banner-detik
SPONSORED POST

Makan Sehat Tapi Tetap Enak? Bisa Banget!

author

?author?21 Mar 2018

Makan Sehat Tapi Tetap Enak? Bisa Banget!

Hidup sehat tapi tetap bisa makan enak? Masih bisa kok! Ini dia beberapa kiat mudah agar mommies bisa jalani gaya hidup sehat, tanpa mengobankan makan enak.

Makan Sehat Tapi Tetap Enak? Bisa Banget! - Mommies Daily

Beberapa hari lalu, saya baru saja melakukan cek kesehatan ringan. Selama ini saya merasa tubuh saya sehat-sehat saja, walau kadang ngerasa sedikit pegal-pegal di sekitar bahu dan kaki. Ternyata, setelah menjalani cek kolesterol, asam urat, dan gula darah, baru deh saya tahu bahwa hasilnya sudah hampir melewati ambang batas normal. Artinya, kalau saya nggak segera mengubah gaya hidup saya saat ini, bisa jadi di kemudian hari, saya harus segera mengonsumsi obat.Maka, sejak hari itu, saya bertekad menjalani gaya hidup sehat. Di antara mommies adakah yang pernah atau sedang mengalami kondisi seperti saya? Ingin mulai menjalani gaya hidup sehat buat mommies, suami dan tentu saja mengajak serta anak-anak dan keluarga di rumah? Nah, dari berbagai informasi yang saya dapat dan juga saran dari ahli gizi, ternyata menjalani gaya hidup sehat itu gampang, lho!

Pertama dan yang paling mudah untuk segera dilakukan adalah mengubah pola makan. Nah, banyak di antara kita menganggap menjalani gaya hidup sehat itu identik dengan diet ketat. Apalagi sekarang makin banyak pola diet yang ditawarkan mulai dari diet karbo, diet mayo, paleo hingga keto. Padahal mommies, kita tetap bisa lho menjalani gaya hidup sehat tanpa harus berdiet super ketat. Dan bila kita tahu caranya, ternyata mengubah pola makan kita jadi lebih sehat, sangat mudah dipraktikkan di rumah.

  • Mengganti beras putih dengan beras merah
  • Mengurangi asupan gula
  • Mengukus atau merebus makanan daripada menggoreng
  • Mengganti minyak goreng sawit dengan minyak kelapa
  • Memakai kecap rendah gula
  • Mommies tahu nggak? Beras merah itu lebih kaya serat dibanding dengan nasi putih. Maka, menyantap beras merah bisa membuat kita kenyang lebih lama. Selain itu, beras merah memiliki kadar gula (glikemik indeks) yang lebih rendah daripada nasi putih. Sehingga mengonsumsi beras merah bisa membantu kita untuk menurunkan berat badan serta juga sangat baik bagi penderita diabetes.

    Mulai sekarang, cobalah untuk mengurangi asupan gula di dalam makanan maupun minuman. Saya sudah mulai, nih, tidak menambahkan gula ke dalam teh maupun kopi yang saya minum. Kalaupun ingin mendapatkan sensasi rasa manis, saya biasanya memilih memakai madu atau gula diet terbuat dari tanaman atau menaburkan sedikit bubuk kayu manis ke atas makanan atau minuman.

    Nah, cara lain untuk hidup sehat yang juga sudah saya praktikkan adalah, mengganti proses memasak. Sekarang saya memilih mengukus atau merebus makanan ketimbang menggorengnya. Soalnya, kalau terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng bisa memicu munculnya kolesterol tinggi, lho!

    Mulai sekarang, jika memang terpaksa harus menggoreng atau menumis makanan dengan minyak, pakailah minya kelapa. Karena titik didih minya kelapa tinggi, tidak mudah menjadi transfat atau lemak jahat saat dipanaskan. Berbeda dengan minyak sawit, jika dipanaskan sekali saja, langsung menjadi kolesterol. Nah, kalau Canola atau Olive Oil, sebenarnya kedua minyak itu bagusnya dimakan tanpa dimasak.

    Bagi kita, masakan Indonesia itu identik dengan masakan berbumbu, berempah dan kaya cita rasa. Maka nggak heran, kita sering menambahkan kecap ke dalam menu makanan atau mencocol makanan ke dalam sambal kecap, misalnya, supaya terasa lebih sedap. Tapi untuk sebagian orang, takut mengonsumsi kecap, karena sensasi manisnya. Apalagi pas lagi diet. Ya intinya sih, segala sesuatu yang dikonsumsi berlebih, nggak baik, ya.

    Beruntung, sekarang ada pilihan kecap Bango Light, dengan kadar gula lebih rendah*, kecap andalan keluarga saya Bango emang paling ngerti deh. Kalau orang Indonesia, nggak bisa lepas dari kecap, hahaha.

    Kenapa kadar gulanya bisa lebih rendah? Nah, ini nih kuncinya. Jadi, kecap Bango Light ini rasa manisnya datang dari daun Stevia. Daun Stevia merupkan pemanis alami, dan mempunyai kadar manis 300 X dari gula biasa, tapiiii jangan khawatir. Karena dari tumbuhan alami, kalorinya sangat aman untuk dikonsumi. Selain itu Bango Light juga terbuat dari kedelai hitam Mallika berkualitas yang hasilkan perpaduan manis gurih yang nikmat namun lebih sehat. Pas banget kan, buat mommies yang sedang mencanangkan pola hidup sehat untuk keluarga?

    Semenjak ada kecap Bango Light, saya tetap bisa makan enak walau sedang diet. Sebut saja semur, mie goreng, dan oseng tempe masakan rumah saya tetap punya cita rasa lezat. Di sisi lain, diet saya tetap terjaga. Menyantap makanan lezat dengan kecap tanpa ada rasa bersalah, rasanya hidup jadi lebih nikmat, hihihi.

    Sekarang, Mommies sudah paham dong ya, cara membuat menu makanan keluarga jadi lebih sehat dan tetap enak? Yuk, praktikkan segera langkah-langkah mudah di atas. Siapa bilang, hidup sehat nggak bisa makan enak?

    *kandungan gula lebih rendah 30% dibandingkan kecap Bango reguler

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS