banner-detik
NEW PARENTS

Konsumsi Yoghurt Saat Hamil, Aman Ngga?

author

fiaindriokusumo20 May 2019

Konsumsi Yoghurt Saat Hamil, Aman Ngga?

Ditulis oleh: Larissa Puteri

Kata orang yoghurt itu asam, nggak baik buat janin. Benar, nggak sih? Boleh nggak sih yoghurt untuk ibu hamil?

Katanya, yoghurt itu salah satu makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil. Alasannya, karena yoghurt itu asam dan ada bakterinya. Okeeiiii, sebagai penggemar yoghurt saya sebetulnya agak bertanya-tanya tentang hal ini. Pasalnya, saat hamil Gia dulu, salah satu makanan asam yang paling saya cari ya yoghurt. Mulai dari yang plain sampai yang ada rasa buahnya. Daripada nyari mangga muda, tapi nggak dapet, akhirnya saya milih melipir ke supermarket mini dekat rumah dan membeli beberapa yoghurt. Tapi begitu dengar kabar tersebut, kemudian jadi bertanya-tanya. Bener, nggak sih?

Pada dasarnya, yoghurt merupakan makanan yang berbahan dasar susu. Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bantuan bakteri. Nah, bakteri yang digunakan di sini adalah bakteri lactobacillus, yang termasuk golongan bakteri baik bagi pencernaan. Sehingga, proses fermentasi pada yoghurt termasuk proses fermentasi yang sifatnya steril, bukan patogen yang membahayakan tubuh. Lactobacillus sendiri termasuk bakteri probiotik.

Di dalam pencernaan, probiotik memiliki peran yang cukup banyak. Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan efek baik pada organisme lain. Probiotik juga menjadi salah satu rekomendasi dokter maupun ahli gizi untuk menjaga kesehatan pencernaan. Sementara, rasa asam yang tercipta pada yoghurt, terutama yoghurt dengan rasa plain, merupakan hasil dari penguraian protein pada proses fermentasi.

Menurut dr. Probo Mangastomo, SpOG, dokter spesialis Obstetrics & Gynecology, dari Omni Hospitals Pekayon, rasa asam tersebut berbeda dengan rasa asam yang merangsang asam lambung. Sehingga, asam yang ada di dalam yoghurt aman bagi ibu hamil. Bahkan, rasa asam tersebut bisa mengatasi mual di awal trimester kehamilan.

Ibu Hamil Konsumsi Yoghurt -

Terjawab sudah, bahwa pilihan untuk melipir ke kulkas minimarket dekat rumah saat mencari makanan yang punya rasa asam adalah pilihan yang cukup oke saat saya hamil dulu. Hahahaha. Namun demikian, dr. Probo juga mengingatkan untuk tetap memilih yoghurt yang aman untuk ibu hamil. Menurutnya, salah satu syarat yoghurt yang aman untuk ibu hamil adalah yoghurt yang sudah melalui pasteurisasi. Proses pasteurisasi adalah proses yang sangat penting untuk dilewati. Sebab, proses ini merupakan proses yang mematikan kuman patogen yang berbahaya bagi tubuh.

Selain itu, syarat lain yang perlu diperhatikan ibu hamil saat akan mengonsumsi yoghurt adalah:

1. Pilih yoghurt rendah lemak

Yoghurt rendah lemak biasanya akan memiliki kadar protein yang lebih tinggi. Zat gizi ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan menunjang kesehatan ibu hamil. Yoghurt rendah lemak juga membantu mengontrol kenaikan berat badan saat hamil.

2. Lihat informasi kemasan

Selalu lihat informasi yang tertera pada kemasan yoghurt. Hal ini termasuk tanggal kadaluarsa dan pemanis yang ditambahkan. Memerhatikan tanggal kadaluarsa sangat penting dalam memilih yoghurt. Sebab, proses fermentasi merupakan proses yang terus berlanjut. Artinya, meskipun sudah dikemas, proses fermentasi tetap berjalan. Sehingga, bila mommies mengonsumsi yoghurt yang sudah kadaluarsa, proses fermentasinya sudah berlebihan dan hasilnya tidak baik untuk dikonsumsi. Salah satu ciri yoghurt yang sudah kadaluarsa adalah bentuknya yang lebih cair dan terdapat gumpalan serta cairan yang terlihat terpisah dengan yoghurtnya.

3. Tambahkan buah segar

Sebetulnya, yoghurt dengan tambahan rasa masih aman bagi ibu hamil. Namun, dr. Probo menyarankan untuk tetap menambahkan potongan buah segar untuk menambah serat. Lagipula, yoghurt yang sudah ditambahkan rasa biasanya memiliki kadar protein yang tidak setinggi yoghurt plain, sebab sudah melewati lebih banyak proses.

Jadiiii, konsumsi yoghurt boleh-boleh aja kok bagi ibu hamil. Yoghurt yang memiliki bahan dasar susu memiliki manfaat yang sama dengan susu. Saya, sih, lebih memilih yoghurt daripada susu yang kadang bikin eneg saat trimester kehamilan dulu. Karena yoghurt ini sifatnya adalah makanan pelengkap, jadi saya hanya mengonsumsi 2-3 porsi saja per hari. Biasanya, sih, saat pagi hari setelah sarapan atau malam hari sebelum tidur saat mual melanda.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan