banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

The Opposite of Love …… is FEAR

author

fiaindriokusumo10 Nov 2016

The Opposite of Love …… is FEAR

Saat sebuah pernikahan tetap bertahan bukan lagi karena cinta namun karena rasa takut.

Sudah agak lama saya pernah melihat postingan sebuah foto di social media. Foto yang menunjukkan pasangan suami isteri mengenakan pakaian pengantin, dengan wajah penuh senyum. Mereka TERLIHAT bahagia. Benarkah?

Ternyata, saat ‘penonton’ diajak melihat tampak punggung, barulah terlihat jelas bagaimana tangan si perempuan dipelintir oleh tangan suami. Inti dari foto ini? Bahwa seringkali apa yang terlihat tidak sepenuhnya menggambarkan yang sesungguhnya.

Foto ini membuat saya mengingat kembali fakta menarik yang beberapa kali sempat saya temukan, pasangan suami isteri dengan usia pernikahan terbilang lama, namun mereka bertahan bukan karena rasa cinta yang masih menggebu macam orang pacaran. Mereka bertahan karena rasa takut. Rasa takut akan apa?

opposite of love is fear

Takut akan kesendirian

Biasa memiliki pasangan (walaupun sudah tidak nyaman lagi) membuat orang bisa merasa takut jika ia bercerai dan harus sendirian. Ada yang berpikir, semenyebalkannya pasangan kita, minimal dengan masih terikat dalam pernikahan, masih ada ‘sosok’ yang hadir dalam hidup kita, meski bukan di hati kita.

Takut dengan status

Semakin tingginya tingkat perceraian memang membuat masyarakat sekarang sudah tidak terlalu memandang rendah status janda. Sayangnya, kita juga nggak bisa menutup mata kalau masih ada kok orang-orang yang menganggap bahwa mereka yang menyandang status janda identik dengan perempuan tidak baik (jika penyebabnya adalah perceraian). Padahal, terhormat atau tidaknya seorang perempuan tidak ada kaitannya dengan janda atau bukan :).

Takut kekurangan secara finansial

Untuk point ini biasanya pelakunya adalah perempuan yang tidak memiliki penghasilan sendiri. Terbiasa menerima uang bulanan dari suami, maka ketika suami mungkin berulah, keinginan untuk berpisah terpaksa ditekan kuat-kuat, karena ada perut yang harus diisi.

Takut menghadapi reaksi keluarga besar

Sudah tahu dong ya, menikah di Indonesia itu berarti menikah dengan banyak orang (alias keluarga besar). Peran keluarga yang cukup besar dalam sebuah hubungan rumah tangga membuat banyak pasangan merasa tertekan bahkan takut jika harus menyampaikan kabar tidak bahagia ini. Menjaga nama baik keluarga, apa kata saudara-saudara nantinya, dsb seringkali mampir di telinga. But at the end, bukan angota keluarga lainyang harus merasakan hidup tidak nyaman bersama pasangan. Tapi diri kita sendiri.

Jadi, yuk kita pastikan, bahwa pernikahan yang kita jalani saat ini memang karena rasa cinta, bukan karena rasa takut :).

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan