Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Alasan Wajib Tonton Film Keluarga Cemara
Film Keluarga Cemara siap dirilis besok 3 Januari. Beruntung saya sudah menyaksikannya lebih dulu di hari Kamis, 20 Desember lalu.
Menulis ini, saya berusaha tidak spoiler ya. Cuma mau bilang kalau filmnya memang bagus banget! Cocok ditonton bareng suami dan anak-anak karena keseluruhan filmnya seperti memaknai ulang apa itu keluarga.
Nah, tapi anak saya kan umurnya baru 4,5 tahun. Dia bosan sih hahahaha. Sepertinya film dengan genre seperti ini lebih cocok untuk anak yang sudah lebih besar. :)
Supaya mommies makin ingin nonton, saya kasih 5 alasan kenapa film Keluarga Cemara wajib ditonton bersama keluarga:
Sinetron legendaris
Siapa sih yang waktu kecil nggak nonton sinetron Keluarga Cemara? Pasti akrab dong dengan Euis, Ara, dan Agil, emak yang sabar serta abah yang selalu terlihat bijaksana?
Saya baru tau juga kalau sinetronnya tayang selama 8 tahun dengan 412 episode! Pantes lekat banget di hati ya, jadi lupa-lupa inget episode sebanyak itu menceritakan apa saja hahahaha.
Yang suka nonton pasti penasaran kan dengan filmnya? Saya sih iya banget. Ini malah pengen nonton lagi hahaha.
Pemain yang sesuai dengan karakter
Sinetronnya saja 412 episode, lekat sekali jadinya kan karakter abah dengan Adi Kurdi. Tetapi Ringgo Agus Rahman berhasil memerankan karakter abah dengan vibes Adi Kurdi yang pas sehingga tidak terkesan meniru bebas.
Zara ‘JKT48’ pas sekali memerankan Euis dan Nirina Zubir tampak kalem menjadi emak. Ditambah sedikit bumbu komedi dari Asri Welas, film ini jadi membuat perasaan teraduk-aduk karena menangis dan tertawa bergantian.
Namun bagi saya, scene stealer sebenarnya adalah pemeran Cemara (alias Ara) Widuri Putri Sasono. Anak kedua dari Widi Mulia dan Dwi Sasono ini baru pertama kali bermain film namun aktingnya cemerlang sekali. Langsung jatuh cinta!
Menceritakan awal mula Keluarga Cemara
Seingat saya, sinetron tidak menceritakan awal mula Keluarga Cemara, jadi film ini sebetulnya semacam awal mula mengapa kehidupan mereka jadi seperti itu. Konfliknya sebetulnya tidak banyak namun cukup menceritakan keseluruhan background keluarga.
Setelah ini, saya yakin akan ada film kedua sih karena di film ini masih murni menceritakan latar belakang. Belum ada kehidupan keluarga Abah dan Emak seperti di sinetron. Kita tunggu saja!
Mengingatkan kembali apa arti keluarga
Sepanjang film (yang saya lalui dengan mewek berjamaah bersama suami), yang saya pikirkan adalah keluarga. Apa itu keluarga?
Di akhir film rasanya jadi terkuatkan bahwa sebaik-baik definisi keluarga adalah orang-orang di dalamnya. Bukan rumah, mobil, atau barang-barang lainnya. Home is where the heart is!
Saya juga seperti diingatkan pada pentingnya komunikasi dan membicarakan perasaan. Kadang kita terlalu sibuk dengan diri sendiri sehingga melupakan pasangan dan anak juga punya pikiran dan perasaan. Relatable, kan?
Dana darurat is a must!
Ini sih saya aja yang panik kayanya hahahahaha. Selalu punya plan B dalam hidup karena kita tidak tahu kapan hidup akan tidak baik-baik saja. Dunia berputar, kadang di atas, kadang kala di bawah. Persiapkan diri sebaik mungkin pastinya ya. Udah cukup, saya nggak mau cerita lebih lanjut lol.
Jadiiii … jangan lupa film Keluarga Cemara mulai besok 3 Januari di bioskop! Ajak suami dan anak-anak nonton ya!
Share Article
COMMENTS