Sorry, we couldn't find any article matching ''
Secuil Cerita Satu Atap Dua Rumah Tangga
Bertahan dengan 1001 macam intrik, atau keluar menyapa tantangan yang akan membuat kita lebih berdaya.
Image: by Olga Vyshnevska on Unsplash
Sebut saja Raya, dia sudah jengah dengan situasi rumah yang sesekali gaduh dengan dua suara yang berbeda pendapat. Sebagai orangtua yang paham, apa yang terbaik untuk anaknya. Hasil membaca artikel, dengan narasumber kredibel atau sesekali ikutan seminar parenting, selayaknya ibu zaman kini. Disandingkan dengan kehadiran orangtua Raya, atas nama sayang dengan cucu – (hampir) semua boleh, kok, nak :)
Di beberapa kesempatan, Raya sengaja menyanggah kalimat orangtuanya, demi Tuhan, ini untuk keberhasilan visi dan misi mendidik anak. Bukan, bukan untuk melawan – karena harus ada yang diluruskan. Menyesal kemudian jika kebablasan, masa depan anak yang dipertaruhkan.
Raya menyadari, situasi ini hanya berlangsung sementara. Ia dan suami sedang berjuang mencari rumah masa depan mereka. Menghindari terlalu banyak episode drama yang membuatnya merasa tak berdaya.
Permulaan yang bagus pikir Raya, mempunyai tujuan hidup rumah tangga mandiri. Di saat bersamaan, pemicu terbesar Raya, tak ingin lagi bergantung pada pengasuh, cukup sudah episode menunggu cemas si Mbak, balik atau tidak dari kampung halamannya.
Menyederhanakan hidup banyak orang. Karena sebelumnya, ada sekian lapisan support system yang terlibat untuk menjaga anak si anak lanang, ketika Raya dan suami bekerja.
Bukan tanpa perhitungan matang, seolah tak peduli dengan semua risiko yang ada. Raya dan suami melewati diskusi panjang, riset dan tak lelah bertanya kepada teman yang lebih dulu punya pengalaman serupa. Mereka satu suara, lebih baik pindah. Mengetengahkan iklim yang lebih sehat untuk si kecil.
Meringankan kerja otak dan hati, ketika gesekan antara Raya dan orangtuanya tak bisa dihindari. Tak ingin memupuk dosa, sanking sayang dan mau semua berjalan sebagaimana mestinya. Raya berdaya dengan keluarga kecilnya. Orangtua menikmati masa tua, seutuhnya.
Di tengah proses memulai kemandiriannya, keluarga Raya sedang bersiap menyapa tantangan berikutnya :)
Share Article
COMMENTS