banner-detik
ENTREPRENEUR

Nana Mirdad, “Kami tipe orangtua, yang berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak”

author

?author?11 May 2018

Nana Mirdad, “Kami tipe orangtua, yang berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak”

Siapa di sini yang follow IG-nya Nana Mirdad dan pasangannya Andrew White? Nggak cuma romantis, lho. Tapi mereka juga kompak dalam urusan parenting.

Suatu hari, teman sekantor saya Citra, Client Service Manager Female Daily Network, mengusulkan tim editorial wawancara Andrew White. Pas saya tanya alasannya, kata Citra, Andrew itu tipe yang romantis banget sama istrinya. Kata Citra, tergambar dii setiap postingan foto atau insta story-nya. Kami pun berusaha mendapatkan kesempatan tersebut. Tapi singkat cerita, kami belum berhasil wawancara dengan Andrew si bapak ganteng ini, hihihi.

Yang namanya jodoh, emang nggak kemana ya. Mommies Daily diundang oleh Hong Kong Toursim Board, untuk melakukan perjalan Family Fun Day ke Hong Kong, akhir Maret 2018 lalu bersama Nana Mirdad, dan keduanya anaknya, Jason (11) dan Sarah (6). Walau Andrew nggak ikut serta. Saya sudah cukup senang, karena justru dari Nana saya bisa menggali banyak hal.

Nana Mirdad, “Kami tipe orangtua, yang berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak” - Mommies Daily

Termasuk, melihat sendiri bukti romantisnya Jason (yang mungkin tertular dari ayahnya :D). Selama enam hari lima malam, satu rombongan dengan Nana Mirdad, saya melihat sendiri Jason sosok abang yang mengayomi adiknya Sarah. Meski sesekali juga ada berantemnya, layaknya kakak dan adik. Apalagi mereka beda usia lima tahun. Yuk, langsung aja disimak obrolan MD dengan Nana Mirdad.

Selama traveling, suasana hati anak-anak saya perhatikan lumayan terjaga. Ada trik tertentu kah?

Dari kitanya sendiri harus fit. Punya anak itu kan, di rumah saja penuh tantangan, apalagi pas traveling. Ini pertama kali kami pergi bertiga saja, ke tempat yang nggak familiar, tanpa ayahnya. Tapi saya happy-happysaja. Meski ada rasa deg-degan juga setiap pagi pas bangun tidur, gimana ya mood anak-anak hari itu.

Value apa yang kamu & pasangan tanamkan sama Jason, kok dia bisa dengan mudahnya interaksi sama semua orang?

Value pertama, yang kami tanamkan di rumah. Saya dan Andrew sangat berusaha untuk , bagaimanapun keadaannya, anak-anak ini adalah sesosok manusia. Jadi mau mereka anak kecil, kami selalu menempatkan, perasaan mereka sama seperti kita orang dewasa. Artinya, nggak bisa mentang-mentang anak-anak pergi sama kita, mereka harus nurut apa kata kita. Yang kami lakukan adalah selalu tanya sama mereka, “Kalian capek apa nggak?” “Maunya apa?” “Apa yang bisa membuat kamu merasakan menjadi lebih baik?” Kami banyak negosiasi juga di keluarga. Mendengarkan apa yang mereka butuhkan, kira-kira bisa nggak nih, kami wujudkan. Kalau nggak bisa, mereka harus mengerti sebabnya kenapa.

Buat saya dan Andrew, kami berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak. Saat anak-anak bertanya sama kami orangtuanya, sebisa mungkin kami jelaskan, bersadarkan keadaan yang sebenarnya. Dan kami tidak pernah berbohong, seperti menakuti-nakuti di tempat tertentu ada hantu dan sebagainya. Karena kami ingin anak-anak tumbuh dan berkembang, dengan alasan yang tepat.

Nana Mirdad, “Kami tipe orangtua, yang berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak” - Mommies Daily

Jadi di saat, anak-anak mengeluhkan sesuatu. Contohnya waktu kemarin shooting, dia bilang capek. Saya memberikan pengertian, kalau dari awal kepergian mereka, dalam rangka pekerjaan. Dan kasih gambaran, kalau Jason nggak bisa diajak kerja sama, shooting-nya bakalan bisa lebih lama. Perhatikan juga cara menjelaskannya.

Dan kami menghargai, bahwa tidak ada orang yang sempurna. Contohnya anak-anak dengan pelajaran mereka di sekolah, nggak ada ketentuan mereka harus jadi yang terbaik. Dan misalnya salah satu di antara kami (Nana & Andrew) sedang stress karena pekerjaan, jangan sampai menjelekkan pasangan di depan anak-anak. Kami tidak pernah mengeluarkan kalimat semacam, “Iya tuh, papa kamu memang seperti itu, biarin aja.” Karena efeknya, akan jelek sekali untuk tumbuh kembang mereka. Kita boleh nggak suka dengan sikap pasangan, tapi jangan sampai kita memengaruhi cara pandang mereka akan orangtuanya, dari sudut pandang kita.

Jason masih kecil, tapi kok udah sweet banget sih? Ada kah peran Andrew dalam hal ini?

Andrew sangat menghargai saya, di depan anak-anak. Apapun yang terjadi, Andrew selalu bilang “Jason, don’t do that to your mom!”. Jadi Andrew menunjukkan, tidak hanya sekadar ngomong jangan, tapi juga kasih contoh, bagaimana sih, seharusnya memperlakukan ibu kamu.

Dan bisa di momen yang nggak diduga-duga, Andrew bicara seperti ini ke anak-anak: “Kalian harus bersyukur punya ibu, seperti mama kamu.” Atau ke Jason pernah bilang, “Suatu hari kamu menikah, cari istri yang seperti mama kamu!.” Dan kami tidak pernah berantem di depan anak-anak. Akhirnya, hal-hal tadi yang dicontoh sama Jason.

Selama 12 tahun menikah, value apa saja yang kamu terapkan ke pernikahan kamu dan pada akhirnya juga berdampak baik, pada tumbuh kembang anak?

Pada saat-saat tertentu, tidak ada label orangtua dan anak, artinya kami setara. Kalau kami salah, kami akan mendudukan anak-anak, dan minta maaf sama mereka. Dan dijelaskan, kenapa saya dan Andrew minta maaf. Dampak positif dari kebiasan itu, yang saya lihat. Kalau anak-anak salah, mereka nggak takut untuk minta maaf. Tapi disaat mereka merasa benar, mereka akan memperjuangkan hal tersebut.

Kiat pernikahan selama 12 tahun, yang bisa kamu bagi untuk pembaca MD?

Kami sama-sama, selalu berusaha “ketemu di tengah.” Artinya, kami berdua sama-sama sadar, kalau sesungguhnya kami berdua adalah pribadi yang sangat berbeda. Tapi, dia nggak pernah nuntut saya, mengikuti caranya dia. Dan sebaliknya, solusinya kami banyak kompromi. Jadi nggak ada kata egois dalam berumah tangga. Kami sama-sama saling mengerti. Tapi misalnya, Andrew merasa ada yang too much, dia akan ngomong ke saya.

Selama ini kalian tipe orangtua yang seperti apa?

Kami mencoba menjadi orangtua yang santai, tapi sangat disiplin. Bentuk dari setiap konsekuensi harus dijalankan. Dan saya sekarang mencoba, nggak terlalu banyak teriak, tapi lebih kasih memberikan penjelasan. Jadi kalau sampai saya teriak, berarti saya sudah marah.

Tantangan membesarkan anak, dengan jarak yang lumayan jauh (5 tahun)?

Tadinya jarak lima tahun, saya pikir nggak akan banyak barentem. Tapi, ternyata! Berantem juga. Malah berantemnya nggak ada bedanya, sama yang jaraknya hanya 2 tahunan. Dan sebetulnya susah sih, ya. Di saat yang satu anteng, yang satu cari perhatian, dan sebaliknya.

Nana Mirdad, “Kami tipe orangtua, yang berusaha tidak menyimpan rahasia dari anak-anak” - Mommies Daily

Selain itu, soal playing time. Soalnya saya aslinya, bukan tipe yang suka main sama anak-anak. Tapi bukan yang nggak suka dengan anak-anak. Dari dulu tipenya kalau lihat anak-anak, ya biasa saja reaksinya. Nah, sampai sekarang, yang buat saya bikin seimbang menurut saya, karena Andrew sangat playfull. Jadi kalau misalnya kami pergi traveling kemanapun, Andrew yang ambil bagian itu. Saya yang masak, dan lain-lain.

Tapi pas momen tertentu, seperti sekarang ini ke Hong Kong, mau nggak mau saya coba ikutan main roller coaster sama mereka. Ya, efeknya bagus buat anak-anak, mereka happy. Dan berpikir, oh mamanya juga bisa main sama mereka.

Kesibukannya kamu sekarang apa saja nih di Bali?

Sekarang saya banyak mengurus brand lipstick Namir, urus anak-anak dan endorsement.

Nah, Namir itu sudah berapa lama hadir? Dan apa yang membuat kamu ingin produktif sebagai mompreneur?

Saya baru jualan akhir Januari 2018. Karena pada dasarnya saya senang tinggal di Bali, tapi saya kan datangnya dari kota yang cukup sibuk, Jakarta. Dan pada dasarnya saya adalah  pekerja. Jadi, kalau saya nggak kerja, saya rasa nggak sehat buat sayanya. Kadang jadi stress, dan efeknya saya jadi ibu dan istri yang kurang baik.

Brand saya, Namir, saya kerjakan dari rumah. Saya punya tim, yang kami buatkan tempat kerja di rumah. Jadi saya masih bisa mengurus anak. Ke depannya ada rencana pindah kantor, karena timnya semakin berkembang, tapi masih di daerah yang sama, tidak jauh dari rumah. Jadi pulan sekolah, anak-anak masih bisa saya bawa ke sana.

Dan kenapa memilih dunia beauty? karena pada dasarnya saya suka dunia makeup. Saya itu bukan tipe orang yang suka dandan yang gimana banget. Tapi kalau saya melihat kosmetik yang bagus, saya senang.

Me time andalan?

Biasanya me time saya olahraga, dan pijat. Dan lebih suka traveling ke luar negeri, karena saya suka banget suasana pegunungan.

Semoga banyak manfaat yang bisa mommies petik, dari obrolan MD dengan Nana Mirdad, ya :)

 

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan