banner-detik
MARRIAGE

Kenapa, Sih, Perempuan Itu Harus Mandiri, Tangguh, dan Kuat?

author

dewdew18 Mar 2018

Kenapa, Sih, Perempuan Itu Harus Mandiri, Tangguh, dan Kuat?

Cuma laki-laki insecure yang takut sama perempuan mandiri, tangguh, dan kuat.

Seorang pria dalam cuitannya di Twitter menganggap wanita yang mandiri, tangguh, dan kuat itu adalah perempuan yang menyeramkan. Jadi, menurutnya bagaimanakah perempuan yang tidak menyeramkan itu? Nggak boleh kuat, nggak boleh tangguh, dan selalu menggantungkan hidupnya dengan orang lain?

Kenapa, Sih, Perempuan Itu Harus Mandiri, Tangguh, dan Kuat? - Mommies DailyImage: Sarah Cervantes on Unsplash

Padahal menjadi kuat nggak mesti lantas mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Nggak harus dianggap plek ketiplek  bisa mengangkat kasur ukurang king sendirian buat dijemur. Kuat bukan berarti lantas perempuan nggak punya empati, dan menganggap remeh pasangan hidupnya.

Menjadi mandiri juga bukan lantas jadi sok merasa nggak butuh bantuan orang lain. Karena, toh, memang manusia nggak mungkin hidup sendiri. Lebih kepada mandiri karena ada hal-hal yang memang harus dilakukan oleh diri sendiri, kalau tunggu dibantu, nggak kelar-kelar urusannya.

Buat saya, jadi perempuan tangguh, kuat, dan mandiri itu bukan pilihan. Tapi suatu keharusan. Berikut alasan saya.

Baca juga: 9 Hal yang Tidak Pernah Dilakukan Oleh Perempuan Sukses

1.Kuat itu adalah tentang hati, pikiran, dan iman

Seperti yang saya sebutkan di atas, perempuan kuat itu jangan diterjemahkan seliteral ia mampu melakukan apa yang pria juga lakukan. Tentu saja jadi keliatan menyeramkan. Tapi menurut saya, lebih kepada perempuan itu harus kuat hatinya. Kenapa? Iya, biar nggak gampang terluka, nggak gampang nangis, dan nggak gampang menye-menye ketika tersakiti hatinya.

Jangan, jangan melulu dikaitkan sakit hati dengan suami selingkuh atau tiba-tiba hilang nggak kasih nafkah. Tapi terluka mungkin karena sesuatu yang terjadi pada anak, karena suaminya sakit, karena keluarganya, atau apa pun itu. Perempuan juga harus kuat pikirannya. Kuat pikiran berarti selalu berpikir positif tentang segala hal. Ini tentu membantu pasangan hidup juga, biar pernikahannya lebih solid lagi. Yang terakhir tentu saja harus kuat iman.  Yakin, deh, perempuan yang kuat iman akan selalu melibatkan Tuhan di setiap tingkah laku dan tujuan hidupnya.

2. Nggak selamanya pasangan hidup mendampingi

Nggak, saya nggak ingin membicarakan bahwa ada suami-suami yang selingkuh lantas istri ditinggal begitu saja tanpa memenuhi kewajibannya menafkahi anak istri (walau itu banyak sekali terjadi, ya). Itu terlalu klise. Sadar diri aja, deh, suami-suami yang selingkuh itu. Saya bicara yang lebih getir lagi, ketika suami meninggal dunia. Bayangin, deh, kalau istrinya nggak kuat, nggak mandiri, dan nggak tangguh. Bagaimana dengan masa depan dirinya, terutama anak-anaknya? Percayalah, cuma wanita kuat, tangguh, dan mandiri yang lebih berdaya untuk menghadapi segala ketidak pastian di depan, terutama ketika kepergian pasangan hidupnya terhitung sangat mendadak. Memangnya orang yang ngomong kalau perempuan itu nggak boleh kuat dan mandiri, mau disuruh bayar segala tagihan listrik, biaya hidup, uang sekolah, tagihan air, dan sejuta pengeluaran lainnya? We’re living the real life, man.                                             

3. Anak butuh lihat ibunya kuat, tangguh, dan mandiri

Semua orang (termasuk pria) tahu kalau ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ibu termasuk manusia pertama yang ditiru si kecil. Ingin anak-anak kuat, mandiri, tangguh (tanpa membedakan gender)? Bukan cuma ayah, ibu pun harus memberikan contoh yang sama. Apalagi kalau ibunya seorang single parent. Ya, sih, tetap butuh bantuan orang lain. Tapi hal-hal utama, seperti pendidikan kepribadian, pola asuh, dan pembentukan karakter tetap saja tugas utama si ibu juga, kan? Familiar dengan ucapan, “Emangnya nggak diajarin ibunya di rumah?” ketika melihat seorang anak berlaku tidak sesuai kaidah atau norma. Berarti setuju, kan, apa yang ibu berikan saat ini akan menentukan jadi manusia macam apa si anak kelak? Nah, buat saya, kuat, tangguh dan mandiri harus dimiliki orang seorang perempuan, termasuk ibu.

Bagaimana? Ada mommies lain yang mau ikut menambahkan?

Akhir kata, saya cuma mau bilang, jangan takut wahai pria. Wanita juga sadar, kok, kalau Tuhan menciptakan manusia itu berpasang-pasangan.  Dalam hidup, perempuan juga butuh pria. Yuk, jangan tunjukkan kelemahanmu dengan mencaci perempuan kuat, tangguh dan mandiri.

Jadi saya kira, pria yang menganggap perempuan-perempuan kuat, tangguh dan mandiri itu menyeramkan, kayaknya lebih karena kurang piknik. Salam…

Baca juga: Untuk Anak Perempuanku, Tumbuhlah Menjadi Pribadi yang Percaya Diri

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS