banner-detik
NEWS

Freudian Slip, Ketika Seseorang Salah Ucap

author

adiesty27 Jan 2017

Freudian Slip, Ketika Seseorang Salah Ucap

Kemarin jagad sosial media ramai dengan video seorang anak SD yang ‘keseleo’ ketika mengucapkan  nama salah satu ikan di hadapan Presiden Jokowi. Apakah benar hal ini dikarenakan ia mengalami Freudian Slip?

Kemarin, ketika sedang membuka akun Facebook, ada salah satu teman yang ikut men-share sebuah video yang caption-nya memancing saya untuk melihat video tersebut. Rupanya video itu memperlihatkan seorang anak SD, yang sedang berada di panggung bersama Presiden Jokowi.

Begitu melihat, perasaan saya  kok jadi campur aduk, ya? Antara kaget, merasa lucu, kasihan, sekaligus sedih. Sudah pada nonton belum, sih, videonya? Gimana perasaan mommies?

Kalau saya, sih, langsung membayangkan gimana perasaan si anak ketika dia salah mengucapkan kata tersebut yang akhirnya mengundang tawa buat semua orang yang sedang berada di lokasi yang sama. Pasti malunya bukan main! Apalagi ternyata video tersebut jadi Viral. Dan saya, sih, yakin kalau orangtuanya juga nggak akan senang jika kesalahan si anak jadi bual-bualan masyarakat. Orangtua mana sih, yang senang anaknya diolok-olok?

Dalam video tersebut, kira-kira begini kutipan Presiden Jokowi dengan bocah SD tersebut.

Jokowi: "Ini negara kita Indonesia lautnya luas. 2 per 3 Indonesia adalah laut, samudera. Pertanyaannya saya, di laut banyak ikan, sungai banyak ikan, sebutkan empat nama ikan."

Ari: "Ikan lele, ikan paus, ikan teri, ikan... kont*l."

Seketika itu juga, gelak tawa memenuhi ruangan tempat acara dilangsungkan. Tapi, yang namanya anak-anak, ya…. dia pun hanya merespon dengan senyuman dengan wajah gugup. Sesekali dirinya bertanya pada siswa lain yang ada  berada di sampingnya.

Saya akhirnya bertanya pada psikolog anak, Vera Itabiliana mengenai hal ini. Sebagai psikolog anak, ia memandang bahwa kesalahan yang dilakukan si anak sebenarnya bisa dimaklumi. “Kita saja yang orang dewasa masih bisa melakukan kesalahan mengucapkan sesuatu. Apalagi kalau di hadapan orang banyak, terlebih di depan Presiden. Siapa pun bisa salah ucap. Nah, apalagi anak SD seperti dia?” ungkapnya.

“Apakah kesalahan ucap yang dilakukan Ari Aditya, bocah anak SD yang ada di dalam video tersebut termasuk freudian slip?” tanya saya lagi

Freudian Slip

“Wah, kasihan sekali kalau anak itu dibilang freudian slip. Sebenarnya freudian slip itu adalah sebuah kondisi salah ngomong, karena memang ada sesuatu di alam bawah sadar yang selama ini berusaha ditekan dan berusaha tidak mau diucapkan. Lalu akhirnya keucap,” jelas Mbak Vera.

Mbak Vera memberikan contoh, “Misalnya begini, kita itu lagi memikirkan teman yang sudah lama nggak ketemu dengan kita, lalu saat ngobrol dengan teman, tahu-tahu kita salah manggil nama, yang disebut malah na teman yang kita pikirkan. Tapi memang, ada kencedrungan  yang freudian slip ini lebih kearah seksualitas.”

Dalam dunia psikologi, freudian slip juga dikenal sebagai Parapraxis, penemu teori ini  adalah Sigmund Freud dari Austria. Freud mengungkapkan bahwa alam bawah  sadar merupakan sebuah gudang penyimpanan bagi segala kenangan, pikiran,  motif, dan keinginan yang tidak terungkapkan.

Saya jadi membayangkan, bagimana, ya perasaan orangtua Ari, si anak SD yang kepeleset mengucapkan nama ikan di video itu? Mengetahui kesalahan anaknya jadi bulan-bulanan masyarakat pasti ia akan kecewa. Berhubung saya sudah jadi orangtua, dan belajar memahami perasaan orangtuanya, waktu itu saya pun sama sekali tidak berpikiran untuk ikut menyebarluaskan video tersebut.

Saat ngobrol dengan Mbak Vera, ia pun memberi pesan,  "Kita yang dewasa, sebaiknya stop ngomongin apalagi ikut-ikutan share video tersebut. Biarkan anak itu kembali menjadi anak-anak dan melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ari pun nggak usah malu. Mungkin buat yang mengenalnya bisa ikut mengembalikan rasa percaya dirinya,” ungkap Mbak Vera lagi.

Jadi, mari yuk sama-sama lebih bijak ketika mau nge-share sebuah video.

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan