banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Orangtua Wajib Tahu Bagaimana Meningkatkan Kualitas Hidup Anak dengan Asma

author

adiesty03 May 2017

Orangtua Wajib Tahu Bagaimana Meningkatkan Kualitas Hidup Anak dengan Asma

Dalam rangka Hari Asma Sedunia yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, nggak ada salahnya kalau kita kembali belajar bagaimana caranya meningkatkan kualitas hidup anak dengan asma.

Asma. Sudah tahu, dong, kalau kondisi ini penyakit ini disebabkan oleh genetik. Kebetulan keluarga besar dari Mama saya memang memiliki Asma. Jadi, hampir seluruh keluarga dari Mama saya mengalami asma, termasuk saya.

asma pada anak-mommiesdaily

Kalau ngomongin asma… rasanya ingatan saya selalu diajak kembali ke masa kecil saya ketika masih duduk di banku TK dan SD. Waktu itu saya memang rentan sekali terserang asma. Biasanya, sih, asma saya bakal kambuh kalau kondisi badan memang lagi nggak fit, kecapean, termasuk kondisi lingkungan yang nggak sehat.

Alhasil kalau sudah begini, saya bisa izin nggak sekolah berhari-hari. Berdasarkan  Riskesdas 2013 juga menunjukkan kalau serangan asma pada anak akan menyebabkan bolos sekolah 5-7 hari dalam setahun per anak. Dan sampai saat ini angka kejadian asma internasional cukup bervariasi,  sekitar 4-30% sedangkan angka kejadian pada anak sekolah menengah di Indonesia sekitar 5-15%, rata-rata 10%.

Beruntung, setelah saya dewasa asma saya ini udah nggak pernah kambuh lagi. Tapi…. Bukan berarti saya lantas cuek. Soalnya penyakit ini justru menurun ke anak saya, Bumi. Duh, kalau anak saya ini sudah mulai batuk pilek akut, saya sering degdegan karena bisa memicu sesak napas. Mulai, deh, napasnya jadi bunyi ‘ngik-ngik’.

Baca juga : Asma dan Kehamilan

Baca juga : Ibu Berperan Mencegah Alergi Sejak Dini

Dr. Darmawan Budi Setianto, spesialis respirologi anak menjelaskan, secara terminologi, asma merupakan penyakit saluran napas dengan dasar radang menahun yang mengakibatkan obstruksi atau sumbatan dan hipereaktivitas saluran napas dengan derajat yang bervariasi. Sebenarnya nggak cuma anak-anak saja, asma pun bisa menyerang orang dewasa.

Kenapa saat asma menimbulkan mengi atau bunyi ‘ngik-ngik’? Dr. Darmawan menjelaskan kalau  organ pernapasan dibagi dua yaitu saluran pernapasan dari hidung sampai trakea atau cabang paru, dan paru-paru. Di dalam paru sendiri ada kantong-kantong udara atau alveoli. Nah, untuk kondisi asma ini menyerang saluran pernapasan terutama di cabang bronkus berupa radang menahun. Selain meradang, otot-otot juga menjadi mengkerut.  Artinya, bunyi ngik-ngik merupakan efek saluran udara yang menyempit.

Lebih lanjut dr. Darmawan menjelaskan kalau  pada sebagian anak, gejala asma tidak khas. Kadang tidak disertai mengi, namun justru batuk yang membandel, yaitu batuk yang berlangsung lama, dan suka timbul hilang. Asma ditegakkan apabila gejala berulang, di mana gejala di malam hari lebih parah, membaik dengan obat, ada riwayat asma dan alergi di keluarga.

Oleh kerena itulah dr. Darmawan mengingatkan agar asma bisa dikendalikan sehigga tidak mengganggu kualitas hidup penderitanya. Perlu dipahami kalau asma itu tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Kuncinya, menghindari pencetusnya. Faktor pencetusnya bisa dari berbagai macam faktor, mulai dari asap rokok, tungau debu, makanya saya selalu berusaha membasmi tungau debu dengan berbagai cara. Jangan lupa juga memerhatikan makanan yang diasup, soalnya makanan yang mengandung MSG, coklat, juga punya andil bersar memicu terjadinya asma. Aktifitas fisik sebaiknya juga dibatasi, jangan sampai berlebihan.

“Selama kita dapat menghindari pencetus, maka asma tidak akan kambuh. Ibaratnya asma itu seperti tamu yang baik, ia tidak akan datang jika tidak “diundang,” jelas dr. Darmawan.

Penting juga para orang tua untuk meningkatkan kualitas anak Indonesia lewat gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Upaya ini tentu saja perlu dilakukan saat program hamil dilakukan, sehingga kualitas janin pun akan jauh lebih sehat. Timdakan preventif lain yang perlu dilakukan tentu nggak terlepas dari kebiasaan pola hidup sehat dalan keluarga. Mulai dari melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, tidak merokok, dan tetap memastikan kalau kondisi lingkungan bersih dan terjaga kesehatannya.

 

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan