banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

5 Jenis Permainan yang Mengasah Imajinasi Si Kecil

author

adiesty25 Jul 2017

5 Jenis Permainan yang Mengasah Imajinasi Si Kecil

Jangan cuma ngeluh anak kita kurang kreatif, tapi cari tahu, jangan-jangan memang kita yang kurang mengenalkan permainan yang bisa mengasah daya imajinasinya? 

Seorang teman pernah curhat sama saya, kalau dia sebenarnya berharap anaknya bisa lebih kreatif. Teman saya juga mengakui kalau kadang dia suka iri melihat anak sahabatnya yang masih kecil sudah bisa punya ide yang macam-macam. Ada aja akalnya.... gitu kata teman saya. Walaupun saat membandingkan anaknya dengan anak sahabatnya, teman saya mengakui dia memiliki perasaan bersalah :).

Saya nggak mau nyalahin teman saya, wong kadang saya juga pernah kok iri melihat anak orang lain. Apa itu salah? Nggak selalu, masih normal, asal jangan keseringan iri. Lebih baik, kita juga berkaca sebagai orangtua, apa jangan-jangan kita yang kurang 'melatih' si kecil?

Hampir setahun yang lalu, saya pernah menulis pentingnya merangsang imajinasi si kecil. Kenapa penting, soalnya, imajinasi ini bisa memang bisa menjadi modal anak kita untuk berpikir  kreatif yang akan memengaruhi kesuksesannya  di masa depan.

Baca juga:

11 Hal yang Perlu Dimiliki Oleh Anak-anak Sekarang

Imajinasi ini berbeda dengan khayalan ya mom. Mengutip apa yang disampaikan Mbak Roslina Verauli, M.Psi, khayalan seorang anak akan berhenti pada angan-angan saja, sementara kalau imajinasi berlanjut ke rencana dan pelaksanaan.

Sayangnya, kadang kita sebagai orangtua suka lupa kalau kreativitas anak sama pentingnya dengan perkembangan pendidikan dan kecerdasan (IQ). Orangtua cenderung fokus mencari cara bagaimana membuat anak pintar, bisa lulus sekolah dengan nilai yang tinggi. Alhasil, jadi lupa harus mengimbangi dengan mengasah imajinasi anak sehingga perkembangan ide kreatif anak tidak terhambat.

Baca juga:

Nak, Nilai Ulangan Jelek Bukan Akhir Dari Segalanya

Sooooooooo...... kalau mau punya anak yang kreatif, paling gampang mulai saja dengan melatih kemampuan anak berimajinasi. Tumbuhkan sejak usia dini, karena imajinasi memang nggak lahir begitu saja. Perlu diasah dan perlu media yang mendukungnya. Salah satunya lewat permainan. Menurut saya ada beberapa jenis permainan yang kental dengan imajinasi anak.

Lego

5 permainan yang mengasah imajinasi si kecil - mommiesdaily*bentuk Lego-nya sudah absurd :D

Ah, kayanya ini jadi mainan favorit, ya? Bahkan nggak cuma buat anak-anak saja, orang dewasa pun banyak yang menggilai lego. Lego ini diklaim sebagai jenis permainan yang punya banyak manfaat.  Mulai dari mengenalkan warna, ukuran, bentuk, melatih motorik anak, kecerdasan untuk berlogika dan berimajinasi, bahkan melatih problem solving. Dengan bermain lego anak pun bisa jadi lebih percaya diri. Maklum saja, saat mereka sudah berhasil membuat sebuah 'maha karya', pasti timbul rasa puas dan PD.

Kalau banyak orangtua yang tidak mengizinkan anaknya untuk membongkar pasang legonya, tidak untuk saya dan suami. Meskipun awalnya kesal dan geregetan karena bentuk lego yang sudah kece bisa jadi amburadul, tapi demi meningkatkan imajinasi, saya pun merelakannya.  Tapi, tentu saja pakai pesan dari A sampai Z, salah satunya harus hati-hati agar brick lego tidak sampai hilang.

Puzzle

Jauh sebelum membelikan lego, saya justru lebih dulu membelikan anak saya puzzle. Tapi tentu saja bentuk dan tingkat kerumitannya disesuaikan dengan usia anak. Puzzle memang dipercaya melatih daya ingat dan intuisi kita. Umh, sama satu lagi yang penting, yaitu melatih kesabaran, hahahhaa. Bayangkan saja, kita pasti perlu waktu untuk menyusun kepingan puzzle untuk membuatnya utuh kembali.

Role Play

Sampai sekarang, sudah kelas 2 SD anak saya masih senang sekali main role play. Tapi topiknya tentu saja berbeda ketika ia berusia balita. Kalau sekarang, contohnya main perang-perangan, anak saya jadi tentara  atau polisi, ibunya diminta berperan jadi penjahat, hahahaha. Para pakar psikologi bilang kalau role playing  ini bermanfaat untuk mengembangkan imajinasi. Ketika anak melakukan role playing, dia akan belajar tentang menjalani sebuah peran. Bagaimana ia berpura-pura jadi orang lain, harus bersikap dan bagaimana menghadapi konflik dalam tingkat yang sederhana.

Catur

Terus terang saja, sih, untuk jenis permainan yang satu ini memang belum pernah dicoba oleh Bumi. Ia hanya beberapa kali sempat melihat bapaknya yang bermain.  Kalau ngomongin jenis permainan yang merangsang imjinasi anak, catur memang perlu masuk dalam list. Sebuah penelitian di AS, membuktikan kalau anak yang senang bermain catur cenderung mendapat skor yang lebih tinggi dalam sisi kreativitas, dan tentu saja kemampuan untuk berpikir kritis.

Board Game

Kalau ngomongin board game, sebenarnya  jenisnya mainan ini banyak banget, ya. Tapi secara garis besar permainan ini memang tidak hanya untuk seru-seruan  dan tertawa bareng. Board game dipercaya bisa mengasah imajinasi dan kreativitas anak. Khususnya buat anak-anak usia sekolah seperti anak saya. Umumnya, anak yang telah memasuki usia sekolah sudah memiliki berbagai perkembangan, baik fungsi motorik, bahasa, termasuk proses berpikir. Anak-anak bisa belajar mengerti mengenai pentingnya sebuah peraturan dalam permainan, misalnya dalam permainan Board Game.

Baca juga:

Belajar Keuangan Dari Monopoli

Meminjam quote-nya Albert Einstein, “Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.”

Setuju?

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan