Pengganti Kata TIDAK atau JANGAN ke Anak

Parenting & Kids

Mommies Daily・14 Jul 2016

detail-thumb

Ditulis oleh: Nina Samidi

Wajar kalau setiap orangtua punya banyak aturan untuk anaknya sehingga banyak larangan yang harus dipatuhi. Tapi, tidak semua larangan harus pakai kata “tidak” atau “jangan” kok, Moms.

Berapa kali sehari kita bilang ke anak, “jangan ini, jangan itu” atau “tidak boleh begini ya, tidak boleh begitu”, dan seterusnya? Dan berapa kali anak mematuhi semua larangan atau perintah negatif itu? Jangan mengeluh kalau mereka susah sekali menuruti semua perintah tersebut. Bukan karena mereka tidak patuh, tapi kemungkinan besar mereka tidak mengerti dengan perintah itu.

Misalnya, Anda bilang, “Jangan naik-naik, nanti jatuh!” Meski mereka diberitahu alasan untuk tidak boleh naik-naik, tapi mereka mungkin bingung dan bertanya-tanya, “Lalu aku harus apa?” Atau misalnya Anda bilang, “Adek tidak boleh main ke jalan!”, dia bisa saja bingung, “Tidak boleh main ke jalan lalu aku ke mana?”

Dengan kalimat-kalimat negatif di atas, sebenarnya Anda justru membuat anak hanya fokus pada larangan itu sendiri. “Jangan naik-naik!”, dia justru akan ingat terus pada kalimat “jangan naik-naik”. Sebaliknya, alih-alih berkata “tidak” atau “jangan”, carilah kalimat positif yang memberi solusi atau alternatif dari masalah yang dialami anak.

Jadi, alih-alih bilang “Jangan naik-naik!”, Anda bisa bilang “Main di bawah saja ya, Nak.” Atau kalau Anda berkata, “Adek tidak boleh main ke jalan,” Anda bisa ganti dengan “Adek main di dalam saja, yuk.” Dengan begini, dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan (bukan yang tidak boleh dia lakukan!), dan pada akhirnya fokusnya adalah pada alternatif kegiatan yang bisa dia lakukan.

Pilihan kata tidak pada anak

*Image dari personalexcellence.co

Intinya, setiap kalimat larangan atau perintah negatif, bisa Anda ganti dengan ajakan atau solusi. Lebih lengkap, saya akan beri beberapa contoh kalimat alternatif yang bisa Anda gunakan alih-alih memakai kalimat yang penuh dengan kata “jangan” atau “tidak” dan semacamnya, berikut ini.

1. Jangan begitu!  MENJADI  Oke, sudah selesai mainnya, ya.

2. Jangan lari-larian! MENJADI Jalan saja, pelan-pelan.

3. Berhenti (jangan) nangis! MENJADI Kalau kamu menangis, mama tidak mengerti apa yang kamu katakan.

4. Nggak boleh ngomong kasar! MENJADI Itu kata yang kasar. Kakak bisa pakai kata yang lain.

5. Begitu aja nangis (sedih). MENJADI Mama ngerti perasaan kamu, tapi…

6. Mama nggak mau belikan itu. MENJADI Daripada beli itu, bagaimana kalau kita…

Kita bisa beli itu nanti kalau kamu… (naik kelas, ulang tahun, atau hari spesial lainnya)

7. Kalau kamu nggak mengerjakan PR, Mama nggak kasih eskrim yang kamu minta.  MENJADI  Kamu boleh makan eskrim setelah PR-mu selesai dikerjakan.

8. Kalau kamu nggak mau makan, nggak boleh main di luar! MENJADI Kamu bisa main di luar setelah makan siangmu dihabiskan, ya.

9. Mama nggak bisa bantu kamu, Mama lagi ngomong di telepon. MENJADI Mama bantu kamu setelah selesai ngomong di telepon, ya.

Mungkin di awal-awal akan sulit untuk kita praktikkan, tapi percaya deh Moms, jika kita sering terapkan, lama-lama akan terbiasa juga kok. Apalagi ini merupakan salah satu ciri dari pola pengasuhan positive parenting. Selamat mencoba :).