banner-detik
CAREER

Saya Mempunyai Rekan Kerja yang Sok Senior. Harus Bagaimana, ya?

author

Mommies Daily07 Mar 2017

Saya Mempunyai Rekan Kerja yang Sok Senior. Harus Bagaimana, ya?

Nggak mentang-mentang rekan kerja sudah senior bisa bertindak semena-mena, kan? Kalau terpaksa harus menghadapi si sok senior, ingat-ingat 5 cara ini, mommies.

Lingkungan kerja yang kondusif dan rekan kerja yang suportif  merupakan beberapa faktor yang cukup penting untuk mendukung produktivitas dan kenyamanan seseorang dalam bekerja. Pada kenyataannya, tak selalu manis. Nggak jarang ada perlakuan berbeda dari pihak-pihak tertentu.

Baca juga: Cara Menghadapi Konflik dengan Rekan Kerja

Saya Mempunyai Rekan Kerja yang Sok Senior. Harus Bagaimana, ya? - Mommies DailySalah satunya, dari pihak yang merasa paling senior. Seperti menjadi sebuah kelaziman, nggak sih mommies? Mulai dari jenjang pendidikan sampai ketika bergabung dalam sebuah institusi, seperti kantor, senioritas ini sulit untuk dihindari. Berasa satu orang ini, punya kuasa, paling lama dan berhak melakukan apa pun yang ia mau.

Baca juga: Lima Tipe Rekan Kerja yang Tidak Bisa Dipercaya

Biasanya orang yang menampilkan perilaku seperti ini adalah rekan-rekan dengan periode kerja lebih lama di perusahaan atau dengan pengalaman kerja yang jauh lebih lama. Apakah kita harus menjauhi orang seperti itu, tentu tidak selalu. Ada kalanya justru kita dapat belajar dari mereka tanpa harus merasa terintimidasi.

  • Langah pertama, penting untuk menjaga pikiran positif, baik mengenai diri kita sendiri maupun orang yang merasa dirinya sebagai senior. Yakinlah bahwa kita pribadi yang cukup mampu untuk dapat bekerja dengan baik, kita juga bisa mengambil hal-hal positif yang disampaikan oleh rekan kerja kita tersebut.
  • Bijak dalam mengkritisi suatu informasi yang dikemukakan oleh rekan kerja menjadi salah satu kunci untuk menjaga diri dari pengaruh rekan kerja senior. Ada kalanya yang disampaikan adalah informasi yang bermanfaat. Namun demikian, tidak jarang karena jauh lebih lama bergabung rekan kerja tersebut mengungkap sisi-sisi kelam dari tempat kita bekerja maupun rekan dan atasan kita. Menerima informasi yang negatif tanpa mencari tahu kebenarannya dapat berdampak kurang baik bagi diri kita, terlebih jika informasi tersebut menyangkut atasan atau rekan kerja kita lainnya karena bisa mempengaruhi persepsi dan cara kita bersikap.
  • Baca juga: Cara Bijak Menanggapi Isu-Isu di Kantor

  • Jika kita menghadapi rekan kerja yang cenderung mengatur segala sesuatu mengenai pekerjaan yang kita lakukan, penting bagi diri kita untuk tetap menjaga citra positif mengenai diri sendiri. Perlu dipahami bahwa rekan kerja yang lebih dahulu bergabung adalah rekan kerja yang lebih dulu mengetahui perihal tempat kerja/industri yang akan kita geluti. Namun demikian, orang tersebut bukanlah yang paling benar dalam segala hal.
  • Pribadi yang menampilkan perilaku senioritas dalam berbagai kondisi dan kepada semua orang, seringkali adalah pribadi yang justru membutuhkan pengakuan dari orang lain terhadap kelebihan atau kemampuan yang dimilikinya. Jika ada kesempatan, berikan masukan secara pribadi dengan secara asertif dan dengan cara yang positif. Tidak ada salahnya untuk tetap berusaha menghormati dan menghargai orang lain. Namun demikian, kita harus mewaspadai ketika rekan kerja tersebut telah melakukan sesuatu yang berlebihan.
  • Buat batasan yang jelas terhadap perilaku yang ditampilkan oleh rekan kerja kita. Sadari jika tindakan yang dilakukan telah mengarah kepada tindakan workplace bullying. Ketika kita merasa bahwa rekan kerja melakukan intimidasi terhadap kita, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan diri. Melakukan konfrontasi atau melawan hanya akan memperburuk keadaan. Tetap bersikap tenang, cari dukungan positif dari rekan kerja lain dan jika diperlukan laporkan tindakan tersebut jika sudah menimbulkan suasana yang tidak kondusif.
  • Penting bagi kita untuk tetap bersikap profesional di dunia kerja dan menjaga relasi dengan rekan kerja maupun atasan. Di sisi lain tidak kalah penting bagi kita untuk bekerja dengan cerdas agar dapat membuktikan kemampuan melalui karya dan kinerja yang baik bukan hanya dengan perkataan.

    Baca juga: 5 Pantangan Ibu Bekerja di Kantor

    “Work hard in silence, let your success be your noise” – Frank Ocean

    Artikel ini ditulis oleh: Angelina Widiyanti, dari Tim EXPERD

    Share Article

    author

    Mommies Daily

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan