banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Kenali Penyakit Jantung Rematik Pada Anak

author

fiaindriokusumo31 Jan 2018

Kenali Penyakit Jantung Rematik Pada Anak

Penyakit Jantung Rematik pada anak ini paling banyak menyerang kelompok usia 5 – 15 tahun. Apa sebabnya?

Setiap kali membahas mengenai penyakit pada anak sejujurnya saya rada malas karena pasti sukses membuat mood saya naik turun. Ngebayangin usia anak-anak sudah harus bertempur dengan penyakit-penyakit yang ‘berat’. Tapi, di sisi lain, informasi penting untuk dibagikan sebagai pengetahuan. Jadi, kalau ada mommies yang masih clueless mengenai PJR, berikut penjelasan dari dr. Dedi Wilson, SpA(K), dokter spesialis anak sub spesialis Jantung Anak RSIA Bunda Jakarta.

Kenali Penyakit Jantung Rematik Pada Anak  - Mommies Daily

Apa itu Penyakit Jantung Rematik (PJR)?

Kondisi di mana terjadi kerusakan katup-katup jantung akibat Demam Rematik. Mengakibatkan gagal jantung dan kematian apabila tidak diobati dan merupakan penyakit jantung yang terbanyak pada anak di negara berkembang.

Apa itu Demam Rematik ?

Demam Rematik adalah penyakit peradangan akut yang timbul setelah episode infeksi kuman Streptokkokus grub A seperti radang tenggorokan atau Demam Scarlet. Demam Rematik terjadi bila infeksi Streptokokkus tidak diobati dengan adekuat. Akan menyerang organ jantung, sendi, kulit dan otak.

Bagaimana terjadinya Demam Rematik dan PJR?

Demam Rematik disebabkan oleh reaksi autoimun yang dicetuskan oleh infeksi kuman Streptokokus grub A, salah satu kuman penyebab infeksi tenggorokan pada anak. Segera setelah infeksi, tubuh membentuk antibodi untuk melawan kuman. Namun pada anak yang rentan, antibodi tersebut bereaksi dengan jaringan tubuh terutama katup-katup jantung sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan menetap. Kerusakan menetap pada katup-katup jantung disebut sebagai Penyakit Jantung Rematik (PJR).

Apabila katup mengalami kerusakan karena PJR dia tidak dapat membuka dan menutup secara baik, sehingga mengganggu pemompaan aliran darah keseluruh tubuh.

Apa saja faktor risiko PJR?

• Usia terutama usia 5-15 tahun

• Lingkungan tinggal yang padat dan tidak higenis

• Kemiskinan

• Keterbatasan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Apa saja keluhan dan gejala PJR?

Kadangkala tidak ada gejala yang khas. Biasanya gejala yang timbul seperti napas pendek-pendek terutama saat beraktifitas atau saat berbaring atau keluhan sakit dada. Anak juga menunjukan gejala Demam Rematik Akut seperti demam, bengkak sendi, pergerakan tidak normal, benjolan di bawah kulit dan rash di kulit.

Apa saja komplikasi PJR?

Kalau tidak diobati, akan menimbulkan:

• Gagal jantung, yang ditandai dengan mudah capek, sesak napas, bengkak di tungkai dan pembesaran jantung.

• Infeksi pada katup yang mengalami kerusakan.

• Kloting darah yang terbentuk akibat kerusakan katup. Kloting yang terlepas akan menimbulkan infark otak dan stroke.

Apa saja tipe PJR?

Terdapat 2 tipe: Regurgitasi dan Stenosis. Regurgitasi disebut juga sebagai katup bocor. Sedangkan stenosis adalah penyempitan katup sehingga mengganggu aliran darah.

Bagaimana mendiagnosis PJR?

Dokter akan melakukan wawancara detail tentang gejala penyakit, kemungkinan infeksi streptokkokus atau radang tenggorokan dan riwayat kesehatan anak. Dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dengan stestoskop dokter dapat mendengar suara bising jantung. Selain itu juga akan mencari tanda peradangan di sendi, benjolan di bawah kulit atau timbulnya rash di kulit.

Selanjutnya ada pemeriksaan laboratorium, rontgen thorak, rekaman irama jantung (EKG) dan pemeriksaan ekokardiografi. Kriteria yang digunakan untuk menegakkan diagnosis demam rematik dikenal sebagai kriteria JONES, yang terdiri dari kriteria mayor dan minor.

Kriteria Mayor:

• Karditis: Peradangan pada otot dan selaput jantung yang meliputi tiga lapisan yaitu perikardium, miokardium dan endokardium.

• Arthritis: Manifestasi awal demam rematik, melibatkan sendi-sendi besar seperti lutut, mata kaki dan siku. Sendi yang meradang akan bengkak, merah, panas dan nyeri. Gejala dapat berlangsung 3-7 hari.

• Erythema Marginatum: Rash merah yang timbul pada kulit, gejala ini ditemukan pada tahap awal demam rematik.

• Nodul subkutan: Sering timbul pada tahap akhir penyakit sekitar 6 minggu setelah onset demam rematik, pembengkakan kecil dibawah kulit terutama kulit lengan atas, dan punggung.

• Khorea: Salah satu manifestasi PJR yang timbulnya belakangan. Khorea adalah gerakan tiba-tiba, spontan yang tidak bisa dikontrol.

Kriteria minor:

• Demam

• Nyeri-nyeri sendi

• Pemeriksaan laboratorium terdapat bukti infeksi yang ditandai oleh peningkatan LED atau lekosit

• Pada EKG ditemukan perpanjangan interval PR

• Pemeriksaan laboratorium yang menunjukan bukti infeksi Streptokokkus: peningkatan anti streptokokal antibodi, positif kultur hapus tenggorokan, atau rapid antigen test.

Bagaimana pengobatan PJR?

Demam rematik memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Setelah antibiotik akan dilanjutkan dengan antibiotik pencegahan untuk mencegah infeksi ulangan streptokokkus.

Selain antibiotik juga ada obat anti radang untuk pengobatan peradangan sendi dan pembengkakan. Dan juga obat-obatan untuk memperbaiki fungsi jantung seperti diuretic, digitalis dan ACE inhibitor.

Pada kerusakan katup yang berat diperlukan operasi.

Pencegahan PJR?

• Obati radang tenggorokan secara memadai.

• Bila pasen sudah mengalami Demam Rematik, dia harus mendapatkan Benzatin Penicillin setiap 2-4 minggu untuk mencegah infeksi ulangan (reaktivasi).

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS