Mommies disini, siapa yang rindu sama masa-masa beauty sleep 8 hours straight, hayo ngacuuung!
Setelah punya anak, pasti jumlah waktu tidur kita berkurang. Newborn lazimnya terbangun 2-3 jam sekali untuk menyusu ( ASI ). Kalau yang non-ASI pun biasanya tetap demikian. Kalaupun nggak nyusu, biasanya ada aja yang membuat malaikat-malaikat kecil kita ini terbangun di malam hari (atau tepatnya dini hari).
Salah satu yang membuat si kecil bangun tanpa alasan yang jelas kerap disebut night terrors. Kondisi ini adalah dimana biasanya si kecil terbangun sambil menangis, menjerit bahkan ketakutan terhadap sesuatu baik dengan mata tertutup atau bahkan mata terbuka. Namun sebetulnya mereka tetap dalam keadaan tertidur. Belum diketahui secara pasti apa penyebab night terror. Ada yang bilang karena terlalu lelah dan ada juga yang bilang kurang tidur.
Beberapa waktu lalu, Langit sempat mengalami terbangun di waktu malam berturut-turut selama 2 hari di waktu yang sama, yaitu sekitar jam 1 malam. Padahal sejak menginjak 1 tahun, ia jarang sekali terbangun malam, paling hanya bangun jam 5 subuh untuk tidur lagi. Tapi entah kenapa, waktu itu ia terbangun dan menangis. Menangisnya nggak tanggung-tanggung pula, bukan sekedar sesenggukan tapi sampai jerit-jeritan dengan badan yang mengejang!
Tanya sana sini, hasilnya beragam. Dari mulai mungkin terlalu lelah, badannya tidak enak bahkan sampai ada yang bilang mungkin ‘diganggu’ makhluk gaib (serem amat ya? amit-amit!). Dari hasil tanya sama mbah google ( tempat bertanya ibu masa kini) saya menyimpulkan bahwa Langit mengalami night terror. Konon dalam psikologi perkembangan ada 2 macam mimpi buruk, yang pertama nightmare yang biasa terjadi pada anak usia diatas 4 tahun sampai dewasa. Dalam kondisi ini, si anak ingat akan mimpinya dan bisa menceritakan ulang. Sementara night terror kerap terjadi pada anak dibawah 4 tahun, saat ia baru 1-2 jam tidur dan biasanya ia tak akan ingat apa yang telah terjadi.
Penyebab hal ini macam-macam, antara lain :
Sebenarnya night terror adalah hal yang biasa, sebagai orangtua kita jangan panik jika anak mengalami ini. Kalau waktu itu yang saya lakukan, saya dekap Langit erat-erat sambil saya bisikkan kata-kata yang menenangkan walaupun pertamanya agak panik sih. Siapa yang tidak panik tengah malam anak jejeritan sampe badannya yang dikaku-kakuin gitu? Setelah tangisnya mereda, baru saya tanya “Langit mau tidur lagi atau nggak?” kalau dia mau tidur lagi, ya segera saya tidurkan lagi deh! Kalau nggak, ya saya bangunkan bapaknya :D
Oh iya, walaupun night terror merupakan hal yang wajar, namun tak ada salahnya mommies disini memperhatikan seberapa sering si kecil mengalami ini. Telusuri penyebabnya apa, kegiatan apa saja yang dilakukan mereka seharian serta sebisa mungkin hindari si kecil menyaksikan kejadian-kejadian yang insidentil buat dia. Misalnya memarahi anak secara berlebihan atau bertengkar dengan suami di depan anak. Banyak orangtua yang berjanji tak akan melakukan ini, tapi namanya juga manusia ya kadang suka kelepasan. Nah, kayanya saya waktu itu gara-gara ini deh, nyeselnya sekarang deh! :(