banner-detik
NEW PARENTS

Kenali Tanda-tanda Kita Siap Hamil (Lagi)

author

fiaindriokusumo31 Jul 2017

Kenali Tanda-tanda Kita Siap Hamil (Lagi)

Punya anak itu butuh tanggung jawab dan komitmen seumur hidup, apalagi kalau mau punya anak lebih dari satu. So, sebelum punya anak lagi, pastiin dulu deh kalau kita memang siap untuk hamil kembali.

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis tentang punya anak itu nggak sama dengan main boneka, yang bisa dipilih kapan saja, giliran merasa bosan dan malas ngurus lantas disimpan di pojok lemari atau dibuang. Punya anak itu harus siap repot, siap berkomitmen plus siap dengan biaya-biaya lain apalagi kalau anaknya lebih dari satu. Tapi tenaaang, bahagianya juga double bahkan triple.

Jadi jangan heran, untuk orang-orang yang kenal saya dengan baik, saya cukup bawel mengingatkan mereka untuk siap lahir batin jika ingin punya anak atau menambah anak. Karena saya merasakan sendiri perbedaan hamil di saat saya dan suami siap, dengan hamil karena kebobolan.

FYI, kehamilan kedua saya memang tidak direncanakan. Hasilnya? Sepanjang usia kehamilan saya sering banget nangis, gampang marah untuk hal sepele, hubungan dengan suami up and down, saya sempat menolak kehadiran janin di perut saya (padahal kalau dipikir-pikir, apa coba salahnya si janin?!) ditambah perasan bersalah pada si sulung. Setelah lahir? Saya nyaris semaput membagi waktu mengurus dua bayi dan anak kedua saya super sensitif (mungkin ada kaitannya dengan sikap saya selama masa kehamilan – analisa sotoy ala saya :D).

Jadi, based on pengalaman pribadi, saya nggak pernah bosan mengingatkan para calon orangtua, pastikan kita benar-benar siap, pastikan kehamilan direncanakan dengan matang agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Apalagi untuk kehamilan kedua, ketiga atau seterusnya. Karena ada banyak mahluk mungil yang akan menjadi tanggung jawab kita.

Mungkin beberapa point berikut ini bisa jadi pertanda apakah kita siap untuk kembali hamil:

Kenali Tanda-tanda Kita Siap Hamil (Lagi) - Mommies Daily

1. Anak pertama kita sudah berusia dua tahun atau lebih, baru kita hamil lagi. Karena pada saat itu kita sudah selesai menyusui, trauma melahirkan (jika ada) juga sudah mulai pulih. Dengan jarak kehamilan yang cukup, kita juga bisa fokus mengurus anak pertama. Jarak kehamilan, bagaimana pun penting untuk diperhatikan.

2. Memiliki waktu untuk me time. Seorang ibu yang sama sekali tidak punya waktu untuk me time, bahkan sesingkat apapun, in my opinion sebaiknya jangan memiliki anak lagi, karena itu tandanya terlalu banyak yang dia kerjakan. Saya percaya, me time adalah salah satu cara menjaga saya untuk bisa waras menjalani kehidupan sebagai ibu, istri dan pekerja, hahaha. Pastikan kita memiliki waktu untuk diri sendiri, sebelum menambah tanggung jawab dalam hidup kita. Ingat dong, happy mom, happy kids.

3. Secara finansial kita juga sudah memiliki tabungan yang cukup untuk biaya membesarkan dua anak untuk satu tahun pertama. Saya tahu rejeki sudah ada yang mengatur, namun tetap saja kita harus berusaha dan merencanakan dengan baik, kan?

4. Memiliki support system yang baik. Apakah cukup diri sendiri dan suami yang mengurus semua anak? Atau kita butuh bantuan orang lain? Orangtua, mertua, saudara, ART atau harus mencari baby sitter.

5. Perhatikan juga kesiapan anak pertama kita ya, kadang karena kita terlalu sibuk menyiapkan diri sendiri, kita jadi mengabaikan si kakak. Sebisa mungkin jangan kembali hamil jika si kakak belum siap memiliki adik.

6. Komunikasi dengan pasangan tidak bermasalah. Kadang, saking banyaknya list to do dalam keseharian seorang ibu, salah satu hal yang paling mudah terkena dampaknya adalah komunikasi dengan pasangan yang semakin minim. Kalau komunikasi dengan pasangan saja bermasalah, bagaimana kita bisa bekerja sama untuk membesarkan beberapa anak?

Jadi, ingat-ingat ya pesan dari mama beranak dua ini…… persiapkan dengan matang sebelum kita akan memiliki anak lagi. Kalau belum siap, bukan berarti jadi puasa berhubungan, kan bisa menggunakan kontrasepsi untuk membantu perencanaan kehamilan. Seperti saya yang berencana menggunakan IUD karena cukup simple prosedurnya, nggak ribet dan bisa pilih jangka waktu perlindungannya. Bisa untuk 3, 5 hingga 10 tahun . Dengar-dengar dari beberapa teman yang sudah memakai IUD, proses pemasangannya juga cepat, sekitar 15-20 menit doang!

Ok, brb bikin janji dengan dokter kandungan saya :D.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan