banner-detik
PARENTING & KIDS

Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK

author

?author?18 Jan 2018

Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK

“Ketika Tuhan menitipkan buah hati pada orangtua. Itu sudah satu paket dengan kekuatan, kesabaran orangtua. Ingat saja, Tuhan pasti bersama mommies melalui ini semua.” –Dyah Windy Ramadhiyanti

Kalimat ini salah satu yang paling menyejukkan, di tengah Sentuhan Ibu Talk Show, bersama NIVEA Crème, 16 Desember 2017 lalu di Kalpa Tree, Bandung. Apa yang diungkapkan Dyah Windy Ramadhiyanti, M. PSI., Psi, Psikolog dari Kemuning Kembar, konteksnya lebih spesial lagi. Karena buah hati yang dimaksud dalam kesempatan hari itu, adalah anak berkebutuhan khusus.

Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK - Mommies Daily

Melihat semangat sekitar 30 mommies yang datang hari itu, saya belajar banyak hal. Termasuk dari Mbak Valencia Mieke Randa, Founder of Valencia Care Foundation, atau akrab disapa Mbak Silly. Kisah perjuangannya membesarkan kedua anaknya, bikin saya sesekali berkaca-kaca, tapi sekaligus salut. Semangatnya melewati berbagai bentuk emosi, menempa Mbak Silly menjadi ibu yang tahu bagaimana harus bersikap dan mengambil keputusan untuk dua anaknya.  Aurelia (18), mengalami Over Anxiety dan Andre (15), anak dengan High Functioning Autism.

Mbak Silly, tak lelah terus mencari bakat kedua anaknya. Sesekali menangis, marah atau kesal wajar saja. Tapi katanya, tidak bisa terus terpuruk dengan keadaan. “Karena kehidupan anak-anak terus berjalan. Golden age tidak bisa dilewatkan begitu saja. Pertumbuhan ABK memang lambat, sehingga sebagai orangtua, saya yang harus mengejar ketertinggalan mereka.” Ujar Mbak Silly. Terbukti, anak pertamanya Aurelia. Diganjar perhargaan dari Duta Besar Amerika, sebagai Novelis Cilik, yang menulis novel dalam Bahasa Inggris.

Dari semua yang dilakukan para ibu dengan ABK, unsur yang tak boleh dilewatkan adalah sentuhan ibu. Sejalan dengan campaign #SentuhanIbu NIVEA Crème. Menurut Psikolog Windy, unsur ini sangat penting, karena sentuhan ibu adalah penginderaan pertama yang anak-anak kenal, sejak ia dilahirkan. Contohnya IMD. Sentuhan itu sifatnya memorable, akan teringat hingga dewasa. Dan menjadi bekal kecerdasan emosi. “Ada perbedaan mendasar orang yang terbiasa disentuh dengan yang tidak dari kecil. Kalau tidak terbiasa disentuh, ketika besar, dan sedang marah, kalau disentuh, dia akan semakin marah,” ujar Mbak Windy.

Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK2 - Mommies Daily

Lalu apalagi yang bisa dilakukan mommies yang mungkin sekarang sedang mendampingi buah hati dengan ABK? Berikut kiat-kiat yang disampaikan oleh Mbak Windy.

  • Menyiapkan hati. Jika ingin menangis, marah dan kesal boleh saja. Kalau emosi negatif tidak disalurkan, yang ada mommies akan lelah. Cari figur yang bisa dipercaya, suami misalnya. Tapi kemudian jangan lupa untuk bangkit, dan tidak larut dalam emosi negatif.
  • Terbuka akan berbagai informasi dan bantuan orang lain. Kadang kalau ada di tengah situasi yang membuat kita frustasi. Kita cenderung tidak peduli dengan masukan dari orang lain, atau informasi lainnya. Emosi harus dibenahi dulu, supaya pikiran kita terbuka.
  • Mengubah harapan, apa yang bisa dilakukan ABK. Terkadang kita mempunyai standar yang terlalu tinggi untuk ABK, dan menggunakan standar anak normal. Bukannya mengecilkan kemampuan mereka. Misalnya anak 1 SD pada umumnya sudah bisa menulis. Sementara anak kita yang ABK dan duduk di 1 SD belum mempunyai kemampuan itu. Padahal untuk ABK, usia tersebut waktunya diajarkan terlebih dahulu kemandirian melakukan kegiatan sehari-hari. Contohnya, apa sudah bisa ke toilet sendiri, dan pakai baju sendiri. Baru nanti kebutuhan akademisnya.
  • Mencari atau membuat support system. Misalnya perkumpulan orangtua dengan ABK. Yang saling mendukung, tidak lagi merasa sendirian. Punya tempat untuk cerita dan sharing informasi.
  • Bersikap prokatif, tidak menutup diri. Terutama pada pihak sekolah.
  • Melibatkan kegiatan spiritualitas. Ketika Tuhan menitipkan buah hati pada orangtua. Itu sudah satu paket dengan kekuatan, kesabaran orangtua. Ingat saja, Tuhan pasti bersama mommies melalui ini semua.
  • Kenalkan anak dengan lingkungan, dan lingkungan akan merespon anak dengan cara yang berbeda. Siapkan mental kita, pasti akan ada respon tertentu dari masyarakat. Kalau kita tidak belajar mengenalkan anak kita sedini mungkin, akan semakin sulit nantinya. Dan kalau orangtuanya percaya diri, energinya akan mengalir ke anak.
  • NIVEA Crème lewat perwakilannya, Mbak Nila berharap lewat campaign #SentuhanIbu ini, makin banyak mommies yang mempunyai semangat yang sama untuk mengenali dan mengembangkan potensi buah hati tercinta.

    Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK3 - Mommies Daily

    Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK4 - Mommies Daily

    Sentuhan Ibu, Unsur yang Tak Boleh Terlewat Mendampingi ABK5 - Mommies Daily

    Mengutip pernyataan Mbak Silly dan senada dengan apa yang disampaikan oleh Mbak Windy. “Ketika Tuhan menitipkan anak yang istimewa kepada orangtua yang juga istimewa. Artinya ada, sesuatu hal istimewa yang akan terjadi. Yang sedang dipersiapkan Tuhan."

    Sesuatu yang istimewa itu, bisa saja berawal dari sentuhan kasih sayang mommies sebagai ibu :)

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS