banner-detik
SELF

6 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Pada Psikolog Ketika Anak Terdiagnosa Special Needs

author

dewdew10 Jul 2017

6 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Pada Psikolog Ketika Anak Terdiagnosa Special Needs

Saat anak didiagnosa berkebutuhan khusus, sudah pasti kita shock. Namun jangan sampai kita jadi lupa menanyakan beberapa hal penting berikut ini ke psikolog yang menangani.

Dulu, ketika saya curiga ada sesuatu dalam tumbuh kembang Rimba anak ke-dua saya, dan kemudian berkonsultasi dengan psikolog anak, saya sudah menyiapkan jutaan pertanyaan. Tapi ketika sudah sampai di depan si psikolog, kok, rasanya pertanyaan-pertanyaan itu menguap entah ke mana. Jadinya malah yang penting-penting terlupa ditanyakan.

Nah, agar pengalaman saya tidak terjadi pada Anda semua, saya pun ingin sharing beberapa pertanyaan penting yang sebaiknya ditanyakan saat berkonsultasi dengan psikolog. Nggak perlu banyak-banyak, yang esensial saja.

Baca juga:

Hal yang Saya Pelajari Sebagai Orangtua Dari Anak Berkebutuhan Khusus

6 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Pada Psikolog Ketika Anak Terdiagnosa Special Needs  - Mommies Daily

Apa yang harus saya siapkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya?

Pertanyaan ini pasti akan panjang banget jawabannya. Jawabannya, biasanya, termasuk menyiapkan diri sendiri dan pasangan. Orangtua yang ‘denial’ hampir dipastikan tidak akan optimal dalam membantu tumbuh kembang si anak. Di sini juga kemungkinan akan ada jawaban mengenai terapi-terapi, atau mungkin obat-obatan khusus yang harus dikonsumsi anak.

Sekolah seperti apa yang bisa menangani ABK?

Ketika diagnosa dan terapi-terapi yang harus dilakukan anak sudah diputuskan, penting untuk kemudian diketahui, sekolah seperti apa yang bisa mendukung dan sejalan dengan terapi-terapi yang dilakoni. Pelajaran penting kemarin saat Rimba didiagnosa special needs, saya nggak lantas memindahkannya ke TK yang SD-nya kelak menerima anak berkebutuhan khusus. Saya santai saja, padahal sudah diingatkan oleh psikolog bahwa mencari SD untuk ABK akan jauh lebih menantang, karena biasanya kuotanya sedikit. Jadilah tahun kemarin saya pontang panting penuh drama mencari SD yang mau menerima Rimba.

Sedikit tips dari saya: deteksi dini terhadap anak berkebutuhan khusus itu sangat penting, karena menyangkut pemilihan sekolah yang mendukung tumbuh kembangnya. Orangtua harus jeli, terutama sebelum anak berusia 4 tahun, atau sudah mau masuk TK. Nggak bisa santai dan sembarangan.

Perlukah anak memiliki shadow teacher atau asisten khusus di sekolah?

Biasanya ini akan tergantung dari tingkat kebutuhan si anak. Dan biasanya, sih, setelah melalui beberapa evaluasi dan beberapa terapi, baru ketahuan jawabannya, apakah si kecil butuh shadow teacher atau tidak. Tapi nggak apa-apa, kalau Anda mau menanyangkan langsung, supaya lebih pasti. Mungkin bisa juga ditanyakan, jika memang membutuhkan, apakah si psikolog memiliki akses ke komunitas-komunitas shadow teacher. Beberapa sekolah menyediakan sendiri shadow teacher-nya, tapi ada juga yang tidak.

Apakah ada perkembangan yang signifikan pada anak?

Ini biasanya akan ditanyakan ke terapis yang rutin menangani anak, dan setelah si kecil melalui sekian sesi terapi. Terapis yang baik adalah terapis yang selalu memberikan catatan perkembangan setelah sesi terapi selesai. Kalau pun terapis tidak memberikannya, kita berhak menanyakan. Laporan perkembangan ini akan banyak membantu kita untuk tahu apakah terapi yang dilakukan tepat atau tidak. Ataukah mungkin ada ketidak cocokan antara terapis dan anak. Bahkan mungkin saja, yang dilakukan orangtua di rumah tidak sejalan dengan terapi. Ini bisa menjadi bahan masukan dan diskusi antara Anda dengan terapis atau psikolog.

Apakah saya bisa meminta laporan perkembangan secara tertulis?

Ini adalah dokumen penting untuk kita bawa atau sertakan ketika si kecil mendaftar ke sekolah pilihan. Dokumen ini akan membuat pihak sekolah lebih alert, dan terbantu. Walau pun banyak sekolah yang menerima ABK memiliki evaluasi dan psikolog sendiri, laporan perkembangan dari psikolog dan terapis tetap bisa membantu memberi mereka masukan dalam menangani anak di sekolah. Apalagi kalau laporan tersebut rutin dilakukan, sebulan sekali misalnya.

Bisakah saya menghubungi Anda melalui whatsapp atau telepon?

Psikolog yang baik dan mumpuni sudah pasti akan memberikan nomor teleponnya untuk kita konsultasi via whatsapp atau sms. Memang nggak semua pertanyaan Anda akan dijawab. Mereka tahu, kok, mana yang penting dijawab, dan mana yang tidak. Nah, kalau sampai psikolog anak yang Anda datangi tidak mau memberikan nomornya, hmmm…mungkin harus pertimbangkan lagi, apakah akan kembali berkonsultasi padanya atau tidak. :).

Baca juga:

Edukasi Seks Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan