banner-detik
PARENTING & KIDS

10 Tantangan untuk Orangtua Zaman Now

author

?author?21 Nov 2017

10 Tantangan untuk Orangtua Zaman Now

Sering menghela napas untuk 10 tantangan berikut ini? Yap! Mommies nggak sendiri kok. 10 orangtua zaman now di bawah ini, juga bersuara apa saja tantangan terberat yang mereka hadapi, dan bagaimana mengatasinya. 

Gadget, manajemen waktu, kekerasan seksual pada anak, pendidikan, dan 1001 macam hal lainnya, yang jadi tantangan orangtua zaman now. Saya ambil contoh, soal pendidikan. Baru-baru ini, Asya, salah satu Client Service di kantor Female Daily Network, sempat menunjukkan brosur biaya pendidikan di Surabaya.

10 Tantangan untuk Orangtua Zaman Now - Mommies DailyPhoto by Dakota Corbin on Unsplash

“Baru masuk SMP, biayanya sudah sampai puluhan juta, gitu, ya kak?”

“Bisa jadi, Sya. Tergantung kualitas sekolahnya, dan fasilitas sekolah itu.”

“Waaah, apa kabar nanti anak aku, ya Kak?.”

Adalah cuplikan obrolan “berat” saya dengan Asya. Dan masih banyak, hal berat lainnya, yang jadi tantangan orangtua zaman now. Kebingungan Asya, sangat beralasan, pertama referensi soal biaya sekolah yang ia tahu belum banyak. Kedua, belum menjalankan proses menabung untuk biaya pendidikan. Tapi tetap saja, judulnya ini salah satu tantangan buat orangtua. Menghadirkan biaya pendidikan, yang WOW untuk si kecil.

Karena nggak mau sendirian *hahaha, cari teman. Saya mencoba menghimpun pendapat dari sesama orangtua. Baik itu yang saya wawancara via what’s app. Atau ada yang langsung menjawab via IG MD. Apa saja tantangan yang dirasakan para orangtua zaman sekarang?

1. Viny Mestika Angelia, Pengacara (32). Ibu dari Cateleya (3,9 m), Rasya (1,5 m)

Tantangan terbesar jadi orangtua zaman now adalah menjaga mereka dari "predator" anak. Saat ini mudah mudah untuk bisa percaya dengan orang terlebih anak-anak. Karena anak-anak bisa sex abuse kepada temen sendiri. Kalau saya pribadi mungkin agak ekstrim meng-handle-nya. Saya tidak biarkan anak-anak main bebas dengan anak-anak sekitar rumah, kecuali satu baris rumah saya. Saya juga nggak kasih anak-anak main atau sepedaan jauh seperti masa kita anak-anak dulu. Dan gue selalu kontrol area vital mereka apakah ada perubahan. Alhamdulillah anak pertama saya, termasuk nggak mudah dekat dengan orang baru dan saya ajarkan dia untuk area apa aja yang nggak boleh dipegang-pegang,  meski sama om atau tante sendiri.

Baca juga: 10 Pertanyaan Soal Pendidikan Seksual yang Sering Ditanya Anak, dan Cara Menjawabnya

2. Nurul Ismi (26), Digital Marketing health & beauty store di Indonesia. Ibu dari Fey (1,6 m)

Tantangan terbesar jadi orangtua zaman now adalah ketika anak saya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan melihat anak lain bermain gadget. Anak saya jadi mudah menangis meminta agar saya memainkan HP dan mencarikan lagu atau games yang dia mau. Namun saya tak mau mengalah begitu saja, saya coba mengalihkan dengan hal lain yang membuatnya menarik perhatian dan sebisa mungkin saya dan suami serta nenek kakeknya tidak bermain HP saat bermain bersama. Karena sejatinya membersamai anak bukan sambilan, tapi keutamaan.

3. Winda Yuliani (32), Marcomm Manager HILTON Bandung. Ibu dari Izz (3) & Mya (7 bulan)

Gadget: Kalau mau nonton youtube atau main game. Harus diprotect, didampingi, dijatah, dan diasih jatah waktu.

Lingkungan: Melihat contoh yg kurang baik di sekolah/ rumah/ mall/ tempat umum lainnya. Solusinya beri pengertian kalau itu tidak baik beserta alasannya. Selalu luangkan waktu untuk mendengarkan cerita tentang keseharian anak ( kegiatan di sekolah, teman-teman,dan guru).

Baca juga: 5 Cara Menghindari Konten Nggak Senonoh di Youtube

4. Nyla Lala (36), Entrepreneur. Ibu dari Aha (4,5)

Zaman dunia tanpa batas bukan berarti anak tidak bisa dibatasi. Tantangan untuk saya, yang punya anak mendekati usia sekolah. Dia cepat sekali menyerap informasi atau stimulus dari luar, terutama adanya internet.  Meski sudah di-secure or kids menu tetap aja dengan “keahlian”nya dia bisa menembus akses informasi apapun itu. Belum lagi teman-temannya or saudara-saudaranya memperkenalkan “game ini itu” di dunia tanpa batas.

Dulu saya menggunakan cara instruktif kepada anak mengenai mana yang boleh dan tidak boleh, sekarang sudah tidak berlaku lagi. Anak zaman now semakin kritis.

  • Trik saya adalah melibatkan dia dalam pengambilan keputusan termasuk penentuan aturan dan punishment-nya (yes, saya masih orangtua zaman old, masih pakai )
  • Saya minta dia tentukan berapa lama main gadget (nego maksimal waktu). Atau misalkan, dia mau nonton video tapi sambil makan sendiri (tidak disuapin). Biasanya dia pakai istilah “mamam, nonton.”
  • Kalau dia melakukan hal yg tidak diharapkan, dia tidak diperkenankan pegang gadget sampai batas waktu yang disepakati.
  • Poinnya, aturan dan punishment-nya ini dia yang tentukan, saya lebih banyak memberikan opsi dengan agak mengarahkan tentunya ????
  • 5. Adisty Titania (37), Jurnalis. Ibu dari Bumi (7,6)

    Tantangan zaman now sebenarnya banyak banget, sih, ya. Nggak cuma soal pergaulan, tapi juga termasuk bagaimana anak saya bisa punya toleransi yang tinggi terhadap lingkungannya. Punya tata krama yang baik. Termasuk bagaimana saya, sebagai orangtua harus bisa tiga langkah lebih maju dibandingkan dengan  anak-anak. Tahu, sendiri anak-anak zaman now ini sangat kritis melihat segala sesuatu. Jadi kalau nggak bisa mengimbangi, akan repot sendiri. Sama satu lagi, sih, tantangannya juga bagaimana saya bisa memberikan memori yang indah buat saya, kenangan yang bisa ia ingat sepanjang hidupnya dan tentu saja yang bisa memberikan pelajaran hidup kelak.

    6. @melatiarton

    Membentuk karakter anak, memberikan contohn bertingkah laku yang baik dan sopan. Orangtua harus bisa memberi dan menjadi contoh, karena anak akan meniru orangtuanya.

    7. @reeredina

    Tantangan terberat sekarang adalah menjadi contoh yang baik untuk anak. Kadang keceplosan marah di depan anak, kadang juga lupa kalau ada kesibukan. Lupa kalau anak sebetulnya memerhatikan kita orangtuanya.

    Baca juga: 6 Strategi Tetap Dekat dengan si Kecil dari Ayah yang Super Sibuk

    8. @rhetha46

    Tantangannya adalah pemilihan sekolah yang sesuai dengan harapan orangtua. Dan lingkungan yang mendukung perilaku yang baik untuk anak.

    9. @anya_jv

    Tantangan terberat adalah menjaga prilaku diri sendiri di depan anak.. hiks. Karena kids zaman now plek-plekan meniru kelakuan ibu bapaknya. Cara mengatasinnya

    1. Banyak2 istighfar kalau mau marah-marah.

    2. Lebih banyak nonton acara yang besifat general atau acara yg cocok untuk anak

    3. Yang paling penting mami daddy saling mengingatkan jargon "awas diliat dan ditiru kakak lho" , hahaha

    10. @titi_spectackle

    Untuk saat ini adalah lingkungan sekitar yang kurang mendukung, kata-kata kasar, pola asuh yang bertentangan dengan prinsip dan masih banyak lagi yang membuat saya selalu kawatir dengan perilaku anak kemudian hari

    Mau dong kalau ada tambahan dari mommies :D

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS