banner-detik
SPONSORED POST

Kiat Posisi Menyusui & Breastfeeding Essential yang Wajib Dimiliki

author

?author?29 Aug 2016

Kiat Posisi Menyusui & Breastfeeding Essential yang Wajib Dimiliki

Menyusui memang ritual penuh perjuangan, terutama pada 6 bulan pertama. Tapi bisa menjadi lebih ringan dan bahkan menyenangkan asalkan tahu kiat jitunya. Salah satunya adalah posisi menyusui.

Hampir 2 tahun lalu, saya mengalami salah satu masa paling membahagikan dalam hidup, walau sesekali diselingi dengan drama, hihihi. Bagi Mommies yang sedang dan pernah menyusui, pasti paham “drama” apa yang saya maksud. Walau pada akhirnya tujuan utama enjoy breastfeeding bisa saya dapatkan, yeay! Namun, adakalnya sebagai ibu baru, kita belum paham bagaimana sih sebaiknya posisi si kecil ketika menyusui atau sebaliknya, ibu juga harus paham posisi dirinya ketika menyusui.

Kiat Posisi Menyusui & Breastfeeding Essential yang Wajib Dimiliki

Di luar itu semua, Mommies tentu ingat kalau ibu menyusui harus terlebih dahulu merasa nyaman, relax dan menikmati ritual barunya ini. Karena salah satu hormon penentu lancar atau tidaknya produksi ASI adalah hormon (distribusi) oksitosin yang bertugas mengeluarkan ASI dan mendistribusikan, hormon ini sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Jadiii, selama Mommies menyusui, wajib hukumnya bagi pasangan untuk membuat Anda bahagia :D Serius deh, karena ujung-ujungnya Anda itu harus enjoy breastfeeding momen. Ada pula hormon prolaktin yang bertugas memproduksi ASI, dan yang memicu hormon ini adalah isapan bayi, atau lewat memompa ASI.

Hormon oksitosin tadi saya dapatkan ketika saya merasa relax, nah dalam praktiknya saya memanfaatkan bantal menyusui dari Mothercare, benda ini sungguh membantu proses menyusui berjalan lebih nyaman karena, lho Mommies. Sensasi relax meresapi enjoy breastfeeding yang saya butuhkan, dengan mudah saya dapatkan. Bahannya lembut dan bentuknya ideal menopang si kecil ketika menyusui. Nggak hanya bantal menyusui, bra menyusui Mothercare menjadi andalan saya dalam ritual menyusui. Bahannya menyerap keringat dan bentuknya masih “indah” untuk dipakai walau sudah tidak lagi menyusui.

Kiat Posisi Menyusui & Breastfeeding Essential yang Wajib Dimiliki

Selain urusan hormon tadi, perkara lain yang harus menjadi perhatiannya lainnya adalah masalah posisi. Baik itu posisi bayi dan ibunya, sama-sama memegang peranan penting dalam kesuksesan menyusui. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak penjelasan dr. Meta Hanindita SpA dari  RSUD Dr Soetomo Surabaya berikut ini.

Posisi bayi:

  • Wajah bayi menghadap payudara, supaya lebih mudah menelan ASI. Kepala dan tubuh harus membentuk garis lurus.
  • Hidung sejajar dengan puting
  • Perut bayi menempel pada perut ibu.
  • Posisi bayi ini juga kerap dikatakan sebagai perlekatan (latch on), yaitu letak mulut bayi saat sedang menyusui. Berikut posisi latch on yang baik untuk mendapatkan ASI yang maksimal:

  • Bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulut dari arah bawah.
  • Lebih banyak areola ibu di bagian bibir atas bayi.
  • Bibir bayi (atas atau bawah) terlipat keluar.
  • Dagu bayi menempel di payudara ibu.
  • Pipi bayi membulat saat menyusu.
  • Tidak sakit, jika posisi perlekatan benar, seharusnya menyusui tidaklah sakit. Kalaupun terjadi sedikit luka pada bagian puting, saya menggunakan Mothercare It’s Your Body Pure Lanolin Cream.
  • Last but least, bayi mengakhiri kegiatan menyusuinya karena memang ia yang menghendakinya.
  • Perlu diingat ya, Mommies posisi dan perlekatan harus dilakukan dengan benar agar proses menyusui efektif. Dan sebisa mungkin enjoy breastfeeding, karena ASI akan mudah diproduksi hanya ketika Anda merasa relax.

    Posisi ibu:

  • Cari posisi paling nyaman untuk ibu. Ada ibu yang merasa nyaman menyusui dalam posisi duduk, ada yang lebih enak tiduran, dan lain-lain. Senyaman mungkin agar santai sehingga membantu kelancaran proses menyusui. Intinya ketika Anda relax bayi pun akan merasakan hal yang sama.
  • Dekap bayi hingga mukanya menghadap payudara.
  • Jangan lupa topang leher dan bahu bayi. Nah, bantal menyusui yang sempat saya bilang tadi bisa menjadi alat pembantu yang efektif.
  • Dan biasanya nih, ketika saya menyusui sambil diiringi dengan alunan musik favorit, atau latar suara suasana pantai dan suara alam lainnya. Semakin saya relax, maka ASI yang keluar juga semakin berlimpah.

    Bicara tentang menyusui, ini erat juga kaitannya dengan memompa ASI, apalagi untuk ibu yang bekerja. Ritual ini hukumnya wajib! Untuk mendapatkan stok ASI yang mumpuni. Berbagai “gear” untuk pumping ASI dengan kualitas terbaik saya dapatkan di Mothercare, seperti breast pump – sebagai referensi saya menggunakan merk Medela, hisapannya kuat namun tetap lembut di payudara. Kemudian ada wadah untuk menyimpan ASI perahan, entah itu yang berbahan dari plastik maupun beling. Yang agak besar adalah sterilizer dan cooler bag untuk membawa hasil ASIP, saat kembali masuk kerja. Dan satu item yang boleh dibilang jadi penyelamat adalah  bra pads, yang berfungsi menghalau tembusnya ASI ke bra saat sedang bepergian atau masih di kantor – kebayang dong, kalau sampai terjadi di tengah rapat atau di keramaian? *ouch!

    Kiat Posisi Menyusui & Breastfeeding Essential yang Wajib Dimiliki

    Selama proses menyusui, saya tidak sendirian – ada banyak orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung sehingga Jordy anak pertama saya bisa melewati program ASI eksklusif 6 bulan, dan sepenuhnya enjoy breasfeeding momen. Sahabat dan keluarga adalah support system yang begitu berharga untuk saya, selain itu saya juga rajin menonton video seputar kiat sukses menyusui dari berbagai penjuru dunia, supaya ilmu juga bertambah, dan tidak merasa sendirian berjuang memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil :)

    Untuk para Mommies di luar sana, tetap relax dan enjoy breastfeeding, ya!

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan