banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Waspada! Penyebaran Tuberkulosis Mematikan yang Resistan Terhadap Obat

author

?author?02 Feb 2017

Waspada! Penyebaran Tuberkulosis Mematikan yang Resistan Terhadap Obat

TB XDR, adalah jenis Tuberkulosis yang kabarnya mematikan. Karena resistan terhadap obat dan antibiotik.

Ada-ada saja kabar terbaru tentang kesehatan yang kini marak diperbincangkan di media masa. Setelah di Indonesia, tepatnya di Yogjakarta isu antraks sempat menyeruak, sekarang giliran TB XDR yang diketahui baru-baru ini  menyebar  di Afrika Selatan, yang saya baca di www.mobile.nytimes.com. Dari situs www.tbindonesia.or.id , TB XDR (Extensively Drug Resistant Tuberculosis) adalah TB MDR disertai dengan kekebalan terhadap obat anti TB lini kedua, yaitu golongan flurokuinolon dan setidaknya satu obat anti TB lini kedua suntikan seperti kanamisin, amikasin atau kapreomisin.

Waspada! Penyebaran Tuberkulosis Mematikan yang Resisten Terhadap Obat - Mommies DailyJenis TB XDR sangat jarang terjadi tapi sangat mematikan. Dan bisa memakan waktu hingga dua tahun untuk proses penyembuhannya. Obat yang diresepkan kepada pasien berisiko menyebabkan ketulian permanen, kerusakan syaraf, dan yang paling ringan muntah dan ruam. Diketahui, 50 sampai 80 mereka yang mengidap TB XDR ini berakhir dengan kematian, walau sudah menjalani proses pengobatan.

Dari sumber lainnya yang saya dapatkan, www.who.int, menyebutkan walau jenis TB ini tergolong langka, ternyata sudah ada 117 negara yang melaporkan kasus TB XDR yang terjadi di akhir 2015 lalu. Informasi dari beberapa negara menyebutkan, pasien yang terjangkit TB XDR, sebelumya sudah mengidap TB MDR, yaitu Multi Drug Resistent Tuberculosis, TB yang resistan terhadap minimal dua obat anti TB yang paling paten, yaitu INH dan Rifampisin secara bersama sama atau disertai resisten terhadap obat anti TB lini pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid.

Temuan lainnya dari hasil analisa para dokter di Afrika Selatan juga perlu mendapatkan perhatian serius, mereka menduga TB XDR berkembang karena kegagalan pengobatan. Artinya mereka yang sebelumnya mengidap TB biasa atau versi yang sedikit resistan terhadap obat, dan tidak diresepkan obat yang tepat atau mereka tidak menembus dan mengambil semua obat yang diresepkan dokter. Maka terjadilah infeksi yang menyebabkan TB resistan terhadap beberapa obat. Lebih parahnya lagi, para dokter juga menemukan pasien baru TB XDR ini tertular dari mereka yang mengidap TB XDR yang sama sekali tidak diobati.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine by South African and para peneliti dari Amerika, menunjukkan masalah yang jauh lebih besar dari yang sebelumnya sudah ditemukan. Tim investigasi menganalisa atas 404 kasus TB XDR yang terdeteksi lebih dari empat tahun, dan mewawancarai para pasien dan keluarga, untuk mengetahui siapa saja yang sudah pernah mendapatkan perawatan dan siapa saja yang pernah kontak langsung dengan pasien TB XDR ini. Hasilnya, hampir 80% dari mereka juga terjangkit H.I.V.

Para ilmuwan menemukan ada kaitan antara satu pasien TB dengan yang lainnya, jadi lebih dari dua pertiga pasien yang diobati untuk jenis TB yang resistan terhadap obat, 84% berkaitan erat dengan satu pasien lain.

Saya mencatat ada beberapa hal yang harus diwaspadai akan penyebaran TB ini:

  • Penyebaran TB tidak didominasi oleh pengobatan TB yang sebelumnya telah gagal dilakukan oleh pasien TB. Melainkan tertular langsung dari korban lain melalui batuk, meludah atau kontak fisik lainnya yang berdekatan. Kontak keluarga salah satu yang paling berbahaya. Berisiko penyebaran terjadi di dalam rumah.
  • Sebagian pasien menyatakan tempat berisiko sebagai penularan TB adalah di dalam bis yang penuh sesak dan di area tunggu klinik pasien atau rumah sakit.
  • FYI, mommies...selesai menulis artikel ini, saya menghela napas cukup panjang, lho. Bukan lelah mengetik. Melainkan, sedang berpikir zaman sekarang harus jauh lebih waspada dan sebisa mungkin selalu jaga kondisi badan supaya nggak gampang kena penyakit. Caranya? Kalau saya, benar-benar perhatikan terhadap asupan makanan dan minuman, sebisa mungkin nggak stress :D, medical check up teratur dan olahraga!

    Baca juga:

    3 Fakta yang Harus Anda Ketahui Tentang Tuberkulosis

    Biaya Medical Check Up untuk Perempuan

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan