Karang Gigi Pada Anak, Perlukah Dibersihkan?

Health & Nutrition

adiesty・04 May 2017

detail-thumb

Coba cek kondisi kesehatan gigi si kecil, deh, mommies. Jangan-jangan sudah ada karang gigi, soalnya karang gigi juga bisa terjadi pada anak juga, lho.

Beberapa hari lalu, saya mengajak Bumi untuk pergi ke klinik MDC, dr Melisa Dental Care di bilangan Thamrin. Sayangnya kali ini bukan hanya sekedar cek kondisi kesehatan gigi Bumi saja, tapi sekaligus untuk menambal gigi. Iya, ternyata gigi graham Bumi sudah ada yang bolong. Hiiiiks.

Jadi, supaya kumannya nggak 'menyebar' dan menggerogoti gigi yang lain, lebih baik langsung ditambal. Yang mengejutkan, kemarin saya mendapat informasi dari drg. Citra yang menangani Bumi kalau gigi Bumi juga sudah mulai muncul ada plak. "Ini sudah mulai ada plak, tapi masih bisa dibersihkan, kok, saat sikat gigi karena memang masih lunak. Jangan sampai kalau sampai jadi karang gigi," ujarnya.

IMG_20170504_124432

Perlu diketahui, plak ini memang akan berubah jadi karang gigi jika dibiarkan. Hanya saja, kondisi plak masih lunak, tidak seperti karang gigi merupakan lapisan keras dan kasar pada gigi seperti kerak.

Seperti yang dijelaskan oleh drg. Citra, jika plak dibiarkan risikonya akan menjadi jadi tempat berkembang biak bakteri yang akan berubah karang gigi. Kondisi plak yang tidak dibersihkan sehingga menyebabkan terjadinya karang gigi juga dipengaruhi terserapnya kalsium dari air ludah. Makanya, giginya yang sering mengalami karang gigi adalah gigi geraham atas dan bagian dalam gigi-gigi seri bawah. "Ini karena adanya kelenjar air liur yang menyebabkan terlepasnya kalsium yang mudah diserap oleh plak yang tertinggal," jelas dr. Citra.

Jadi, karang gigi memang tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, pun dengan anak-anak. Oleh kerena itulah, melakukan kontrol gigi 6 bulan sekali sangat dianjurkan.

"Nggak cuma orang dewasa saja, anak-anak juga butuh cek gigi secara berkala apalagi kalau memang sudah tumbuh gigi. Selain itu jika memang sudah ada ada jarang gigi, bisa segera dibersihkan."

Drg. Citra mengingatkan saya untuk tidak menyepelekan karang gigi pada anak. Meskipun anak-anak masih banyak memiliki gigi susu, tapi bukan berarti bisa dibiarkan. Alasannya tentu saja tidak terlepas dari kesehatan gigi di mana karang gigi pada anak tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tapi juga merusak gusi.

Apalagi kalau ingat karang gigi ini bisa mengganggu kondisi kesehatan gusi atau yang disebut gingivitis. "Untuk mengetahui kondisi gusi sehat atau tidak bisa diliat dari beberapa aspek, tapi yang paling mudah itu ketika sikat gigi lalu berdarah, berarti kondisi kesehatan gusi mulai terganggu, di samping itu tanda gingivitis apabila gusi berwarna kemerahan."

Supaya karang gigi ini nggak terjadi, anak-anak perlu paham kalau pembersihan gigi secara teratur dan benar harus dilakukan sehingga tidak terjadi penumpukan plak dalam jangka waktu yang lama. Jika memang sudah terjadi plak gigi, tindakan yang perlu dilakukan tentu saja dengan bantuan dokter gigi dengan ultrasonic scaler yang memberi getaran sehingga karang gigi lepas dari permukaan gigi.