Sorry, we couldn't find any article matching ''
Aduh, Anak Saya Melihat Konten Pornografi
Ditulis oleh: Dewi Warsito
Saat anak melihat konten pornografi, disengaja atau tidak, yang paling penting, jangan langsung dimarahi ya mom. Malah berbahaya!
Kalau diliingat-ingat, 10 tahun lalu, rata-rata usia anak terekspos pornografi adalah usia 11-13 tahun. Bicara hari gini? Yang balita pun bisa tanpa sengaja melihat konten-konten berbahaya tersebut. Terutama bila si kecil aktif menggunakan gadget. Pemakaian yang tanpa kontrol, jelas berisiko tinggi mengakibatkan anak bisa mengakses konten-konten tersebut.
Baca juga:
Cegah Anak Terpapar Konten Pornografi di Youtube
Walau begitu, orangtua yang strict pun sering juga kecolongan, lho. Padahal sudah dipantau sedemikian rupa, tetap saja ada momen saat mereka nggak sengaja terekspos konten pornografi. Jangan langsung merasa bersalah, moms. Kita nggak mungkin 24 jam, 7 hari seminggu selalu berada di sisi anak. Mereka juga sekolah, punya kegiatan ekskul, juga aktivitas gaul dengan teman-temannya. Nah, kalau anak tanpa sengaja terekspos konten tersebut, ini yang bisa kita lakukan.
Reaksi Sesuai Usia
Reaksi yang kita berikan mesti dilihat dari usia anak. Jika anak masih di bawah lima tahun, harus kita teliti dulu. Jika kemudian ia tidak menunjukkan tanda-tanda penasaran, cenderung pindah ke aktivitas lain yang dia suka, maka amanlah kita. Nggak perlu diungkit, biarkan saja berlalu sendiri. Nah, agak bahaya kalau kemudian ia menunjukkan ketertarikan dan ingin selalu melihatnya lagi. Ini yang harus diwaspadai. Langsung saja putus aksesnya terhadap konten tersebut sambil berkata, ini bukan konten untuk anak-anak, ya.
Jangan Dimarahi
Semakin dimarahi, semakin penasaran anak-anak untuk terus melihatnya. Ini, kan, makin bahaya. Apalagi bila anak sudah memasuki masa puber. Sebisa mungkin kita duduk bersamanya, menjelaskan apa yang sudah ia lihat itu adalah sesuatu yang yang hanya bisa dilakukan jika ia dewasa nanti. Ketika ia sudah bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Nggak perlu takut untuk mengomunikasikannya dengan si anak. Komunikasi terbuka dan lancar adalah wujud sayang kita kepada mereka
Lakukan Tindakan Preventif
Setelah kita tahu anak mengakses konten pornografi tanpa sengaja, jangan lantas diam aja. Segera lakukan tindakan preventif seperti menyaring situs maupun aplikasi yang memungkinkan anak kita mengklik konten tersebut. Jika perlu, batasi pemakaian gadget. Kalau saya, triknya adalah, mengeraskan volume apapun yang sedang ditonton anak saya. Dengan begitu, seraya mereka nonton, saya juga bisa melakukan aktivitas lain sambil sesekali mengecek apa yang mereka lihat.
Baca juga:
Ini yang Saya Lakukan Saat Anak Meminta Buat Akun Instagram
Terbuka Saja
Khusus buat anak remaja, nih, semakin kita menunjukkan bahwa hal tersebut adalah hal yang tabu, dan nggak mau membicarakannya sama sekali, malah bikin anak makin penasaran. Akibatnya, dia akan cari tahu sendiri melalui teman-temannya, atau browsing di internet. Ada baiknya, sih, kita ngomongin secara terbuka, dan santai-santai saja saat mendiskusikannya. Sehingga anak, kalau pun dia dapat sendiri, dia nggak malu untuk mendiskusikannya sama kita. Lebih enak, kan?
Anak kita itu terus bertumbuh, Moms. Akan ada saatnya dia melihat dan mempelajari konten-konten tersebut, kok. Yang penting pendekatan dan pengawasan kita nggak boleh lengah ;)
Baca juga:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS