banner-detik
NEWS

Hati-hati! Isi Social Media Anda Tentukan Nasib Pengajuan Visa ke Amerika

author

?author?28 Jun 2017

Hati-hati! Isi Social Media Anda Tentukan Nasib Pengajuan Visa ke Amerika
Kini social media bisa menentukan nasib seseorang untuk beberapa urusan penting. Di antaranya, pengajuan visa ke Amerika.

“You are what you say!”

Mungkin mommies sudah sering dengar, ya, kalimat tersebut? Apa yang kita katakan mewakili kepribadian seseorang. Nggak hanya saat berbicara, tapi juga ketika mengetik sesuatu di social media. Bahkan kini beberapa perusahaan menentukan diterima seseorang atau tidak menjadi karyawan, salah satu indikatornya, melihat “sepak terjang” social media yang bersangkutan.

Hal yang sama kini diberlakukan ketika kita mengajukan visa ke Amerika. Dikutip dari laman Indenpendent, pemerintahan Trump pada 23 Mei menyetujui proses pemeriksaan yang lebih ketat untuk para pemohon visa AS. Di antaranya, harus menyerahkan akun social media.

Hati-hati! Isi Social Media Anda Tentukan Nasib Pengajuan Visa ke Amerika - Mommies DailyImage: www.s3media.freemalaysiatoday.com

Tak hanya itu, selain meminta akun social media, kedubes AS juga akan meminta alamat email, nomor telepon mommies sejak lima tahun terakhir, alamat, pekerjaan dan riwayat perjalanan pemohon bisa selama 15 tahun terakhir.

Sebetulnya kebijakan era pemerintaan Trump ini, sempat menuai kritik dan beberapa pihak. Karena akan membuat proses pemohonan visa akan lebih sulit. Tapi, menurut saya ada sisi baik yang bisa menjadi pelajaran berharga, yaitu jauh lebih bijak menggunakan social media sebagai sarana komunikasi dan menyebar informasi.

Apa yang mommies ketik, dan sebarkan sesungguhnya mewakili pemikiran dan karakter kita. Dan itu terekam selamanya, lho, mommies. CMIIW, walau sudah dihapus, rekam jejaknya selalu ada. Misalnya berupa screen capture dari pihak lain.

Apa jadinya kalau anak-anak kita menemukan postingan kita di social media yang isinya melulu hanya sesuatu yang bernada negatif, kebencian, dan 1001 macam keluhan hidup, yang kayaknya hanya diri ini yang tertimpa masalah di dunia.

Nggak hanya itu, masih inget dong beberapa waktu lalu, iklim social media di Indonesia sempat memanas, lantaran agenda politik Jakarta untuk memilih Gubernur? Bahkan berakibat menimbulkan konflik antar pihak tertentu. Nah, segitu besarnya dampak isi social media yang kita sebarkan. Sudah seharusnya, selalu bijak menggunakan social media untuk keperluan apapun itu. Janganlah, memamerkan kebodohan di social media, yang hanya akan berujung merugikan diri sendiri, setuju mommies?

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan