Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Buku Cerita Bernilai Edukasi Untuk Anak
Ditulis oleh: Saskia Elizabeth
Saya bersyukur kedua anak saya sangat mencintai buku. Namun, terkadang saya jadi kurang bersyukur, karena hal ini membuat uang bulanan saya habis sebelum waktunya :D
Menurut saya buku itu bukan hanya jendela dunia, tapi juga panutan dan teman yang baik di berbagai suasana. Manfaat dari membaca buku yang bagus bahkan dapat mengubah cara berpikir dan pola hidup. Jadi walaupun memang membuat bangkrut, saya merasa ini salah satu investasi terbaik yang saya berikan untuk anak-anak, yaitu suka baca buku!
Kami punya ritual ke toko buku/book fair sebanyak satu kali dalam satu bulan, tapi biasanya sih saya sudah ke toko buku satu kali dalam seminggu. Ketika saya sendiri ke toko buku biasanya saya sudah browsing buku-buku baru mana saja yang layak dibaca anak-anak sesuai umurnya. Dan ketika kami bersama di toko buku, saya tinggal mengarahkan lorong mana saja yang dapat mereka lihat dan mengizinkan mereka mengambil maksimal 2 buku. Syaratnya buku tersebut harus memiliki nilai edukasi. Kalau hanya sekadar cerita princess dan superhero tak jelas, sudah pasti saya tolak.
Dari sekian buku yang kami beli, kami punya buku favorit. Ceritanya ringan namun bermakna buat anak-anak, menjelaskan norma-norma kebaikan, dan tidak membosankan. Nah, berikut 5 di antara buku favorit mereka yang bisa dibaca anak usia 2 tahun namun dengan alat peraga atau bergaya saat membacakannya, sedangkan untuk anak-anak yang sudah bisa membaca sendiri pada setiap judul buku saya berikan referensi usianya.
1. Sopan Santun, Ensiklopedia Balita Cerdas, oleh Valerie Guidox (beli di Gramedia)
Sesuai nama penulisnya, buku ini memang berasal dari Perancis, namun saya beli terjemahannya. Isinya bercerita bagaimana sopan santun yang benar di dalam kehidupan sehari-hari. Diberi contoh nyata sehingga anak-anak mudah untuk menyerapnya. Gambarnya bagus-bagus, dilengkapi dengan stiker juga, jadi anak-anak di bawah usia 4 tahun pasti senang mendengarkannya, dan usia 5 tahun karena minim teks, mudah membacanya.
2. The Jelly Beans and The Big Camp Kickoff, oleh Laura Numeroff dan Nate Evans (beli di Big Bad Wolf)
Bercerita tentang empat sahabat yang memiliki hobi dan ketertarikan yang berbeda-beda. Di dalam suatu camp, salah satu dari mereka ternyata memiliki hobi yang unik, perempuan namun suka bermain sepak bola. Ternyata di camp ini tidak tersedia aktivitas sepak bola. Buku berbahasa Inggris ini menekankan, tidak apa menjadi berbeda, dan apabila tidak tersedia sesuatu yang kita sukai, kita bisa menjadi pencetus ide. Teksnya sudah mulai banyak sehingga cocok untuk usia 7 tahun.
3. Apa Gunanya Mata, Hidung, Telinga, Kulit, & LidahKu? Oleh ON Yu (beli di Gramedia)
Buku ini terjemahan dari bahasa Korea, bercerita tentang seorang ibu yang kehilangan kue ulang tahun anaknya. Ada Detektif yang dapat memberitahu siapa yang mengambil kue ulang tahun tersebut hanya dengan menggunakan 5 pancaindera yang ia miliki. Caranya hanya memaksimalkan apa yang kita miliki maka kita bisa memecahkan suatu misteri. Untuk usia 5-7 tahun karena teksnya sudah lumayan banyak.
4. Too Many Toys! Oleh Heidi Deedman (beli di Aksara)
Awal saya mengambil buku ini karena tertarik dengan ilustrasi dan tone warnanya, tapi ketika membaca, saya langsung yakin ceritanya pasti bermanfaat buat anak-anak saya. Bahwa sebetulnya tidak penting memiliki mainan yang begitu banyak. Cukup punya sedikit atau bahkan satu yang paling disukai. Dan, berbagi itu indah dan tidak pernah merugikan. Cocok buat anak usia 5 tahun, teksnya masih sedikit dan walau dalam bahasa Inggris masih mudah dipahami.
5. Jangan Jorok, Dong! Dan Cerita-Cerita Lainnya oleh Stella Ernes (beli di Gramedia)
Judul buku hanya mewakili 1 cerita dari 5 cerita ada dalam buku ini. Judul lainnya; Jangan Iri Hati, Dong! Jangan Bohong, Dong! Jangan Sombong, Dong! Jangan Egois, Dong! Sesuai judulnya, bercerita tentang seorang anak yang awalnya suka melakukan hal-hal negatif tersebut. Namun dijelaskan bahwa setiap tindakan negatif memiliki risiko yang tidak menyenangkan. Semenjak anak-anak dibacakan buku ini mereka selalu ingat kalau misalnya sombong nanti tidak ada yang mau berteman atau kalau bohong nanti malah jadi kenyataan. Buku ini dapat mudah dibaca oleh usia 6 tahun.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS