banner-detik
DOMESTIC

6 Tipe Ibu yang Saya Temui di Supermarket

author

?author?09 Dec 2016

6 Tipe Ibu yang Saya Temui di Supermarket

6 tipe ini seringkali saya temui saat belanja di supermarket. Hmmm, termasuk yang tipe yang manakah mommies?

Belanja bulanan ke supermarket, saya akui adalah ajang me time. Ngabur sebentar minimal 2 jam, dan berjibaku dengan aneka kebutuhan rumah tangga, jadi keasikan tersendiri buat saya. *ayooo ngaku, mommies juga gini kan? :D. Dan tak jarangm ajang ini jadi seru-seruan mengobservasi situasi saat berada di supermarket.

6 Tipe Ibu yang Saya Temui di Supermarket - Mommies Daily

Dari beberapa fenomena yang saya amati, nih, mommies. Saya iseng mengklasifikasi tipe ibu-ibu yang saya temui selama saya belanja bulanan. Setidaknya ada.... tipe, termasuk tipe yang mana ya, mommies?

  • Well prepared
  • Sering nggak nemuin, ibu-ibu yang pegang HP atau kertas kecil dan pulpen ketika belanja di supermarket. Nah, ini, nih, si ibu yang penuh persiapan. Semua daftar belanjaan tertata rapih, kalau udah dibeli nanti dia akan contreng, di nama barangnya. Oh iya, biasanya, barang-barang di dalam trolinya juga akan tertata rapih. Disusun berdasarkan klasifikasi barang, bahkan saya pernah lihat, si ibu ini menggunakan dua troli yang berbeda. Ia akan memisahkan belanjaan fresh, seperti sayur, daging, ayam atau ikan dengan barang lainnya.

  • Spontanious
  • Berbanding terbalik dengan yang tipe pertama. Ibu yang satu ini, datang tanpa daftar belanjaan, dan akan tampak kebingungan keluar masuk lorong. Dari kejauhan sudah terlihat isi troli numpuk nggak karuan. Bisa tuh, karbol berdempetan sama sayuran atau barang segar lainnya *___*. Sanking spontannya, tak jarang belanjaan si ibu tadi jadi menggunung dalam satu troli. Dan sesekali jatuh, karena tidak stabil, duuuh...kebayang ya, rempong-nya :p

  • Cuek
  • Saya pernah mendapati ibu yang asik belanja, sementara anaknya juga asik berantakin barang di lorong berbeda. Halloowww, buuu, anaknya itu, lho, udah bikin pegawai supermarket keluar tanduk. Terus ya, datang dengan santainya, dan nggak mau tanggung jawab beresin, barang-barang yang sudab terlanjur ada di lantai. Cuma bisa senyum-senyum aja, lihat model yang begini. Sambil, berdoa, semoga pegawai supermarketnya dikasih sumbu sabar yang panjang!

  • Oportunis
  • Waktu sempat bekerja di retail, dengan jelas tipe ibu oportunis akan anteng berada di dekat booth yang sedang demo masak! Nggak sekali mencoba, tapi berkali-kali dan akan mencari booth lainnya yang sedang memberika sample gratis atau sample makanan mereka. Nggak cuman itu, mommies suka lihat dong, kalau di bagian buah ada wadah untuk mencicipi buah yang sudah dikupas? Nah, ibu model tipe ini akan berlama-lama berdiri di samping sample buah tadi. Tapi buahnya sendiri, nggak di beli :P

  • Acuh peraturan
  • Ini tipe yang paling ganggu! Udahlah antrean lagi panjang, lah kok malah nyerobot. Perkara yang kayak gini, efeknya jadi panjang kan? Kenyamanan banyak orang jadi taruhannya. Kalau ditegur, lebih galak dia. Semoga kita semua dijauhak dari ibu model begini deh, ya kalau ke supermarket.

  • Mendadak jadi guru
  • Supermarket atau pasar tradisional, menurut saya tempat yang seru buat memperkenalkan macam-macam kebutuhan pokok. Ada lho, seorang ibu yang menghabiskan waktu agak lama di bagian ikan, terus nunjuk satu demi satu, jenis-jenis ikan kepada si kecil. Dan berlanjut, ke bagian sayur-sayuran. Kalau tipe seperti ini, sudah pasti nggak punya keterikatan jam belanja, ya artinya nggak buru-buru banget. Jadi masih punya waktu buat, touring supermarket sama si kecil.

    Kalau ada mommies yang mau menambahkan, silakan, lho. Oh iya, mommies sendiri tipe yang mana? Semoga termasuk tipe 1 dan 6 saja ya :D

    Baca juga:

    Belanja Bulanan Jadi Lebih Mudah, dengan 3 Langkah Ini

    3 Hal yang Memudahkan Hidup Seorang Ibu

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan