banner-detik
DAD'S CORNER

Dede Kurniawan, “Tetap optimis, get up & stand up”

author

?author?27 Mar 2019

Dede Kurniawan, “Tetap optimis, get up & stand up”

Berpisah dengan istri hampir lima tahun lalu, Dede Kuniawan tetap optimis semua bisa dilalui dengan baik. Menjalani co-parenting dengan mantan istrinya dengan adil, semua demi dua buah hati mereka.

Dede Kurniawan - Mommies Daily

Dede Kurniawan (39) seniat itu menjalankan co-parenting dengan mantan istrinya, ia sengaja tinggal dekat ibu dari anak-anaknya, “iya kami tinggal berdekatan, jadi anak-anak tidak terlalu berasa saya sama bundanya pisah,” jelas Dede.

Baginya perpisahan dengan mantan istri sudah jalan dari Tuhan, tak ada yang perlu disesali, ambil hikmahnya. Salah satunya, Dede jadi punya waktu lebih banyak untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Bagaimana ayah sekaligus wirausaha dari dua orang putri, Rachel (13) dan Nashwa (9) menjalani hari-harinya sebagai single dad?

Kiat pada akhirnya mampu menerima kenyataan, Mas Dede dan ibu anak-anak berpisah?

Hanya menerima bahwa ini jalan terbaik yang Allah kasih untuk saya. karena ketika ada masalah saya selalu berdoa meminta jalan terbaik dari masalah saya. Jawabannya mungkin terlalu religius ya, tapi  kalau orang sedang tertimpa masalah, hal yang wajar sisi religiusnya akan lebih dominan.

Bagaimana menjelaskan perpisahan dengan mantan istri kepada anak-anak?

Dede Kurniawan - Mommies Daily

Kebetulan pas saya pisah anak- anak masih kecil, jadi saya dan mantan istri belum perlu menerangkan perpisahan kami dengan gambling. Paling kalau mereka pas sama bundanya, tanya ayah kemana dijawab bundanya dirumah nenek, kalo pas sama saya nanya bundanya saya jawab di rumah mamah (sebutan untuk mbahnya.)

Bagaimana kehidupan setelah menjadi single dad?

Amazing! Hahahaha, walau pasti sepi ,biasa tidur berdua diselingi ngobrol, dan lain-lain. Saya berusaha dibawa enak. Dengan keadaan saya sekarang, jadi banyak  meluangkan waktu sama teman-teman.

Tiga kekhawatiran terbesar setelah menjadi single parent, dan bagaimana menangani kekhawatiran tesebut?

  • Takut tidak bisa mendidik anak-anak dengan baik, apalagi stigma di masyarakat yang selalu bilang anak-anak dari orangtua bercerai pasti “rusak”.Menanganinya, berusaha lebih deket ke anak-anak, banyak luangkan waktu dengan mereka, plus berdoa.
  • Susah cari pendamping hidup, trauma karena pernah gagal membina rumah tangga. Sampai saat ini belum bisa saya tangani.
  • Takut dapat penolakan dari anak-anak ketika mau mencari pendamping hidup. Nah, ini juga belum saya tangani. Baru sebatas ngobrol dengan mereka. Si kakak jawabannya, “ya nggak apa-apa, yah, kalau aku terserah ayah,” jawaban yang bikin saya tenang.
  • Tiga hal yang pada akhirnya membuat pasca berpisah dengan pasangan bisa “baik-baik” saja?

  • Anak-anak, mereka yang paling utama membuat saya baik-baik saja setelah berpisah, karena kalau saya drop, kasihan mereka.
  • Menerima dengan hati yang lapang, kalau tidak yaaa bisa sakit hati berkepanjangan.
  • Mungkin karena terbiasa urus apa-apanya sendiri waktu masih mempunyai pasangan, jadi ketika pasangan nggak ada, saya baik-baik saja.
  • Tantangan membesarkan anak sebagai seorang single parent?

    Dede Kurniawan - Mommies Daily

    Paling soal bagi waktu saja sih, antara pekerjaan sama mengurus merekq, plus menjaga stamina, sama banyak sabar.

    Kiat co-parenting bersama ibu anak-anak, agar nyaman untuk kedua belah pihak, dan adil untuk anak-anak?

    Ketika ada anak-anak dan bundanya kami berusaha biasa saja. Kalau anak-anak minta kami keluar makan atau nonton bareng, hal itu masih suka kami lakukan. Lalu kalo mereka lagi sama bundanya, dan mau ke ayahnya, diperbolehkan, dan sebaliknya. Oh iya, kami juga sengaja tinggal berdekatan, jadi anak-anak tidak terlalu berasa saya sama bundanya pisah.

    Tips untuk sesama single dad di luar sana?

    Lakukan tugas kita sebagai orang tua sebaik-baiknya, tetap optimis, jalani hidup ini, syukuri apapun yang terjadi, get up and stand up!

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan