banner-detik
WORK & CAREER

Lima Jurus Jitu, Mengatasi Situasi Double Income Menjadi Single Income

author

?author?29 Mar 2018

Lima Jurus Jitu, Mengatasi Situasi Double Income Menjadi Single Income

Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.

Kita nggak akan pernah tahu, situasi macam apa yang mengancam keuangan keluarga. Salah satunya, bisa saja, yang awalnya punya dua sumber penghasilan, menjadi tinggal satu. Jika ini terjadi langkah nyata apa yang bisa segera kita lakukan?

Memiliki penghasilan ganda kemudian menjadi hanya satu penghasilan, tentu tidak mudah. Alasan pemutusan kerja atau demi kepentingan anak adalah situasiyang kadang mommies harus hadapi. Apabila mommies harus dihadapkan pada kenyataan seperti ini, maka hal-hal inilah yang sebaiknya dilakukan:

Lima Jurus Jitu, Mengatasi Situasi Double Income Menjadi Single Income - Mommies Daily

1.Cek kembali pengeluraan rumah tangga

Memiliki double income artinya pengeluaran juga sudah terbiasa dengan besaran pendapatan dari dua sumber. Namun dengan kenyataan sekarang hanya ada single income, maka harus dihitung berapa persen pengurangan sumber penghasilan setiap bulannya termasuk juga tunjangan dan manfaat dari perusahaan. Dengan keputusan ibu kembali di rumah, cek kembali pengeluaran rutin yang dimiliki dan dapat dikurangi. Contohnya: Apakah kebutuhan akan asisten rumah tangga masih seperti dulu?

2.Cak kepemilikan dana darurat

Apabila mommies masih memiliki rencana untuk bekerja kembali, maka dana darurat boleh digunakan untuk mengisi kekurangan pengeluaran bulanan selama 3 bulan kedepan. Namun, saat single income akan menjadi kondisi permanen, maka sebaiknya kekurangan biaya hidup tidak diambil dari dana darurat. Dana darurat adalah dana yang dibutuhkan untuk kondisi darurat yang sementara, bukan permanen. Untuk itu bijaksana dalam penggunaan dana darurat untuk keperluan hidup rutin saja.

3.Cek kembali utang dan piutang

Jika mommies memiliki utang produktif, maka usahakan agar mommies bisa melakukan restrukturisasi utang. Sebaliknya jika mommies ternyata masih memiliki utang konsumtif seperti utang kartu kredit dan lain-lain, maka usahakan untuk segera dilunasi dengan pesangon yang mungkin diterima. Sementara apabila ada orang lain yang memiliki piutang, tagihlah karena sekarang adalah masa butuh dana tambahan untuk pengeluran rumah tangga.

Baca juga: Lima Akibat Hobi Bayar Kartu Kredit dengan Minimum Tagihan

4.Evaluasi asuransi kesehatan

Proteksi keuangan tetap harus dilakukan. Kepemilikan asuransi akan mengurangi kekhawatiran-kekhawatiran yang mungkin terjadi saat risiko buruk menimpa rumah tangga. Kepemilikan BPJS adalah keharusan, namun tidak ada salahnya juga mommies tetap memiliki asuransi kesehatan swasta tambahan dan asuransi jiwa tambahan dengan syarat penghasilan pasangan memang cukup untuk membayar premi.

5.Investasi untuk dana pendidikan

Mommies tetap harus menyisihkan dana untuk investasi pendidikan anak. Investasi walaupun sedikit akan sangat berguna di jangka panjang, daripada mommies tidak melakukan investasi apapun. Usahakan 10% dari penghasilan pasangan tetap disisihkan untuk pos investasi.

Baca juga: Sudahkah Kita Rutin Menganalisa Keuangan Keluarga?

Live a beautiful life

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan