Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Puasa, Asal…

Pregnancy

Mommies Daily・24 May 2018

detail-thumb

Ditulis oleh: Febria Silaen

Ibadah puasa memang tidak diwajibkan bagi ibu hamil dan menyusui. Namun, bukan artinya ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) tidak boleh puasa di bulan ramadan.

Bumil dan busui, ternyata masih boleh dan aman-aman saja untuk menjalankan ibadah puasa. Tapi tentu saja ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah berat badan bumil atau busui dalam kondisi stabil dan tidak mengalami gangguan fisik.

ibu hamil dan ibu menyusui berpuasa

Sejumlah penelitian , yang dilansir oleh babycenter.co.uk juga menyebutkan amannya puasa bagi ibu hamil. Bahkan, puasa juga memberikan keuntungan psikis bagi calon ibu. Bumil akan merasa lebih tenang karena tekanan darahnya lebih stabil saat berpuasa. Dan manfaat berpuasa juga dirasakan oleh janin. Saat ibu hamil puasa, jani lebih tenang, tidak mengalami banyak kontraksi, gerakannya lebih lembut dan ibu juga akan mengalami persalinan yang lebih mudah.

Namun, memang sejumlah ahli kesehatan mengingatkan puasa bagi ibu hamil perlu memerhatikan kondisi tubuh sendiri. Yaitu tidak membahayakan diri sendiri dan juga janin dalam kandungan. Jika merasa sanggup bisa dilakukan, sebaliknya tidak usah memaksa.

Saran, sebelum memutuskan untuk puasa ditengah kondisi hamil, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter kandungan dan ahli gizi, ya.

Selanjutnya, ibu hamil yang berpuasa juga perlu memerhatikan pemenuhan asupan nutrisi. Yaitu 2500 kalori per hari yang terdiri dari 50 persen karbohidrat dari nasi atau jagung, 30 persen protein hewani dan nabati didapat dari ikan, telur, tahu dan tempe. Dan 20 persen dalam bentuk lemak dari kacang-kacangan.

Ibu hamil juga membutuhkan suplemen vitamin yang terdiri dari asam folat, kalsium dan zat besi. Sebab, hamper 50 persen ibu hamil berisiko anemia.

Jadi kalau bumil ingin puasa, asupan makanan saat sahur dan berbuka puasa sangat perlu dipehatikan.

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang cukup, daging, vitamin C dan antioksidan. Sedangkan saat sahur seorang ibu hamil dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

Tetap minum air putih 1,8 liter sampai dua liter per hari dis saat sahur dan buka. Segelas susu hangat ketika sahur juga disarankan untuk bumil. Dan saat berbuka puasa, bisa berbuka dengan buah kurma sebagai karbohidrat dan segelas susu hangat.

Yang perlu Mom, perhatikan adalah kalau pada trimester pertama mengalami mual, muntah, lemah dan pusing sebaiknya tidak puasa. Dan di trimester kedua, bumil harus tetap menjaga berat badan ideal agak naik 0,5 kg/minggunya.

Sedangkan ibu hamil pada trimester tiga diperbolehkan puasa ketika tekanan darah normal, tidak ada anemia, tidak memiliki sakit gula, janinnya baik, dan berat bayi sudah sesuai.

Lalu bagaimana dengan ibu menyusui? Menurut  Nia Umar, Wakil Ketua Umum AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), puasa sebenarnya bisa saja dilakukan oleh ibu yang sedang menyusu. Namun, sama seperti bumil ada catatan khusus yaitu kondisi tubuh ibu dan bayi memungkinkan.

Sebab, saat ibu menyusui  hendak menjalani ibadah puasa adalah fakta bahwa pada usia sebelum 6 bulan, Air Susu Ibu (ASI) adalah satu-satunya sumber makanan yang diperlukan  seorang bayi. Karenanya, jika bayi  masih berusia di bawah 1 tahun, terlebih jika ia  masih berada dalam tahapan pemberian ASI eksklusif, ada baiknya ibu mempertimbangkan kembali untuk ikut berpuasa.

Kegiatan menyusui sambil berpuasa juga bisa menimbulkan kondisi kurang cairan yang mengakibatkan tubuh ibu menjadi lemah dan tidak fit. Disarankan untuk busui yang ingin puasa, sebaiknya saat usia bayi 6 bulan ke atas saat sudah mendapatkan asupan makanan atau MPASI.

Kiat untuk busui puasa dan tetap memproduksi ASI melimpah adalah , perbanyak konsumsi mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin,  dan mineral dalam porsi seimbang.  Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari sehingga perlu mengonsumsi 50% karbohidrat, 30% protein, 20% lemak tiap kali makan, untuk hasilkan ASI berkualitas. Masukkan ke dalam menu buah dan sayuran berwarna-warni agar Anda mendapatkan asupan vitamin yang bervariasi.

Usahakan untuk bisa tidur siang. Karena ini adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh dan kualitas ASI. Dan bagi ibu bekerja, tetap memerah ASI. Karena jika ASI tidak diperah akan menyebabkan produksi ASI menurun. Usahakan untuk memerah ASI setelah menyantap hidangan sahur, setelah berbuka puasa, atau setelah menyantap makanan ringan seusai salat Tarawih.

Selamat berpuasa bumil dan busui.