banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

15 Trik Anti Stress Saat Menemani Anak Mengerjakan PR

author

?author?20 May 2018

15 Trik Anti Stress Saat Menemani Anak Mengerjakan PR

Percaya nggak selama mengerjakan PR, bisa lho, digunakan untuk bonding sama anak. Dan tentunya, nggak pakai stress.

Kadang hati saya sedih, kalau pulang kantor, anak sudah tidur. Tapi ya, namanya risiko kami sama-sama bekerja. Jadinya, mencari jalan lain untuk “mengganti” quality time kami bersama anak di akhir pekan. Atau, pagi-paginya sebelum berangkat ngantor, ada waktu sekitar 15-30 menit untuk bercanda bareng di tempat tidur. Lumayan banget, kan, anak senang, orangtua juga semangat deh berangkat kerjanya.

ibu menemani anak mengerjakan PRImage: farzadlaw.com

Sementara ini, kami masih diuntungkan dengan situasi Jordy belum ada PR. Jadi kalau kami sampai rumah, Jordy belum tidur, ya kami masih bisa main sebentar. Tanpa memikirkan PR sekolah. Nah, gimana jadinya kalau anak sudah ada PR, sementara pulang kerja sudah lelah, dan masih harus mendampingi anak bikin PR?

Jangan keburu pesimis dulu, ya, mommies. Ajang medampingi anak bikin PR, sangat memungkinkan dijadikan bonding time. Namun, untuk orangtua zaman sekarang menurut Ajeng Raviando, Psikolog Anak dan Keluarga, memang membutuhkan keahlian khusus nih, mommies. Keterampilan, yang berhubungan dengan model parenting.

Pada kesempatan talkshow bersama, merk printer HP, mengenai campaign-nya “HP Homework Rescue: Creative Workshop”. Mbak Ajeng menyarankan, anak-anak kita yang termasuk baby boomers, sebaiknya menerima pola asuh berupa positive parenting, yaitu pola pengasuhan yang membantu menerapkan disiplin efektif dan interaksi menyenangkan antaran orangtua dan anak. Dan ini bisa banget diterapkan saat mengerjakan PR.

1.Menjadi model yang baik, artinya jika kita terpaksa membawa pekerjaan kantor ke rumah. Mengerjakannya nggak usah pakai marah-marah.

2.Mengenali perkembangan anak, setiap anak unik. Termasuk pada tahapan tumbuh kembangnya. Jangan memaksakan anak harus terampil di semua bidang.

3.Meluangkan waktu berkualitas dengan rutin

4.Fokus pada tingkah laku positif memberi dukungan dan menunjukkan penghargaan, kelebihan anak bukan hanya yang bersifat akademis. Misalnya: gemar menolong itu juga kelebihan mommies, dan itu jarang terjadi di zaman sekarang.

5.Memberikan konsekuensi logis, bersikap tegas, disiplin jelas dan komitmen. Maksudnya dalam mengerjakan PR, kita juga harus melihat taraf kesulitannya seperti apa. Dan kasih konsekuensi logis: kalau kamu nggak ngerjain skrg, padahal sudah jam 9. Nanti besok pagi, akan terburu. Jangan lupa berikan pilihan.

6.Tanamkan nilai-nilai

7.Lakukan diskusi dan negosiasi. Misalnya kita kasih ide, pas anak mengerjakan DIY, seperti akan lebih keren kalau ditambah elemen tertentu di prakaryanya itu.

8.Ciptakan komunikasi efektif. Kita sharing pengalaman kita. Kayak apa sih, rasanya kalau nggak ngerjain PR. Jadinya anak, merasa punya kesamaan nasib.

9.Memberi ruang untuk tumbuh, dan melakukan kesalahan. Biasanya orgtua gemas mau ikut bantu. Padahal kesempatan anak untuk melakukan kesalahannya penting. Untuk tahu, dimana kekurangannya.

10.Memberikan cinta tanpa syarat. Kita memahami anak punya kelebihana dan kekurangan masing-masing.

Kata Mbak Ajeng, ada satu penelitian membuktikan, ada dampak baik ketika ketika orangtua menemani anak mengerjakan PR, di antaranya belajar aktif & efektif, dan mengelola stress. Saran Mbak Ajeng, kalau anak udh stress, ajak anak berhenti dulu. 5-10 menit, ngemjl dulu, supaya kembali fresh.

Selain metode parenting. Ada trik lainnya, yang Mbak Ajeng beri nama 5F, agar memudahkan anak mengerjakan PR, apa saja itu?

1.Fokus: setelah anak-anak pulang sekolah, jangan langsung disuruh membuat PR, mommies. Anak-anak juga butuh me time, lho.

2.Fast: supaya PR bisa cepar selesai. Menyiapakan perangkat-perangkat  yang bantu anak-anak kita lebih cepat mengerjakan PR. Contohnya dengan mengakomodir, printer Deskjet Ink Advantage HP, yang bisa mencetak dari aplikasi HP mommies. Lalu desainnya juga nggak memakan ruang terlalu banyak.

3.Flexibel: liat situasi anak, jika ia sedang lelah. Pola komunikasinya juga harus diperhatikan. Misalnya, tunjukkan empati kita terlebih dahulu. “Kakak capek, ya? Yuk, istirahat dulu.”

4.Friendly: Saat dampingi anak, cari perbaikan dari apa yg mrk perbuat. Contohnya: tulisannya rapih, dipuji. Tapi memuji dengan alasan yang tepat (detail kemampuan anak)

5.Fun: kreatif mencari cara yang menyenangkan. Selama mengerjakan PR.

Selamat menemani anak mengerjakan PR, mommies :)

 

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS