banner-detik
DOMESTIC

8 Strategi Hadapi Asisten Rumah Tangga Pulang Kampung

author

?author?21 May 2019

8 Strategi Hadapi Asisten Rumah Tangga Pulang Kampung

Untuk mengurangi kegusaran para mommies, yang akan ditinggal (atau sudah terjadi), para ART pulang kampung.

Salah satu masalah klasik para ibu, ya, si ART ini. Tapi di sisi lain, hak mereka juga berkumpul dengan keluarga, setelah berbulan-bulan mengadu nasib di rumah majikan masing-masing. Jadi hal pertama yang harus dilakukan, (IMHO) terima dulu kenyatannya, hal ini harus dihadapi bersama dengan pasangan, dibarengi strategi di bawah ini.

8 Strategi Hadapi Asisten Rumah Tangga Pulang Kampung - Mommies Daily

1. Turunkan standar hasil pekerjaan rumah tangga

Jika mommies tipe yang resik banget, apa-apanya wajib bersih dan rapih, coba deh ubah mind set-nya sementara. Soalnya bala bantuan lagi “pincang,” sementara tangan mommies dan pasangan cuma ada dua. Belum lagi kalau masih punya anak bayi atau anak kecil di rumah, hohoho, yang ada mommies stres lho, kalau terlalu memaksakan kerapihan rumah dengan standar tinggi.

2. Manfaatkan jasa bersih-bersih online

Teknologi sudah semakin maju, kenapa tidak kita manfaatkan dengan maksimal? Lewat sentuhan jari mommies bisa menghadirkan tim bersih-bersih ke rumah. Malahan hasilnya menurut teman saya yang rajin menggunakan jasa mereka, detail banget, sampai ke bagian sela-sela dibersihkan.

3. Cari infal

Kalau punya anggaran berlebih, silakan cari jasa infal. Kenapa saya bilang “berlebih,?” karena upah para infal tergolong sangat besar. Mereka biasanya diupah mingguan, minimal, sih, yang saya tahu 2 jutaan perminggu.

Baca juga: Yayasan Baby Sitter dan PRT Infal

4. Bagi pekerjaan domestik dengan pasangan dan anak (jika memungkinkan)

Buat kesepakatan dari awal, mana pekerjaan domestik yang jadi tanggung jawab mommies dan pasangan. Tulis hitam di atas putih, biar semuanya jelas, jangan hanya diobrolin. Lalu, untuk anak mommies yang sudah besar, inilah ajangnya mereka belajar mengemban tanggung jawab. Mereka juga dapat tugas sesuai usianya. Kalau masih kecil banget seperti anak saya, 5 tahun, habis main wajib dibereskan sendiri.

5. Support system dari keluarga sendiri

Selain infal, adakalanya kita punya keluarga yang bisa diminta tolong menjaga anak-anak, atau urusan rumah lainnya. Bilangnya dari jauh-jauh hari, supaya mereka juga bisa bersiap-siap. Keuntungannya, kita sudah kenal dengan mereka.

6. Bawa anak ke kantor, tapi pekerjaan tetap beres

Sebelum libur lebaran, pastikan tidak ada pekerjaan yang ditunda. Jaga-jaga, setelah aktif ngantor harus bawa anak ke kantor. Ini kuncinya memang di manajemen waktu.

Baca juga: Kiat Anti Rewel Saat Harus Bawa Anak ke Kantor

7. Daycare harian atau mingguan bisa jadi andalan

Cari deh, dari sekarang daycare yang bisa menitipkan anak dengan sistem harian atau mingguan. Tapi jangan lupa di-sounding ke anaknya, ya, mommies. Agar memudahkan sistem adaptasi mereka.

Baca juga: Daycare yang Bisa Harian Saat ART Belum Kembali

8. Cari laundry yang bisa delivery service

Kini jasa laundry sudah makin menjamur, cari dari sekarang mana yang paling dekat rumah dan bersedia mengambil dan mengantar cucian mommies. Untuk efisiensi waktu.

-

Jangan lupa lihat segala sesuatu dari perspektif yang berbeda. ART pulang kampung, inilah waktunya mommies lebih dekat dengan pasangan dan anak. Nikmati momen-momen lagi nggak ngantor, seharian di rumah, atau sesekali jalan-jalan ke luar. Dibawa happy saja :)

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan