banner-detik
KIDS

Wah, Bayi dalam Kandungan Bisa Kena Stroke?

author

?author?03 Aug 2018

Wah, Bayi dalam Kandungan Bisa Kena Stroke?

“Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 300 anak dan bayi terkena stroke di Australia.” –Yayasan Stroke Australia

Ternyata stroke bukan dominasi penyakit orang dewasa. Setidaknya ini yang terjadi pada Emma Banks. Ibunya Dee Banks curiga karena Emma terlihat lebih banyak mengandalkan satu sisi tubuhnya. Memasuki usia 10 bulan, Dee didiagnosa terkena stroke dalam kandungan.

Baca juga: Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan

Bayi dalam Kandungan Bisa Kena Stroke? - Mommies DailyImage: abc.net.au (Lauren Day)

Dikutip dari abc.net.au, Emma mengakui saat hal itu terjadi, ia tidak dapat menemukan informasi apapun di Australia, apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya.

Bersama dengan sekumpulan orang, dengan kesamaan kasus. Emma membentuk komunitas “Little Stroke Warriors.” Mendesak pihak terkait untuk melakukan penelitian lebih banyak mengenai stroke di masa anak-anak.

Dee kecil bersama support system-nya berhasil mengatasi stroke yang ia derita. Meski tak bisa dipungkiri, ada keterlambatan tumbuh kembangnya, dari sisi fisik dan kognitif.

Baca juga: Anak Saya Butuh General Check Up, Nggak, Ya?

Kenapa bisa terjadi?

Selayaknya ibu hamil, kontrol teratur ke dokter kandungan sudah menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Jadi jika ada kondisi yang harus mendapatkan perhatian media lebih, bisa segera dilakukan. Seperti yang ditulis hellosehat.com, “Banyak bayi mengalami stroke sebelum kelahiran yang lahir dari ibu yang memiliki kondisi pembekuan darah daripada yang lahir dari ibu yang tidak memiliki kelainan darah. Banyak gangguan pembekuan darah yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes darah dan dilakukan ketika terjadi pembekuan darah atau menduga adanya gangguan perdarahan.”

Lain hal dengan kasus stroke di anak yang terjadi setelah mereka lahir. Di luar negeri, dr. Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya bilang, jarang terjadi, 1,2-13 kasus per 100.000 anak.

Sementara itu, masih dari abc.net.au, seorang pakar stroke anak, Mark Mackay mengatakan, ada tiga bidang utama yang membutuhkan penelitian mendalam terkait stroke pada anak:

1.Pemahaman masyarakat tentang penyebab stroke, terutama pada bayi.

2.Kemampuan untuk cepat mendiagnosis stroke. Sehingga anak-anak dapat mengakses perawatan yang mampu menyelamatkan nyawa.

3.Pemahaman mengenai perbandingan, kenapa beberapa anak memiliki hasil yang baik setelah terkena serangan stroke, dan yang lainnya memiliki hasil yang kurang baik.

Ada yang punya cerita atau pengalaman yang bisa dibagikan terkait kasus stroke bayi dalam kandungan?

Baca juga: Wajib! Rutin Pantau Pertumbuhan Anak untuk Diagnosa Masalah Kesehatan

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS