banner-detik
SINGLE & STEP PARENTING

Single Mom Survival Guide : Effie Putri Adji, “Mencari energi positif dan tetap optimis perceraian bukan akhir segalanya”

author

Mommies Daily01 Apr 2019

Single Mom Survival Guide : Effie Putri Adji, “Mencari energi positif dan tetap optimis perceraian bukan akhir segalanya”

Oleh: Febria Silaen

“Resmi pisah ketuk palu pisah sejak Maret 2017. Namun akhir tahun 2014, saya sudah ditinggal suami dan secara talak sudah bubar,” kata Effie mengawali cerita.

effie dan anak-anak

Meski berat, tetapi ibu dari Gaozhan (8) dan Ghifary (7), sepertinya tidak mau larut dalam keterpurukan. Ia pun memutuskan bergabung dalam komunitas bernama Single Mom Indonesia (SMI), sejak tahun 2017.

Menurut Effie Putri Adji (38) yang sehari-hari bekerja sebagai notaris ini mengaku mendapatkan sumber semangat. “Karena dirangkul dan dapat merangkul bersama ibu tunggal adalah sebuah kekuatan untuk menghadapi tantangan dan stigma yang ada,” katanya.

Yuk simak obrolan dengan Effie, di sini:

Kekhawatiran terbesar yang kamu rasakan pasca bercerai?

Tentu saja, saya khawatir seputar anak-anak. Saya tidak ingin mereka tidak bahagia karena kondisi berbeda dengan teman-temannya yang memiliki orang tua lengkap.

Sebelum pisah, anak-anak dekat dengan ayahnya. Mereka sempat terguncang, sering tantrum, dan melamun ketika ayahnya memutus kontak.

Untuk diri sendiri, adalah saat menghadapi stigma negatif, kadang ketika berada di tengah masyarakat, status “janda” menjadi status yang seolah mengkhawatirkan dan berkonotasi negatif. Sebenarnya ini berat sekali. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, harus kuat menghadapi semuanya.

Lalu bagaimana mengatasi kekhawatiran tersebut?

Effie Putri Adji - Mommies Daily

Saya mengatasi kondisi ini dengan berupaya berkomunikasi dan bonding yang lebih berkualitas dengan anak-anak, seperti memberi afeksi, perhatian, atau melakukan kegiatan untuk quality time yang seru seperti petualangan, kemping, snorkeling, hiking, ikut club-club pecinta alam untuk anak-anak. Dan membiasakan pillow talk, berdoa bersama, Alhamdulillah mulai membaik, anak-anak mulai menerima kenyataan dan menghargai yang masih ada, menghargai keadaan saat ini.

Dan untuk diri sendiri, saya memulai dari diri saya sendiri untuk mengubah stigma negatif tersebut dengan berupaya menyebarkan pemahaman dan wacana ibu tunggal yang sebenarnya disetiap kesempatan. Saya mencurahkan lewat tulisan pada sosial media maupun saat bertemu dengan orang lain atau komunitas lain. Ini saya anggap semacam menjadi agent of change dengan cara yang sederhana.

Bagaimana kamu menjalani life after divorce (untuk diri sendiri dan anak)

Kehidupan setelah ditinggal pergi mantan suami pada tahun 2014, hingga akhir bercerai, awalnya  dirasa sangat berat, karena sebelum ditinggal pergi mantan suami,  saya seorang full time mom.

Namun, ketika keadaan berubah, mau tidak mau saya mulai harus serius merintis profesi saya. Meski berat karena harus meninggalkan anak-anak setiap hari senin hingga jumat untuk merintis kantor notaris Bandung, lalu pulang kembali ke Bekasi setiap Jumat sore.

Lalu bagaimana hubungan dengan mantan suami?

Saat ini kami sudah putus kontak dengan mantan suami, karena mungkin beliau punya pertimbangan sendiri dengan keluarga barunya.

Namun meski anak-anak tidak dapat menghubungi ayahnya dan tidak pernah dihubungi ayahnya, Alhamdulillah anak-anak tetap menjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan Mbah Kung (orangtua mantan suami) dan keluarga besarnya. Silaturahmi dengan keluarga itu penting.

Sebutkan 3 hal yang membuat hidup pasca bercerai akan baik-baik saja

Percaya the power of pray dan the power of love, maksudnya kekuatan cinta kita pada anak-anak kita, juga kekuatan cinta orang-orang disekeliling kita adalah energi terbesar yang menguatkan langkah kita selain kekuatan doa. Dan optimis bahwa perceraian bukan akhir dari segalanya, kita masih punya kesempatan luas untuk hidup lebih bahagia dan lebih tentram.

Bisa berbagi moving tips buat mommies yang mengalami hal serupa?

Effie Putri Adji - Mommies Daily

Menerima, mencintai diri sendiri dan mencari energi positif dengan banyak bersilaturahmi dengan orang-orang yang menginspirasi atau mencari lingkungan dan komunitas-komunitas positif agar vibrasi diri kita menjadi lebih positif, sehingga kita lebih mampu untuk move on.

Sosok single mom yang jadi panutan dan kenapa?

Ibunya sahabat saya, seorang ibu yang mengalami nasib serupa dengan saya (ditinggal mantan suami begitu saja), namun beliau hanya seorang penjual gado-gado, tapi bisa menyekolahkan anaknya hingga menjadi Sarjana Perguruan Tinggi Negeri dan menjadi PNS di departemen Keuangan. Setiap kali saya mengingat kisah ibunda sahabat saya, saya menjadi bersemangat dan optimis

“Trust your journey, see the light with your heart,” -Effie

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan