banner-detik
SCHOOL REVIEW

Mengenali Gaya Belajar Anak: Visual, Auditori atau Kinestetik?

author

annisast19 Apr 2019

Mengenali Gaya Belajar Anak: Visual, Auditori atau Kinestetik?

Kemarin ada yang berkomentar di Instagram @mommiesdailydotcom tentang pusingnya mengajari anak. Sudah tahu gaya belajar anak belum?

Karena dari pengalaman saya, memahami gaya belajar sangat berpengaruh pada rentang konsentrasi mereka dan kesabaran kita yang mengajari. Anak saya yang kinestetik sedang belajar membaca misalnya, kalau diminta duduk diam untuk belajar membaca, paling 1 - 2 kata sudah mengeluh.

Tapi kalau saya biarkan membaca flash card sambil melompat-lompat, bisa 20 lembar ia eja semua. Itu sebabnya penting sekali mengenali gaya belajar anak agar mommies tidak sakit kepala karena ini anak kok sulit sekali fokus?

gaya belajar anak

Juga untuk mengenali gaya belajar diri sendiri. Saya memang ternyata visual sementara anak saya kinestetik, jadi proses belajar mengajarnya tidak nyambung. Saya ingin ia duduk diam sementara saya memvisualkan semua, sementara ia butuh bergerak terus dan tidak terlalu peduli pada gambar dan sebetulnya tidak masalah harus mengeja dari flash card yang semuanya huruf.

Jadi, ini dia tiga gaya belajar anak yang harus mommies ketahui

1. Kinestetik

Anak kinestetik harus bergerak agar bisa berkonsentrasi lebih lama. Mereka juga banyak menggunakan indera peraba untuk menyentuh segala sesuatunya agar bisa belajar lebih cepat.

Anak-anak dengan gaya belajar ini biasanya dianggap hiperaktif karena sulit diam. Sering harus menyentuh lawan bicara dan tidak betah harus duduk berlama-lama.

Baca lengkapnya tentang gaya belajar anak kinestetik di sini: Anak Sulit Diam, Ini 8 Tanda Anak Pembelajar Kinestetik

2. Audiotori

Seperti namanya, anak dengan gaya belajar audiotori jagonya dalam mendengar. Anak-anak seperti ini nih yang harus mengulang-ngulang sendiri ucapan sesuatu yang menarik dan senang mendengarkan musik serta langsung hapal liriknya. Mereka mengutamakan ucapan dan pendengaran sebagai sarana belajar.

Cara untuk membantunya belajar adalah dengan mengucapkannya keras-keras. Kalau masih balita dan belajar membaca, anak-anak seperti ini biasanya sudah bisa mengeja tanpa membaca hurufnya. Bisa pula dengan membuat lagu tentang suatu pelajaran agar ia bisa mengingatnya lebih baik.

3. Visual

Gaya belajar visual mengutamakan penglihatan. Anak-anak ini senang buku bergambar, sesuatu yang berwarna, diagram, belajar lewat video, demo langsung, dan sebagainya. Ini sebetulnya yang paling lekat dengan gaya belajar kelas tradisional.

Anak-anak dengan gaya belajar visual, biasanya bisa ingat catatan sampai detail sekali. Ajari ia membuat mindmap dan memvisualkan pelajaran yang menyulitkannya agar ia bisa belajar lebih efektif.

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS