banner-detik
CAREER

Sedang Bosan dengan Bidang Pekerjaan yang Digeluti, Ajukan 5 Pertanyaan Ini!

author

?author?06 Jun 2017

Sedang Bosan dengan Bidang Pekerjaan yang Digeluti, Ajukan 5 Pertanyaan Ini!

Jangan keburu memutuskan untuk resign ketika bosan dengan pekerjaan yang sedang dilakoni, setidaknya sempatkan mengajukan 5 pertanyaan ini dulu sebagai pertolongan pertama.

Adakalanya seseorang  yang bekerja, baik itu kantoran atau usaha sendiri pernah berada di titik jenuh. Meski bidang yang digeluti merupakan passion-nya selama ini. Untuk saya pribadi, rasa bosan yang hinggap bukan karena nggak suka dengan bidang pekerjaan yang digeluti, tapi lebih kepada rutinitas yang sama berulang setiap hari.

Baca juga: 3 Pemikiran yang Salah Dalam Bekerja

 Sedang Bosan dengan Bidang Pekerjaan yang Digeluti, Ajukan 5 Pertanyaan Ini! - Mommies DailyImage: www.workingmother.com

(IMO) wajar saja kok, namanya juga manusia, ya. Dikaruniai rasa jenuh. Permasalahannya bagaimana kita bisa mengelola rasa bosan, atau jenuh ini justru menjadi pemicu supaya mendapatkan suasana baru dalam bekerja. Kalau sedang bosan dengan alur kerja yang itu-itu lagi, mommies bisa mengajukan 5 pertanyaan ini.

  • Sudahkah saya, memberi apreasiasi terhadap diri sendiri usai melakukan pencapaian dalam pekerjaan?
  • Dalam seminggu pastilah ada pencapaian tertentu yang mommies raih. Wajar, jika mommies memberikan sesuatu terhadap diri sendiri. Saya melakukan hal ini, sejak zaman kuliah. Dulu, hanya satu cone ice cream sudah membuat diri saya bahagia, keluar dari kepenatan tugas kuliah, dan salah satunya berhasil mendapatkan nilai cukup memuaskan (setidaknya untuk saya pribadi :D). Sekarang, juga masih simple sih, misalnya nonton ke bioskop, nyalon, atau di akhir pekan, minta izin sama suami, untuk ketemu sahabat-sahabat.

  • Sudah cukupkah saya menantang diri sendiri?
  • Job description yang mommies jalankan sehari-hari, mungkin sudah terpola sejak lama. Dan pola yang dijalankan, yaaa hanya sebatas itu. Coba cari, celah, dibagian mana yang bisa di improved lagi, pasti ada, deh! Misalnya, kalau selama ini, sebelum makan siang, mommies hanya bisa mengerjakan satu pekerjaan, naikan standarnya, menjadi 1,5 atau 2, tanpa mengenyampingkan kualitas akhir. Hal yang sama berlaku bagi yang punya usaha, bisa saja menambah varias rasa kue yang dijual, menerapkan strategi marketing baru, atau bekerja sama dengan pihak lain supaya ada penyegaran atmosfer bisnis.

  • Apa tujuan saya bekerja?
  • Ini nih, yang sering kali bikin saja tertohok sendiri. Waktu memutuskan bekerja usai cuti bersalin, pastinya alasan saya adalah karena anak! Lalu ketika datang masanya jenuh, cuma karena lelah mengarungi kemacetan setiap hari, deadline harian, gesekan-gesekan dengan rekan kerja, dan lain-lain. Pas ingat tujuan saya bekerja tadi, jadi tersadar, anak makhluk kecil yang hidupnya masih 100% bergantung dengan kita. Selain anak, pasti ada tujuannya lainnya, yang sifatnya lebih idealis, misalnya sebagai bentuk eksistensi diri.

    Baca juga: 7 Tips Sukses Bermain ‘Akrobat’ dari para Ibu Bekerja

  • Sudahkah saya melakukan perubahan-perubahan kecil untuk memperbaiki mood bekerja?
  • Ini maksud saya lebih kepada penampilan ngantor sehari-hari. Kalau biasanya hanya mengenal warna-warna dasar, coba deh sesekali pakai yang agak berwarna ke kantor. Nggak mesti bajunya kok, bisa dari sepatu, tas, scarf, dan aksesoris lainnya. Yang tadinya nggak pernah pakai anting lucu, jadi mencoba, dan coba rasakan dampak positifnya. Sstt, trik pada kalimat terakhir ini, baru saja coba, dan berhasil, mommies! :D

  • Apa saja keuntungan yang perusahaan saya berikan sekarang?
  • Ketika seseorang betah bekerja di satu perusahaan dalam jangka waktu yang lama, pasti bukan hanya karena gaji yang dia dapatkan. Ada nilai lebih dari itu. Contohnya, corporate culture yang sangat kekeluargaan, sifat atasan yang supportif, rekan kerja yang asik-asik, jarak kantor yang dekat dengan rumah, dan seterusnya. Jabarkan satu persatu, tulis, jangan hanya ada di angan-angan. Untuk saya pribadi, teknik ini, cukup berhasil meredam rasa jenuh yang mampir. Bersyukur, dengan setiap bentuk kemudahan atau kebijakan yang ramah ibu bekerja, yang diberikan perusahaan.

    Baca juga: Plus Minus Punya Jam Kerja yang Fleksibel

    Di antara mommies, ada yang mau menambahkan?

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan