Sebenernya bukan hanya cocok untuk IRT, working mom atau lajang juga bisa. Karena sifat online-nya nya ini, dengan fasilitas web replika yang diberikan gratis oleh grup dBC, kita bisa menjaring prospek almost from everywhere, 24 hours a day. Makanya, dengan restu suami, gue jalan.
Sekarang cerita dong tentang posisinya sebagai Senior Manager? Apa saja yang harus dicapai untuk mencapai posisi tersebut?
Gue mencapai posisi SM setelah 13 bulan bergabung di Oriflame, tepatnya bulan Juni 2009. Waktu itu, bonus SM pertama gue adalah 4,5 juta/bulan. Sebenernya, waktu 13 bulan itu lama loh, banyak kok temen-temen gue yang bahkan udah mencapai title Director dalam kurun waktu yang sama. Tapi itu bukan masalah, selama kita konsisten, pasti bakalan sampai juga.
Untuk mencapai posisi ini, gue hanya menjalankan sistem dan success plan Oriflame yang sudah disediakan, semua begitu mudah. Success plan nya amat gamblang, transparan, dan mudah ditiru. Setelah itu, cukup membina dan membimbing semua orang di dalam grup kita, sukseskan mereka, karena dengan mereka sukses, kitapun akan sukses. Jadi, nggak ada yang dirugikan di sini. Semua yang bekerja paling keras, dialah yang akan menuai hasil lebih banyak, bukan tergantung dari upline atau downline nya. Oriflame is not a moneygame, ini multilevel marketing murni. Dan Oriflame terdaftar di APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Keanggotaan APLI adalah mutlak untuk perusahaan yang menjalankan MLM murni.
I heard you are a shopaholic too and a good muslim. How do you find the time to do it ALL? Did you skip sleep?
Banyak yang bilang, waktu 24 jam itu gak cukup. Tapi bagi gue, itu CUKUP kok. Gue bangun Subuh, kalo memungkinkan tidur lagi sebentar sebelum bangun lagi untuk nyiapin anak-anak makan lalu mandi dan nyiapin abangnya sekolah. Karena kita juga tinggalnya di hotel ya, setelah itu, gue bisa ngurusin hotel, sambil online sebentar. Trus, waktunya jemput abang sekolah, gue sama Isya jemput tuh, Alif ditinggal. Pernah pas nggak ada mbak sama sekali, gue bawa juga, jadi kita ber-4 di mobil. Seru! Ohya, tentu aja Alif di carseat. Kita udah biasa deh pergi berempat kalo pas kebetulan ART nggak ada ataupun suami nggak bisa nemenin. Gue juga suka menggabungkan acara main anak-anak, dengan meeting with prospect or downline. Jadi, satu dua tiga pulau terlampaui kan?
Sholat lima waktu Insya Allah udah pasti selalu disempetin. Anak-anak bukan alasan untuk nggak sholat kok. Biarin aja mereka playing around di situ, kan secara gak langsung, kita ngasih contoh yang baik. Lama kelamaan, mereka ngerti kalo mummynya sholat gak boleh diganggu. Bahkan, kita sering sholat bareng. Adam lengkap dengan peci, sarung, dan sejadah. Begitu juga Isya, lengkap dengan mukenanya. Alif dimasukin ke baby cot nya dulu hehe
Terus untuk ikut-ikut seminar, gue tentu aja pilih-pilih waktunya. Dan itu betul-betul harus dijadwalin dari lama sebelumnya. Jadi gue bisa minta ijin suami, atur anak-anak, kalo mereka nggak ikut siapa yang akan jagain, kalo ikut gimana. Lagian, acara-acara itu kan nggak tiap hari, paling juga sebulan sekali. Jadi, kerja yang ninggalin anak paling dua - tiga hari maksimal sebulan. Sisanya yang 27 hari itu kan udah bersama anak-anak. I think it won't hurt them :-)
Belanjaaa! Gue demen banget belanja, walau gak addict sih. Gue seneng barang-barang bagus, tapi belum mampu beli yang branded. Jadi, gue sesuaikan dengan bujet aja. Kadang gue belanja online atau kalo pas lagi bisa ke department store (which is very rare) tanpa anak-anak. Yang penting, mix and match and put on a little make up to glam you up.
Tidur? Kali deh gue gak tidur hehehe. Gw tidur kalo malem doang, biasanya diatas jam 11. Kadang malah begadang, tapi sebelumnya tidur dulu. Emang sih, waktu online yang agak leluasa ya kalo anak-anak udah tidur. Yang penting, jaga asupan makanan aja. Jangan sampe telat makan. Kalo udah merasa capek, gue berhenti melakukan apapun dan istirahat (kecuali istirahat dari ngurus anak-anak ya, itu mah tetep)
So looks like you have achieved it all. Can we call you a supermom now?
Noooo! Masih jauh perjalanan gue, Han. Memang Alhamdulillah gw udah pada tahap tertentu dimana gue udah mulai bisa menikmati hasilnya. Tapi masih banyak yang gue pengen capai. Ukuran supermom buat gue rasanya adalah jika seorang ibu berhasil mengantarkan anak-anaknya ke pintu gerbang kesuksesan, baik sukses secara lifeskill, ilmu agama dan materi. Disaat yang sama seorang ibu masih bisa berkarya dan menunjukkan eksistensi dirinya.
Terasa berat ya? Maka dari itu kita harus bisa jadi smart parents, baik untuk anak-anak maupun untuk diri sendiri. Dan dimulai dari sekarang.
Gue lebih suka menyebut gue, handy mommy. Maksudnya, ibu yang berusaha untuk serba bisa untuk anak-anaknya dan keluarga (kecuali masak, ini mah pe er deh yak :p)
What is your proudest moment as a mom?
Hal ini yang agak susah ngejawabnya, soalnya ada beberapa momen. Tapi momen yang paling membanggakan gue adalah disaat gue bisa melahirkan anak-anak gue secara normal dan menyusui mereka walau dipandang aneh sama sodara dan ibu gue sendiri.
The proudest moment so far, waktu Adam dan Isya bilang, "Sayang sama Mummy"
The proudest moment so far, ketika Adam dan Isya (kalo Alif belum kali ya) melakukan hal-hal baik yang udah gue ajarkan. Seperti disiplin buang sampah pada tempatnya, always say the three magic words when interacting with people, "Tolong, terimakasih, maaf"
The proudest moment so far, ketika Adam asyik bermain sama mobil-mobilannya dan langsung ninggalin mainannya untuk ikutan gue sholat maghrib tanpa disuruh.
The proudest moment so far, kalo mereka tau gue lagi sangat sibuk ngurusin adiknya dan kemudian berusaha pipis dan membersihkannya sendiri, kemudian pakai celana sendiri. Walau kadang berhasil kadang nggak, tapi harus dihargain usahanya tuh :) Jadi gw selalu bilang, "Makasih ya sayang"
-----------------------
Thank you for sharing ya Nizma :)
So, what do you think ladies? Has she convinced you to have three kids? Or maybe to join Oriflame? :D
Share Article
COMMENTS