banner-detik
SELF

Bersin? Jangan Lagi Ditutup Pakai Telapak Tangan

author

fiaindriokusumo12 Mar 2018

Bersin? Jangan Lagi Ditutup Pakai Telapak Tangan

Menutup mulut dan hidung ketika bersin memang cukup efektif mencegah penyebaran kuman. Namun, bahwa menutup dengan telapak tangan tidak disarankan, apakah kita sudah tahu?

Bersin? Jangan Lagi Tutup Pakai  Telapak Tangan - Mommies Daily

Dari saya masih kecil mungil nan menggemaskan, semua orang dewasa di sekitar saya selalu ngomong, kalau kita bersin, kita wajib menutup mulut dan hidung. Alasannya? Agar kuman yang kita keluarkan tidak menyebar dan kemudian menularkan orang lain. Dan kebiasaan baik ini (cieeeh, menilai baik kebiasaan sendiri, ahahaha) tetap saya lakukan hingga detik ini dan saya tularkan ke anak-anak saya.

FYI, menurut berita yang dilansir di Daily Mail, saat bersin, kuman yang keluar bisa meluncur sejauh 3 meter dan bertahan di udara selama 45 menit (dueeeeeeng!!!). jadi kebayang kan betapa berdosanya kita kalau bersin terus nggak ditutup (baik-baik dilaknat sama orang-orang sekitar).

Kembali ke masa baheula, saya (dan sebagian besar dari kita) pasti diajarkan untuk menutup mulut dan hidung dengan telapak tangan. Iya, nggak?! Namun, ternyata saat anak saya duduk di bangku TK saya mendapat pencerahan baru, hahaha, berkat gurunya di sekolah. Bahwa ternyata ketika kita bersin, paling benar adalah menutupnya dengan sapu tangan, tissue atau LENGAN BAGIAN DALAM asal bukan telapak tangan. Nah kan….

Apa alasannya? Menurut Dr. Vincent Hill, menutup mulut dan hidung ketika bersin menggunakan telapak tangan malah akan memudahkan penyebaran kuman. Kuman yang menempel di tangan akan mudah berpindah tempat ketika kita menyentuh sesuatu atau saat kita bersalaman dengan orang lain. Masuk akal ya ….

Pengetahuan ini sendiri sudah dipraktikkan dan disarankan oleh American Public Health Association sejak beberapa tahun lalu. Kalau katanya Mary Anne Jackson, Professor of Pediatric di Universitas Missouri - Kansas City School of Medicine, ajakan untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tangan bagian dalam dimulai sejak tahun 2000 ketika penyakit SARS mulai mewabah. Dan semakin meluas ketika terjadi pandemi flu burung.

Jadi sekarang, walaupun menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk dengan tangan adalah kebiasaan yang mungkin sudah belasan hingga puluhan tahun kita lakukan, mulai sekarang mari kita ubah!

Gunakan tissue, sapu tangan atau lengan bagian dalam. Dan yang paling penting tentu saja rutin mencuci tangan untuk mematikan kuman-kuman yang nempel di tangan atau di benda-benda yang kita sentuh.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan