banner-detik
NEW PARENTS

Tips Memotong Kuku Bayi, Dari Nyanyian Hingga Tunggu Moment yang Pas

author

Mommies Daily25 Aug 2017

Tips Memotong Kuku Bayi, Dari Nyanyian Hingga Tunggu Moment yang Pas

Ditulis oleh: Lariza Puteri

Pertumbuhan kuku bayi rasanya seperti kereta cepat, baru kemarin deg-degan saat memotong kukunya, eh, nggak lama sudah panjang lagi.

Tips Memotong Kuku Bayi, Dari Nyanyian Hingga Tunggu Moment yang Pas - Mommies Daily

Potong kuku angsa, angsa dikuali

Nona minta dansa, dansa empat kali

Sorong ke kiri, sorong ke kanan

Lalala lalala lalala lala

Ini adalah nyanyian wajib yang saya dendangkan saat membujuk Dhia (6 tahun) dan Gia (1,5 tahun) untuk potong kuku. Dengan lagu ini, nyatanya, proses potong kuku cukup ampuh. Biasanya, saat saya sudah membawa gunting kuku dan mulai menyanyikan lagu tersebut, Dhia dan Gia langsung duduk manis, menunggu saya memotong kuku mereka.

Posisi anteng dan diam merupakan salah satu syarat mutlak dalam proses memotong kuku bayi maupun balita. Percaya, deh, saat mereka ketakutan dan berusaha menarik jari-jarinya dari genggaman kita, hasilnya kita jadi memaksa dan anak menjadi lebih takut. Saat anak takut, dan ibu grogi, risiko jari anak terkena gunting kuku jadi lebih besar. Untuk membuat anak diam saat proses potong kuku, saya pernah mencoba mengalihkan perhatian dengan mengajak mereka menonton acara televisi kesukaan, membuat permainan tepuk tangan atau memotong kuku saat mereka sedang tidur.

Memotong kuku anak saat mereka tidur sudah tak mempan lagi pada Gia. Cara ini saya lakukan saat Gia masih bayi. Sekarang, mengajak berbicara dan bernyanyi agar Gia tetap diam adalah cara yang paling ampuh. Semua tips di atas berlaku untuk balita.

Sementara pada bayi, proses potong kuku bisa dikatakan lebih mudah. Hanya saja diperlukan kepercayaan diri. Soalnya, saya pernah ketika ragu dan takut, saya merasa si gunting kuku malah bawaannya ‘terpeleset’ melulu.

Cara memotong kuku bayi adalah dengan memegang tangan bayi dan arahkan jarinya untuk menghadap depan. Kemudian, tahan jari-jari bayi agar kukunya mengarah ke atas. Potong kuku bayi mulai dari bagian depan, baru kemudian merapikan bagian samping kanan dan kiri kuku. Untuk memperlancar proses potong bayi, saya menerapkan beberapa hal ini:

1. Perhatikan waktu memotong kuku

Menurut American Academy of Pediatrics (APP), waktu terbaik untuk memotong kuku bayi adalah saat mereka tidur. Saat itu, bayi akan lebih tenang dan jarang menimbulkan gerakan spontan. Sehingga, risiko salah memotong menjadi sangat kecil. Bagi saya, waktu terbaik lainnya adalah setelah mereka mandi. Saat itu kuku bayi akan lebih lembut dan lentur.

2. Hindari memotong kuku terlalu pendek

Untuk menghindari luka pada kulit jari tangan maupun jari kaki bayi, hindari memotong kuku teralu pendek. Anggapan memotong kuku lebih pendek agar memberi waktu pada proses potong kuku selanjutnya tidak sepenuhya benar.

3. Gunakan peralatan berkualitas

Pilih peralatan potong kuku yang khusus diperuntukkan bagi bayi. Jangan menggunakan gunting kuku dewasa pada bayi.

4. Lakukan dengan percaya diri

Tak perlu terburu-buru untuk bisa melakukan ini dengan baik. Saya bahkan sampai mempelajari lekuk jari bayi untuk mengurangi risiko jari bayi terluka. Yang terpenting, percaya diri.

5. Tidak panik

Suatu ketika saya melakukan kesalahan yang membuat jari kecil Gia sedikit terluka. Hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak panik (Iya, sih, susah. Saat itu saya juga sempat berteriak). Segera, membilas luka tersebut dan menekan perlahan luka dengan handuk bersih hingga darah benar-benar tak keluar lagi. Setelah itu, bersihkan lagi dan jangan menutup luka dengan perban.

Jangan lupa juga memerhatikan kebersihan kuku bayi. Penelitian yang dilakukan oleh Infectious Disease Society of America, menyebutkan bahwa kuku yang lebih panjang dari tiga milimeter di luar ujung jari dapat mengandung bakteri berbahaya.

Selamat memotong kuku :)

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan