banner-detik
FINANCIAL WELLNESS

Mau Mengajukan KTA? Perhatikan Hal Ini Lebih Dulu

author

Mommies Daily06 Jul 2017

Mau Mengajukan KTA? Perhatikan Hal Ini Lebih Dulu

Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.

Jenis kredit yang saat satu ini memang banyak diincar. Namun saat mengajukan KTA jangan lupa perhatikan beberapa hal ini dulu.

Mommies, apa sih sebenarnya KTA itu? KTA itu adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah tanpa minta adanya jaminan. Kalau KPR itu kan pinjaman dengan jaminan rumah, KPM itu pinjaman dengan jaminan kendaraan. Nah, KTA pure hanya memberikan pinjaman uang tunai tanpa minta jaminan dari debitur.

Apakah KTA adalah salah satu cara terbaik buat kita yang sedang memerlukan dana?

Cara cepat iya, terbaik belum tentu. Jika kita punya kebutuhan mendesak, yang sifatnya bukan konsumtif, misalnya harus bayar uang pangkal sekolah anak, atau harus menempatkan deposit rawat inap rumah sakit. Alternatif yang lebih baik adalah melakukan gadai emas atau gadai deposito. Umumnya, suku bunga yang dikenakan lebih bersahabat.

pinjaman KTA-mommiesdai;y

Apa yang harus kita perhatikan terlebih dahulu sebelum mengajukan KTA pada sebuah bank?

  • Pertama, tanyakan pada diri sendiri, apakah saya butuh pinjaman dana tunai? Saya paling anti ambil KTA hanya demi liburan. Bayangkan saja, liburan hanya seminggu tapi Mommies bisa menyicil selama 6 bulan. Lain ceritanya jika anak sudah mau masuk sekolah, Mommies harus bayar uang pangkal, dan sayangnya Mommies sama sekali belum mempersiapkan tabungan untuk itu, maka pinjaman ini mungkin memiliki manfaat. Namun, jika Mommies meminjam dengan harapan bisa “diputar” sejenak dengan investasi untuk meraih keuntungan, jawabannya adalah TIDAK.
  • Kedua, pahami cara perhitungan bunga. Pada umumnya, KPR menghitung dengan cara efektif bulanan dan pinjaman dana tunai menghitung dengan flat. Bunga pinjaman 1% per bulan flat itu setara dengan 20% per tahun (bukan 12% per tahun seperti kebanyakan orang menghitung). Seorang sahabat saya mengilustrasikan pinjaman dana tunainya sebagai berikut. Nilai pinjaman Rp. 120 juta, bunga 1% per bulan, tenor 60 bulan, dan cicilannya Rp. 3,2 juta per bulan. Hasil perhitungan dari kalkulator analisa utang saya memberikan hasil jika tingkat suku bunga adalah 12% per tahun maka cicilannya hanya Rp. 2,6 juta. Dengan jumlah cicilan tetap yang disebutkan diawal, tingkat suku bunga pinjaman ternyata 20.31% per tahun! Nah, cara perhitungan inilah yang seringkali tidak dipahami oleh calon debitur saat memutuskan mengambil pinjaman.
  • Ketiga, pahami fitur KTA dari bank tertentu. Pilihlah jenis pinjaman dana tunai dengan fitur paling fleksibel. Pahamilah bahwa tidak semua pinjaman dana tunai memiliki fitur dan struktur yang sama. Adakah diskon atas jumlah bunga yang harus dibayar jika pelunasan dipercepat? Atau bahkan bila dikenakan penalti dari pelunasan itu, berapakah besarnya?
  • Nah, untuk Mommies yang saat ini sudah memiliki tanggungan KTA, maka langkah berikutnya adalah disiplin menyisihkan sebagian dari penghasilan bulanan menjadi dana darurat. Alokasikan setidaknya 10% dari penghasilan ke rekening dana darurat. Saat jumlah dana darurat telah mencapai satu kali pengeluaran rutin bulanan, maka Anda pun sudah dapat mulai membagi penghasilan untuk berinvestasi. Live a Beautiful Life!

     

    Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.

     

     

     

    Share Article

    author

    Mommies Daily

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan