banner-detik
HOME

Hati-hati! 8 Kesalahan Ini Bisa Terjadi Saat Mommies Mendesain Ruang Tamu

author

?author?23 Apr 2017

Hati-hati! 8 Kesalahan Ini Bisa Terjadi Saat Mommies Mendesain Ruang Tamu

Sebelum menentukan desain ruang tamu dambaan, pastikan mommies nggak melakukan 8 kesalahan ini, ya.

Kalau lihat rumah-rumah di majalah interior, tuh, rasanyaaaaa...terintimidasi! Maksudnya pingin punya rumah sendiri dengan desain yang ciamik. Maklum, sekarang masih numpang sama orangtua, siy, mommies.

Hati-hati! 8 Kesalahan Ini Bisa Terjadi Saat Mommies Mendesain Ruang Tamu - Mommies DailyImage: goodhousekeeping.com

Salah satu ruangan yang ingin saya dan pasangan eksplore kalau punya rumah sendiri, adalah bagian ruang tamu. Soalnya ruangan ini, jadi centre poin rumah, perwakilan karakter si pemilik. Dan nggak jarang, banyak momen penting terjadi di ruang tamu. Nggak tamu kan, soalnya, yang berkumpul di sana, ada keluarga, dan sahabat-sahabat.

Baca juga: 6 Istilah Desain Interior yang Harus Anda Ketahui

Nggak perlu juga kok harus mempekerjakan tenaga profesional yang mahal. Dengan berbagai referensi mommies dan pasangan bisa diskusi untuk menciptakan desain ruang tamu dambaan. Tapi hati-hati, ya mommies. Di tengah proses rembukan, pastikan  mommies nggak melakukan 10 kesalahan ini.

1. Pencahayaan

Sebaiknya pencahayaan ruang tamu, tidak hanya terpusat dari atas, atau mengandalkan satu sumber cahaya saja. Berikan kesan dinamis pada ruang tamu, dengan menambahkan pencahayaan dari lampu sorot atau lampu meja.

2. Pemilihan Karpet

Pastikan ukuran karpet yang mommies gunakan berimbang dengan ukuran ruang tamu. Kalau urang tamu mommies tergolong mungil, jangan juga memilih karpet dengan ukuran jumbo. Selain itu, warna juga berpengaruh, lho. Pilih yang netral, dan mengesankan kesan luas.

3. Furnitur yang berlebih

Semangat boleh saja, tapi ingat juga, perbandingan antara ukuran ruang tamu dengan funitur dan perabot yang mommies beli. Kalau terlalu dipaksakan semua mau “dipajang”, yang ada kesan ruang tamu mommies terlalu padat dan sempit.

Baca juga: Belanja Online Furnitur Bergaya Vintage dengan Tampilan Kekinian di andoleto

4. Hindari memajang foto yang terlalu “heboh” di dinding

Mommie nggak perlu memajang  foto terlalu banyak di dinding ruang tamu. Malah trend yang saya perhatikan. Mommies cukup memajang di dalam frame kecil, lalu dipajang di atas meja atau buffet furniture.

Baca juga: Cara Praktis Menempel Hiasan Dinding

5. Warna cat dinding yang gelap

Sudahlah ukuran ruang tamu kecil, lah, kok pilih cat yang mengesankan sempit. Warna putih dan turunannya udah paling aman deh, mommies. Kalau mommie kekeuh ingin ada unsur warna gelap di dalam ruang tamu, cukup aplikasikan pada satu sisi. Tambahkan pencahayaan, agar tidak ada kesan “anker”.

6. Ornamen yang “nggak panjang umur”

Mengikuti trend, sih, boleh saja. Tapi juga lihat-lihat mommies, ornamen untuk ruang tamu yang mommies pilih cocok nggak sama konsep rumah. Dan yang terpenting, ornamen yang mommies pilih, sebaiknya tak lekang dimakan waktu. Jadi nggak perlu setiap saat ganti ornamen atau furnitur.

Baca juga: ‘Berburu’ Pernak Pernik Interior Rumah Lewat Toko Online

7. Pemilihan curtain

Pilih curtain yang desainnya dan motifnya nggak terlalu heboh. Oh iya, model curtain yang terlalu menjuntai ke lantai udah nggak hits, lagi deh. Pilih floor-length curtains, lebih simple, tapi tetap bisa berkontribusi menghias ruang tamu mommies.

Baca juga: 4 Kesalahan Memasang Tirai yang Harus Dihindari

8. Mengenyampingkan fungsi ruang tamu yang sebenarnya

Fungsi utama ruang tamu kan, untuk menerima tamu. Jadi, kalau bisa jangan juga semua kegiatan, dilakukan di ruangan tersebut. Misalnya makan, kerja, tidur dan lain-lain. Yang ada, nanti beberapa furnitur ruang tamu mommies, kotor dan rusak.

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan