banner-detik
MD POWERFUL PEOPLE

3 Hal Penting yang Bisa Dipelajari dari Oprah Winfrey

author

adiesty09 Jan 2018

3 Hal Penting yang Bisa Dipelajari dari Oprah Winfrey

Ada banyak alasan mengapa saya, sebagai perempuan perlu banyak belajar memandang hidup dan bersikap seperti Oprah Winfrey.

Sudah baca dan melihat pidato Oprah Winfrey yang sangat inspiratif di acara Golden Globes 2018? Sudah dong, ya. Lah wong pemberitaannya begitu besar karena semua media, termasuk social media ramai membicarakannya. Pantas saja, karena apa yang dilakukan perempuan kelahiran 29 Januari 1954 di Kosciusko, Mississipi-Amerika Serikat ini memang begitu luar biasa.

Saya sendiri sangat kagum dengan cerita hidupnya. Sempat mengalami keterpurukan diusia belia  namun dengan pemikirannya yang begitu terbuka dan kemampuannya melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, ia pun menuai kesuksesan. Hebatnya, kesuksesannya ini juga memberikan dampak positif dalam kehidupan orang lain. Kurang keren apa coba?

Pantas saja jika pada akhirnya ia terpilih menjadi salah satu perempuan hebat, bahkan menjadi perempuan pertama berkulit hitam yang mendapat penghargaan seumur hidup yang diberi nama The Golden Globes’ Cecil B. DeMille Award dalam ajang penghargaan Golden Globes 2018.

Oprah winfrey - Mommiesdaily

Dalam pidatonya, ia pun memberikan pesan yang begitu kuat untuk semua perempuan di dunia ini untuk bisa lebih berani ‘bersuara’ khususnya dalam menyuarakan kebenaran perihal maraknya isu pelecehan seksual yang terjadi, termasuk ketika menyampaikan pesan pengharapan sambil menyerukan persatuan.

Seperti yang dilansir dari Huffingtonpost, dalam pidatonya, perempuaan yang memulai kariernya sebagai wartawan dengan menjadi penyiar berita di Nashville mengatakan “Saya ingin semua gadis yang menonton untuk mengetahui hari baru ada di cakrawala. Dan ketika hari baru itu akhirnya muncul, itu karena banyak wanita yang luar biasa, banyak di antaranya berada di sini, di ruangan ini, malam ini. Dan beberapa pria tampan fenomenal, berjuang keras untuk memastikan mereka adalah pemimpin yang membawa kita ke waktu dimana tidak ada yang harus mengatakan ‘me too’ lagi”. Perlu diketahui, me too merupakan sebuah gerakan yang menyuarakan keberanian kepada segala bentuk pelecehan seksual.

Melihat perjalanan hidupnya yang begitu berat, saya sendiri bisa belajar banyak hal darinya.

Kemampuan melihat kebaikan dalam segala

Ingat saja, kita hidup di dunia nyata, bukan negeri dongeng, yang menawarkan keindahan dan kebahagiaan setiap saat. Lagian, mana ada, sih, hidup yang sempurna? Adalah wajar kalau hari-hari kita ini diisi dengan perasaan sedih, duka, kecewa, atau bahkan merasa kalau kita adalah mahluk termalang di dunia.

Kalau memang sedang berada dalam kondisi yang tidak mengenakan dan tidak menguntungkan, nggak apa-apa kok, punya perasaan seperti itu. Tapi bukan berarti jadi terhanyut dan terbawa perasaan.

Pernah mengalami masa kecil yang begitu menyakitkan karena saat usia 9 tahun, mengalami pelecehan sexual berulang kali, sampai dirinya harus menerima kenyataan kalau hamil di usia 13 tahun, namun bayinya tidak bertahan hidup, Oprah tetap melanjutkan hidup meskipun berada di bawah tekanan.

Salah satu quote yang saya suka darinya saat ia mengatakan  “The greatest discovery of all time is that a person can change his future by merely changing his attitude,”. Dari sini kita bisa belajarbahwa untuk mengubah masa depan kita menjadi lebih baik memang harus dimulai dengan mengubah sikap lebih dulu. Perjalanan hidupnya yang begitu berat, justru membuatnya bisa banyak belajar dan tumbuh menjadi perempuan yang kuat.

Punya integritas dalam menjalani hidup

“Real integrity is doing the right thing, knowing that nobody's going to know whether you did it or not,” - Oprah Winfrey.

Ngomongin integritas kok, kayanya berat banget, ya? Para motivator dan orang bijak banyak yang bilang kalau mau kuat dan sukses menjalani hidup salah satunya kuncinya adalah memiliki integritas. Intinya, sih, kita memang harus pnya prinsip dan idealisme dalam hidup. Tahu apa yang kita lakukan itu benar dan nggak melenceng. Dengan begitu apa yang yang kita lakukan memang harus berdasarkan apa yang yakini, bukan apa yang orang lain percaya.  Hal ini pula yang saya pelajari dari sosok Oprah Winfrey.

Memang, sih, memiliki integritas itu nggak mudah. Perlu dipelajari dan dipraktikan secara terus menerus. Tapi setidaknya saya ingin belajar kalau dalam hidup ini kita nggak perlu perlu menghakimi orang lain atau menilai orang lain. Lebih baik fokus dan menggunakan energi yang kita punya untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik, sesuai dengan karakter diri kita. Tapi tentu saja harus memahami keterbatasan diri sendiri.

Mau bahagia? Jangan lupa berbuat baik

Pernah nggak timbul perasaan yang begitu puas dan bahagia melihat orang lain senyum karena merasa bahagia karena apa yang sudah kita lakukan? Kadang, kita sudah lupa bahwa untuk mendapatkan rasa bahagia itu begitu sederhana. Nggak perlu, deh, liburan mewah ke luar negeri atau belanja barang branded untuk bisa merasa bahagia. Liburan atau belanja memang perlu, tapi saya sangat sadar kalau untuk urusan dua ini perlu mengukur diri dan tingkat kemampuan juga. Nggak perlu maksa.

Kalau memang ada hal sederhana yang bisa bikin kita bahagia, kenapa nggak dilakukan? Contohnya, ya, berbuat baik untuk orang lain. Saat kita mampu menolong dan membuat orang lain bahagia, otomatis rasa itu pun akan menular ke diri kita sendiri. Umh, jadi semacam mendapatkan energi positif. Para pakar psikologi juga mengatakan kalau berbagi dengan orang lain pun bisa menimbulkan rasa bahagia dan mengurangi stres.  Salah satu pelajaran penting yang perlu kita ajarkan pada anak-anak agar untuk bisa berbagi.

Pelajaran ini jugalah yang bisa dipetik dari Oprah karena ia memang dikenal sebagai sosok yang dermawan. Mungkin sudah nggak terhitung lagi berapa yayasan yang ia santuni, baik Rumah Sakit, Sekolah, Lembaga Riset Penderita AIDs, dan Yayasan yangbergerak di bidang social lainnya.

Ia  mengatakan kalau cara yang paling baik untuk membawa kebaikan pada diri sendiri adalah dengan berbuat baik untuk orang lain.

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS