banner-detik
ETC

Waspada Kasus Cacingan pada si Kecil

author

?author?23 Oct 2017

Waspada Kasus Cacingan pada si Kecil

Risiko terberat saat seseorang mengalami cacingan, adalah kerusakan pada ususnya. Dan harus mengalami tindakan operasi. Sayangnya beberapa kasus terjadi, tanpa gejala khas. Bagaimana tindakan pencegahannya.

Dari zaman kecil penyakit cacingan, seperti sudah akrab di telinga kita, ya, mommies? Biasanya, dikaitkan dengan perut buncit, tapi badannya kurus. Dan sayangnya stigma penyakit cacingan di masyarakat, masih berkutat:

  • Penyakit yang sepele, nyatanya? Dalam kasus yang paling berat, cacingan bisa menyebabkan kerusakan pada usus (prolapse rectal)
  • Tidak menular, faktanya? Bisa banget menular mommies, dari larva dan telur cacing yang berpindah dari satu penderita, ke penderita lain.
  • Waspada Kasus Cacingan pada si Kecil - Mommies Daily

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 15 tahun 2017, tentang penanggulangan Cacingan. Prevalensi cacingan di Indonesia, umumnya masing tinggi. Berdasarkan populasi umum, 2,5%-62%. Dan berdasarkan usia sekolah, sebesar 80%, angka yang cukup mencengangkan, kan, mommies?

    Menurut dr. Rospita Dian, Head of Medical Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, cacingan merupakan penyakit yang disebabkan infeksi cacing dalam tubuh manusia, yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthiasis).

    Gejala cacingan

    Gejala yang ditimbulkan sering kali bersifat umum seperti penyakit lain. Di antaranya:

  • Nafsu makan berkurang
  • Pada anak-anak, kurang bergairah, mudah lelah, mudah sakit, kurang gizi dan kemampuan belajar menurun.
  • Terkadang disertai gejala gangguan saluran pencernaan (diare, mual/muntah, perut begah, darah pada tinja (ini biasanya dialami penderita yang disebabkan cacing cambuk)
  • Dalam beberapa kasus, disertai gatal di daerah dubur, terutama pada malam hari, sehingga sulit tidur (disebabkan oleh cacing kremi)
  • Mengapa cacingan mudah menular?

    Dalam diskusi media yang diadakan Johnson & Johnson Indonesia, dokter Dian mengingatkan, jika satu orang mengalami cacingan, berpotensi menular pada anggota keluar lainnya. Kenapa? Karena larva atau telur cacing bisa masuk ke dalam tubuh.

    Adapun media penularannya bisa melalui:

  • Tanah yang tercemar
  • Air yang kurang bersih
  • Makanan
  • Benda-benda yang terkontiminasi (uang, gagang pintu, handphone, remote tv, dan lain-lain)
  • Ada empat jenis cacing yang kerap menyerang manusia: cacing gelang, cacing tambang, cacung kremi dan cacing cambuk. Untuk masing-masing karakteristik cacing ini, akan saya bahas dalam artikel selanjutnya, ya, mommies. Namun, kasus yang paling banyak terjadi, adalah cacing gelang dan cacing kremi (pada anak-anak).

    Pencegahan cacingan

    Penyakit ini, pada dasarnya berasal dari pola hidup sehat. Karenannya, dokter Dian mengingatkan penting melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

  • Cuci tangan
  • Sesudah buang air besar, setelah membersihkan si kecil yang BAB, menyiapkan makanan untuk si kecil dan keluarga. Dan setelah makan. Urusan cuci tangan ini, saya pribadi juga rutin melakukannya¸misalnya sesaat tiba di kantor. Dan sekitar 2 jam sekali cuci tangan, karena key board dan mouse sudah pasti terkontaminasi aneka kuman. Cuci tangan di sini, sudah pasti pakai air mengalir dan sabun, ya, mommies.

  • Selalu sediakan air bersih untuk kebutuhan keluarga
  • Perhatikan toilet yang bersih dan nyaman, untuk keluarga membuang air besar.
  • Kebersihan makanan yang akan disantap keluarga.
  • Rajin menggunting kuku.
  • Pakai alas kaki.
  • Last but not least. Minum obat cacing secara berkala. Satu kali setahun, atau dua kali setahun (setiap enam bulan sekali) jika angka prevalensi kejadiaan cacingan di tempat mommies tinggal tinggi. Terutama untuk anak usia prasekolah dan sekolah. Obat cacing, yang bisa mommies pilih dan memang sudah familiar dikonsumsi adalah Combantrin, produksi Johnson & Johnson Indonesia.
  • Jadi, jangan lupa rutin memberikan obat cacing pada si kecil, ya, mommies. Supaya mudah mengingat, bisa dibarengi pas dirinya ulang tahun, atau di tanggal-tanggal tertentu yang mudah diingat, satu tahun kemudian,

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan